SEPUTAR KALTIM
DPK Kaltim Bantah Perpustakaan akan Tergusur dengan Kemajuan Teknologi
DPK Kaltim mematahkan asumsi kalau buku ataupun perpustakaan akan tenggelam oleh kemajuan teknologi. Terutama ponsel dan internet. Alasannya adalah ….
Seiring dengan kemajuan teknologi. Dengan kecanggihan smartphone yang bisa mengakses banyak hal termasuk bahan bacaan. Kebiasaan membaca kebanyakan masyarakat di Indonesia mulai bergeser.
Dari yang membaca buku fisik, beralih menjadi membaca melalui handphone. Hanya dalam satu genggaman. Dengan aksesnya yang lebih mudah dan praktis itu membuat kegiatan ini lebih digemari.
Dari sana keberadaan perpustakaan kerap kali dianggap tertinggal dan kalah dengan perkembangan teknologi. Lambat laun bisa tergusur dan mati.
Namun berbeda dengan Perpustakaan Daerah Kaltim yang berada di Ibu Kota alias Samarinda. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPK) Kaltim justru mengaku tak khawatir dengan perkembangan teknologi.
Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca (BP3KM) DPK Kaltim bilang kalau pihaknya sebagai insan perpustakaan justru merasa terbantu dengan kemajuan teknologi.
“Justru akan membantu kami untuk terus berinovasi. Dan justru kami bersiap bagaimana mengadapi kemajuan itu,” jelas Taufik pada Selasa, 3 Oktober 2023.
“Jadi intinya kami tidak khawatir keberadaan teknologi informasi akan menggusur perpustakaan,” tambahnya.
Balik Memanfaatkan Teknologi
Berbagai inovasi yang kemudian muncul karena kemajuan teknologi itu, sebut Taufik telah ada beberapa bentuk. Seperti sekarang ada namanya perpustakaan digital, ada perpustakaan elektronik, ada perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Termasuk di DPK Kaltim, mereka telah menyiapkan perpustakaan digital. Bagi mereka yang memang ingin mengakses bahan bacaan secara digital.
Seperti Aplikasi I-Kaltim. Perpustakaan digital, bahan bacaan yang dapat dialses menggunakan aplikasi. Sudah diunduh lebih dari 10 ribu pengguna. Dan tersedia ribuan judul buku.
Taufik membenarkan kalau perpustakaan tidak melakukan adaptasi dan antisipasi memang kemungkinan tergusur itu benar adanya. Namun jika disentuh dan melakukan pendekatan dengan teknologi, yang terjadi justru sebaliknya.
Menurut Taufik pihak perpustakaan bisa menyulap ruangan penuh buku itu menjadi akses ruang baca yang menyenangkan. Seperti menyediakan akses-akses konten buku digital di perpustakaan. Menyediakan akses internet. Juga berbagai alses digital lain yang mendukung.
“Jadi perpustakaan semakin asyik kalau disandingkan dengan teknologi informasi.”
Selain itu, perpustakaan sendiri tak pernah kehilangan peminatnya. Karena kalangan penikmat buku fisik akan tetap ada meski jumlahnya tak sebanyak pembaca buku digital. (ens/fth)
ADVERTORIAL DINAS PERPUSTAKAAN & KEARSIPAN KALTIM
-
OLAHRAGA5 hari yang lalu
Gelandang Muda Borneo FC Rivaldo Pakpahan Mulai Nyaman Main Reguler
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Parkiran Teras Samarinda Cukup Jauh, Wali Kota: Harus Terbiasa Jalan Kaki biar Sehat
-
POLITIK5 hari yang lalu
Masa Perpanjangan Pendaftaran Berakhir, Andi Harun-Saefuddin Zuhri Resmi Lawan Kotak Kosong di Pilkada Samarinda
-
OLAHRAGA2 hari yang lalu
Diego Michiels Sebut Stefano Lilipaly Dapat Minat dari Liverpool, tapi Batal karena Masih Ada Kontrak di Borneo FC
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Daftar Lengkap Cabang Lomba MTQN 2024 di Kaltim, Beserta Lokasi dan Google Maps-nya
-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Sekda Kaltim Pastikan MTQ Nasional ke-30 akan Spektakuler
-
GAYA HIDUP5 hari yang lalu
Generasi Muda Jadikan Konten TikTok sebagai Standar Kehidupan, Psikolog: Kurangi atau Periksa Diri
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Ekonom Pertanyakan Kenaikan Tarif Parkir Citra Niaga: Kalau Jadi VIP, Fasilitas Apa yang Meningkat?