SAMARINDA
DPRD Dukung Sistem Kabel Tanam di Samarinda, tapi Tunggu Masterplan Desain dari Pemkot Dulu
Anggota Dewan Jasno mendukung rencana Pemkot Samarinda yang ingin menerapkan kabel tanam agar tidak ada lagi kabel semrawut di langit-langit kota. Namun masih menunggu masterplan desainnya.
Belum lama ini Wali Kota Samarinda Andi Harun mengungkap ambisinya untuk menerapkan sistem kabel tanam seperti di Kota Batam. Selain alasan keamanan, pemandangan kota juga jadi lebih lengang jika tanpa tiang dan kabel yang semrawutan.
Namun di sisi lain, penerapannya tidak mudah. Karena selain perlu membongkar ribuan titik trotoar atau drainase di Kota Samarinda. Biayanya juga tak sedikit. Sehingga perlu dilakukan secara bertahap sesuai anggaran. Bakal makan waktu yang panjang juga.
Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda Jasno menyebut sebetulnya masih perlu pertimbangan panjang soal sistem kabel tanam ini. Namun jika pemerintah sudah punya konsep yang matang, pihaknya mendukung saja.
“Menerapkan hal ini di Samarinda sepertinya masih perlu waktu. Tapi jika untuk rencana penanaman kabel, intinya ini aset Pemkot maka kita dukung saja,” jelas Jasno belum lama ini.
Sebab, jika konsep penataan kabel bawah tanah ini sudah oke dan siap diterapkan, maka dampaknya akan baik. Bisa membuat perwajahan kota menjadi lebih rapi lagi. Juga menghindari potensi bahaya kebakaran.
Jasno Ingatkan soal Pembiayaan
Dalam proyek ini, Politisi PAN ini memberikan beberapa catatan. Termasuk pertimbangan dari segi biaya. Jika memang memilih harga yang cukup besar, harus ada pertimbangan besar. Sehingga anggaran yang dikeluarkan tidak sia-sia.
Harga yang dikeluarkan juga harus sepadan dengan hasil yang bisa dinikmati oleh masyarakat. Sehingga Jasno masih menunggu masterplan desain dari Pemkot Samarinda. Agar bisa dibahas bersama.
“Nanti kita juga mau lihat seperti apa desainnya,” tambahnya.
Ia juga minta agar jika kabel tanam benar diterapkan, bisa sekaligus untuk seluruh kabel (tak hanya PLN). Sehingga Kota Samarinda benar-benar bersih dari kabel yang menggantung semrawut.
“Menurut saya kalau bisa sekaligus saja, tidak hanya kabel listrik milik PLN saja. Karena kabel telekomunikasi juga cukup mengganggu dan banyak yang semrawut,” pungkasnya. (ens/fth)
-
NUSANTARA23 jam agoKemenhut Telusuri Legalitas Kayu Terseret Banjir di Sumatra, Operasi Pengawasan Diperketat
-
PARIWARA3 hari agoMomen Spesial Anak Muda di Konser Musik Jadi Makin Asik dengan Kehadiran Grand Filano Hybrid
-
SAMARINDA5 hari agoKolaborasi Yamaha Kaltim X Pemkot Samarinda di Grebek Pasar Rame dalam Aktivitas Festival Mahakam 2025: Hadirkan 11 Ribuan Pengunjung dalam Tiga Hari
-
PARIWARA4 hari agoApresiasi Kemenangan Teknisi di World Technician Grand Prix 2025, Yamaha Gelar Seremoni Spesial
-
OLAHRAGA2 hari agoKejuaraan Balap Ikonik Yamaha Cup Race Bertandang ke Tasikmalaya, Bakal Hadirkan Euforia Memorable
-
NUSANTARA1 hari agoPresiden Prabowo Prioritaskan Pembangunan 300 Ribu Jembatan untuk Perkuat Akses Pendidikan di Daerah Terpencil
-
OLAHRAGA23 jam agoDebut di Yamaha R3 BLU CRU Asia-Pacific Championship, Rider Binaan Yamaha Racing Indonesia Sabian Fathul Ilmi Tampil Impresif

