EKONOMI DAN PARIWISATA
Film Mahakam Love Story; Gabungkan Unsur Kreatif dan Pariwisata lewat Cerita Romansa Populer
Dispar Kaltim dan para sineas muda Samarinda akhirnya meluncurkan film pendek berjudul Mahakam Love Story. Screening film ini telah dilangsungkan, berikut sinopsis dan misi di baliknya.
Mahakam Love Story menjadi proyek menarik dari Dinas Pariwisata Kaltim, yang bekerja sama dengan para sineas Samarinda. Untuk mempromosikan sektor pariwisata Kalimantan Timur, lewat cara yang tidak biasa.
Jika umumnya promosi wisata dilakukan lewat video pendek, vlog, copy writing, maupun foto. Mereka menggunakan medium film pendek dengan genre populer, tentang percintaan.
Sinopsis Mahakam Love Story
Film pendek ini mengangkat kisah seorang mahasiswa semester akhir bernama Dara. Ia memiliki traumatis dengan masa lalunya, sehingga membuat hubungannya selalu kandas.
Dara mengalami gejala aneh, yakni saat tangannya dipegang oleh lawan jenis. Seketika kelabat bayangan masa lalu yang kelam menghantuinya. Hingga suatu ketika, seorang pria bernama Wildan tak sengaja menggenggam tangannya. Dan keanehan lain terjadi, sentuhan Wildan tak menghadirkan traumatik.
Dari situ, mereka lalu menjalin hubungan yang penuh kebahagiaan. Sampai sosok asing yang membuatnya trauma itu hadir kembali. Perjuangan Dara dan Wildan mempertahankan hubungannya dibalut dengan apik. Latar utama dari film berdurasi 40 menit ini adalah Sungai Mahakam, selaku ikon wisata ibu kota Kaltim.
Misi di Balik Film
Screening film ini dilangsungkan pada 31 Maret kemarin, di sebuah kedai kopi di Jalan Banggeris, Samarinda.
Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kalimantan Timur, Awang Khalik memberi apresiasi terhadap film Mahakam Love Storu. Menurutnya, ini adalah kolaborasi Ekraf dan pariwisata yang epik.
Pasalnya tak banyak sineas yang tertarik menanggung misi mengangkat kearifan lokal. Karena sulit mendapat banyak penonton. Maka setelah Mahakam Love Story tayang, pekerjaan bersamanya adalah mempopulerkannya. Secara alur cerita sudah memadai, alias mengikuti selera pasar. Tinggal bagaimana menyebarkannya ke ruang tonton para penikmat film saja.
“Artinya, kita promosikan film ini supaya menyuntik teman-teman dari daerah lain untuk membuat film,” ungkap Awang.
“Subsektor film televisi dan animasi itu menjadi sub sektor potensial. Artinya dari sisi pagu dana itu memang kita siapkan.”
Ujung dari kolaborasi antara pemerintah dan pelaku kreatif ini, kata Awang, adalah bagaimana karya ini bisa diterima oleh masyarakat. Sehingga pesan utamanya tersampaikan. Kalau viral, itu lebih bagus lagi.
“Mungkin perlu kiat-kiat lah ya kan. Kita akan berikan ruang-ruang untuk teman-teman untuk membuat karya,” katanya.
Peran komunitas dan pengembangan SDM dalam industri film juga menjadi fokus. Dengan perencanaan yang matang dan sertifikasi yang sesuai, diharapkan industri film Kalimantan dapat terus berkembang dan menghasilkan karya-karya yang berkualitas.
Melalui diskusi dan kolaborasi antara berbagai pihak terkait, rencana pembuatan film di tahun 2025 mulai digulirkan.
“Harapannya tidak menjadi menjadi film yang latah atau menjadi film yang hanya eforia saja. Tapi bagaimana film ini tidak lagi dinikmati hanya orang Kalimantan saja, tapi bisa bagaimana dunia luar sana bisa menikmati juga,” pungkasnya. (gig/fth)
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
Dilematis Pengadaan Air Bersih Balikpapan; Pakai Air Laut Mahal, Pakai Air Mahakam Ribet
-
OLAHRAGA3 hari yang lalu
Hanya Cetak 3 Gol di 5 Laga, Pelatih Borneo FC: Tim Lawan Selalu Bertahan saat Bertemu Kami
-
KUBAR23 jam yang lalu
Mengenal AHJI Paslon Nomor 2: Dicintai Rakyat, Diharapkan Jadi Pemimpin Kutai Barat
-
OLAHRAGA2 hari yang lalu
Borneo FC Berusaha Garang Lagi saat Jumpa Persis, Biak, dan Dewa United
-
VIRAL4 hari yang lalu
Plaza Mulia Dilelang Rp501 Miliar, Ada yang Minat?
-
MAHULU3 hari yang lalu
Belasan Kampung di Mahulu Terendam Banjir hingga 1,5 Meter
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
OIKN akan Kelola Pasokan Air Bersih dari Nusantara ke Balikpapan
-
OLAHRAGA17 jam yang lalu
Hanya Bisa Bahasa Portugis, Bek Borneo FC Furtado Andalkan Bahasa Isyarat di Lapangan