OLAHRAGA
Gelandang Muda Borneo FC Rivaldo Pakpahan Mulai Nyaman Main Reguler
Penampilan Rivaldo Pakpahan di Borneo FC pada Piala Presiden 2024 terbilang buruk. Tapi di Liga 1, permainannya menanjak drastis. Pemain asal Tapanuli Utara membeberkan rahasianya.
Oleh: Ahmad Agus Arifin (Dang Tebe)
Musim lalu, Rivaldo bersama beberapa pemain muda berhasil menembus tim utama Borneo FC Samarinda jalur tim satelit, Serpong City FC. Ia punya potensi, namun saat itu bakatnya masih sangat mentah di level senior.
Berkat kerja keras, Rivaldo berhasil bertahan di tim utama. Sementara rekan-rekan juniornya meninggalkan tim satu per satu setelah beberapa pekan berlatih di tim senior. Mereka dipinjamkan ke klub lain karena tak memiliki kans bermain di Pesut Etam.
Setelah melewati bursa transfer, pemain asal Sumatera Utara harus melewati ujian berat untuk mendapat menit bermain. Karena persaingannya di lini tengah sangatlah berat. Ia harus berkompetisi dengan Kei Hirose, Adam Alis, dan Hendro Siswanto untuk memperebutkan 2 posisi di lini tengah Pesut Etam.
Baru pada pekan ke-10 Liga 1, Rivaldo mendapat debut profesionalnya. Laga itu terasa istimewa karena ia bermain sedari awal, selama 56 menit. Tidak tersedianya Hendro Siswanto dan kurang fitnya Adam Alis membuka jalan untuknya mendapat menit pertamanya.
Total, ia bermain 12 kali di Liga 1 musim lalu. Kebanyakan sebagai pemain pengganti, atau menggantikan pemain utama yang tidak bugar. Untuk musim perdana, jumlah laga itu tentu tidak buruk.
Pemain Reguler Borneo FC
Penampilannya musim lalu sebenarnya tidak terlalu istimewa, bahkan cenderung biasa saja. Tapi di situlah kuncinya. Pemain 21 tahun seperti menghabiskan banyak jatah gagalnya di 12 pertandingan itu. Membuatnya semakin paham cara bermain di liga teratas Tanah Air.
Musim berganti, Rivaldo Pakpapahan dan Ezzi Buffon, sebagai sesama pemain muda yang mendapat menit bermain paling banyak musim lalu. Mendapatkan durian runtuh ketika PT LIB mengubah regulasi U-23 ke U-22. Bahkan spesifik, maksimal pemain kelahiran 2003. Mereka harus menjadi starter, dan bermain minimal 45 menit.
Slot U-23 musim lalu diambil oleh Fajar Fathur Rahman. Jika regulasinya tak berubah, ia masih bisa mengisi slot itu. Sayang aturan berubah, membuat Fajar harus bersaing layaknya pemain senior di tim utama. Bukan hanya dia, Komang Teguh, Ikhsanul Zikrak, dan Dandy Sonriza sebagai pemain dengan usia 21-22 tahun yang mendapat menit cukup banyak musim lalu. Juga tak masuk kriteria U-22 ala PT LIB.
Praktis, perebutan slot U-22 menyisakan Rivaldo dan Ezzi Buffon. Nama terakhir jelas jadi favorit. Tapi sedari pra musim, bahkan hingga saat ini, ia masih sibuk di timnas. Situasi ini jelas menguntungkan Rivaldo. Karena pesaingnya tinggal pemain junior yang baru masuk ataupun belum mendapat kesempatan bermain. Sejak Piala Presiden 2024, Rivaldo dijajal untuk mengisi 1 posisi di lini tengah. Persiapan untuk Liga 1.
Tidak Langsung Moncer
Pemain bernomor punggung 50 mendapat kesempatan bermain di 3 laga Piala Presiden. Dan tidak ada unsur mengejutkan. Performanya masih sama tidak bagusnya seperti musim lalu. Para pendukung mulai meragukan kiprahnya sebagai pengisi slot U-22. Apalagi pembandingnya adalah Fajar, pemain yang meski mendapat keuntungan dari regulasi, namun menunjukkan kepantasannya bermain di tim reguler.
Namun ketika Liga 1 bergulir, BOOM! Permainan Rivaldo Pakpahan sungguh ciamik. Dia tidak lagi mengandalkan ototnya, tapi memadukan kekuatan fisik, determinasi, dan kecerdasan memotong dan mengalirkan bola.
Perannya di pos gelandang bertahan makin urgent. Ia tampak memiliki chemistry yang kuat dengan Kei Hirose, Ronaldo, dan Christope. Tak banyak lagi tontonan Rivaldo asal tekel. Permainannya berubah drastis. Kesabaran dan kepercayaan Pieter Huistra terhadapnya mulai membuahkan hasil.
Rahasia Naiknya Performa di Borneo FC
Pada sesi interview bersama klubnya baru-baru ini, Rivaldo mengungkapkan penyebab penampilannya tidak klinis pada musim lalu dan Piala Presiden. Dia ternyata mengalami demam panggung. Jadi penampilan di sesi latihan dan pertandingan berbeda jauh.
Selain sorotan kamera, ekspektasi fans, Rivaldo juga bilang kalau bermain bersama nama-nama besar di klub membuatnya takut membuat kesalahan. Yang ujung-ujungnya membuatnya bermain tidak lepas. Lantas membuat beberapa kesalahan.
Setelah mengetahui permasalahan ada di dalam dirinya sendiri, ia bertekad memberi pembuktian bahwa dia bisa melakukan tugasnya dengan baik. Bukan untuk orang lain, tapi membuktikan pada dirinya sendiri. Berangkat dari kepercayaan diri itu, Rivaldo mulai menjadi andalan lini tengah Pesut Etam saat ia bermain dengan rasa tenang dan nyaman.
“Terus terang sekarang saya bangga dengan apa yang sudah saya dapatkan, khususnya melawan apa yang saya takutkan, seperti rasa nervous ataupun tak percaya diri. Saya juga bangga bisa membantu tim memenangkan pertandingan, meski ini baru awal dari perjalanan panjang kompetisi.”
“Saat saya melalui menit demi menit di pertandingan resmi, saya bisa menyingkirkan rasa tak percaya diri dan bisa semakin fokus,” ujarnya.
Sebagai pemain junior yang kini “naik kelas”, Rivaldo pun memberikan saran kepada pemain muda lainnya Borneo FC, bahwa kepercayaan diri tinggi bisa membuat apa yang diinginkan tercapai.
“Tak ada yang tak mungkin asal mau kerja keras. Saya sudah melewati hal itu. Jadi untuk pemain-pemain muda lainnya di Borneo FC, saya pastikan mereka bisa menembus tim senior asal mau kerja keras dan percaya pada kemampuan sendiri,” pungkasnya. (dra)
-
OLAHRAGA4 hari yang lalu
PSM Kalah di Batakan, Borneo FC Tak Boleh Lewatkan Peluang Kudeta Puncak Klasemen
-
NUSANTARA4 hari yang lalu
Daftar Lengkap Peringkat MTQN ke-30 Tahun 2024 di Kalimantan Timur
-
NUSANTARA4 hari yang lalu
Daftar Nama Kafilah Pemenang Cabang Lomba Tilawah Al Qur’an di MTQ Nasional ke-30 Tahun 2024
-
NUSANTARA4 hari yang lalu
IKN Resmi Dibuka untuk Umum, Masyarakat Wajib Ikuti Panduan Kunjungan
-
OLAHRAGA3 hari yang lalu
Gol Tunggal Peralta Bawa Borneo FC Kalahkan Malut United Sekaligus Segel Puncak Klasemen
-
NUSANTARA5 hari yang lalu
Klasemen 10 Besar MTQN ke-30 Tahun 2024; Kaltim Juara Umum, Jakarta Runner-up, Kalsel Peringkat Ketujuh
-
KOLOM REDAKSI2 hari yang lalu
‘Kena Ospek’, Taktik Parkir Bus Malut United Akhirnya Tak Mempan di Hadapan Borneo FC
-
BERAU5 hari yang lalu
Berau Dilanda Gempa M5,6 akibat Sesar Mangkalihat, Kutim dan Bontang Ikut Goyang