OLAHRAGA
Jadwal Liga Belum Rilis, Borneo FC Mulai Gelisah
Meski sedang fokus TC di Jogja. Borneo FC tetap saja waswas. Karena kabar kelanjutan BRI Liga 1 baru sebatas katanya, katanya. Belum ada kejelasan sama sekali.
Klub-klub Liga 1 sedang limbung. Meliburkan tim, bikin stamina pemain ajlok. Tetap berlatih, tapi tidak bisa membuat program spesifik. Selain latihan umum.
Hal tersebut diakui oleh asisten pelatih Borneo FC Miftahuddin Mukson. Normalnya, saat liga sedang berjalan. Model persiapan tim adalah menyiapkan taktikal beserta simulasinya. Untuk memenangkan pertandingan selanjutnya.
Misal pekan depan Pesut Etam akan menghadapi Persija. Maka selama sepakan penuh, mereka mempelajari kelemahan Persija. Membuat taktik khusus, dan menjajalnya terus-menerus. Lalu pada pekan selanjutnya menghadapi PSIS. Ya, fokus tim langsung mengarah pada PSIS.
Saat ini, dengan kompetisi diliburkan tanpa ada kejelasan sama sekali. Tim pelatih jadi bingung. Hal terbaik yang bisa mereka lakukan adalah memberi pemainnya menu latihan umum. Layaknya di pramusim lalu. Yang tentu, itu sangat membosankan bagi pemain.
Karena itu, kejelasan liga sangat dinanti klub-klub Liga 1 saat ini. Kapan bermain lagi. Lalu jadwalnya seperti apa. Menghadapi siapa saja dalam kurun waktu sebulan awal. Dan seterusnya.
Sejauh ini, kapan Liga 1 bergulir lagi masih sebatas katanya. Kata PSSI akhir November 2022. Kata anggota Exco PSSI awal November. Kata LIB, si pemegang kewenangan … apa ya? Belum ada membuat pernyataan sama sekali. Boro-boro merilis jadwal.
“Kami dan saya pikir semua tim Liga 1 berharap ada kepastian soal tanggal 25 November itu. Saya pribadi juga berharap carut marut yang terjadi sekarang segera berakhir dengan baik dan menjadi ke arah yang lebih baik,” ujar Miftah di laman resmi klub.
Memang, klub mesti memahami situasi. Kasus Kanjuruhan memang membutuhkan waktu dan energi untuk pengusutannya. Namun operator liga, menurut Mukson. Juga harus memahami situasi klub.
Ketidakjelasan kompetisi hanya bikin klub merugi. Selain dari sisi teknis di lapangan. Klub juga harus putar otak supaya biaya operasional terbayarkan. Walau pemasukan sedang empot-empotan.
“Banyak sekali orang yang mencari nafkah dari kompetisi yang dihentikan saat ini. Makanya kami sih berharap ada kepastian dalam waktu dekat. Semoga saja waktu yang ditetapkan tak berubah,” ujar Miftah.
Beruntungnya kata Mukson, manajemen timnya masih memenuhi hak pemain dan staf tim. Sejauh ini gaji selalu terbayarkan tepat waktu.
“Jujur kami sangat berterima kasih pada manajemen karena hak kami sebagai pelatih dan juga hak pemain tetap dipenuhi walau kompetisi saat ini ditunda,” katanya mengakhiri. (DRA)
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoPenambang Batu Bara Ilegal di Teluk Adang Ditangkap: Pemerintah Perkuat Pengamanan Kawasan Konservasi
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoBMKG Peringatkan Potensi Rob dan Curah Hujan Tinggi di Kalimantan Timur Akhir 2025
-
NUSANTARA4 hari agoAktivitas Buzzer Kini Jadi Sebuah Industri yang Terorganisir
-
OLAHRAGA1 hari agoPerolehan Positif Yamaha Racing Indonesia Tuai Perubahan Signifikan di ARRC 2025
-
NUSANTARA4 hari agoMAXi “Turbo” Experience, Touring Tasikmalaya dan Eksplorasi Pantai Selatan Wilayah Cipatujah
-
GAYA HIDUP1 hari ago7 Tips Resolusi Tahun Baru 2026 Biar Nggak Jadi Sekadar Janji Manis, tapi Beneran Jalan Sampai Desember Lagi
-
HIBURAN2 hari agoDiserbu Ribuan Gen Z! Skutik Skena Fazzio Hybrid Sukses Curi Perhatian di Festival Musik Anak Muda
-
EKONOMI DAN PARIWISATA20 jam agoBI Siapkan Rp4,8 Triliun Penuhi Kebutuhan Nataru 2026 di Kaltim

