Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Kaltim Target Turunkan Angka Stunting hingga 12,83 Persen di 2024

Diterbitkan

pada

Stunting Kaltim
Provinsi Kaltim serius turunkan angka stunting tahun ini dan target 2024 hanya 12 persen. (Ilustrasi Dok. Antara)

Provinsi Kaltim fokus pada penurunan angka stunting. Yang telah mendapat atensi dari pemerintah pusat. Target 2024, prevalensi stunting Kaltim dapat turun hingga 12,83 persen.

Kamis 13 April lalu, Pemprov Kaltim bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting TPPS Provinsi Kaltim, di Hotel Mercure Samarinda. Bersama Tim Satgas dan pemangku kebijakan terkait masalah ini.

Provinsi Kaltim saat ini masuk dalam angka prevalensi stunting yang cukup mengkhawatirkan. Karena terjadi kenaikan dari 2021 ke 2022 lalu.

Dalam tim satgas ini, membuat keputusan. Bahwa Kaltim pada tahun 2024 menargetkan hanya 12 persen. Atau dibawah rata-rata target nasional 14 persen.

Baca juga:   Pemprov Kejar Target 25 Ribu Rumah Layak Huni Terpenuhi

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kaltim Sunarto menegaskan bahwa target penurunan angka gagal tumbuh atau stunting sebesar 12,83 persen harus dapat dicapai pada tahun 2024 mendatang.

“2024 mendatang target kita kalau nasional itu 14 persen tapi Kaltim berani mematok diangkat 12,83 persen,” katanya.

Kepala BKKBN Kaltim Sunarto

Untk mencapai itu, tahun 2023 ini Kaltim harus diangka 16,8 persen. Dengan harus berani dan bisa melakukan terobosan.

Tentunya membutuhkan waktu satu tahun setengah atau 18 bulan, karena survei SSGBI itu dilakukan pada bulan September. Seperti diketahui intervensi stunting itu membutuhkan waktu 6 bulan.

“Ketika kita ingin menurunkan angka stunting itu sampai di 12,83 persen tahun 2024, artinya apa kita hanya punya tiga fase yakni pertama, kedua dan ketiga,”ungkapnya.

Baca juga:   Daftar 13 Paket Kegiatan Pembangunan Pemprov Kaltim Senilai Rp359 Miliar Siap Diresmikan Tahun Ini

Tahun ini bukan saatnya lagi bermain di tataran regulasi, rapat, adminstrasi. Tetapi bagaimana langsung melakukan intervensi baik itu yang stunting maupun yang beresiko stunting. Jika tepat dan mampu dilakukan maka angka stunting akan turun.

Ia pun mengajak para stakeholder untuk melakukan pendekatan-pendekatan intervensi terhadap kelompok sasaran resiko.

“Mari bapak dan ibu yang terlibat di dalam tim TPPS, kita bekerja sesuai dengan tanggung jawab,”pintanya. (Prb/diskominfokaltim/am)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

ADVERTORIAL DISKOMINFO KALTIM

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.