Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Kekurangan Periset Lokal, Brida Kaltim Mau Tak Mau Harus Rekrut Periset Luar Daerah

Diterbitkan

pada

Kepala Badan Riset dan inovasi Daerah (Brida) Provinsi kalimantan Timur Fitriansyah. (Nisa/Kaltim Faktual)

Brida Provinsi Kaltim mengakui saat ini masih kekurangan SDM periset. Dalam kondisi itu, Brida kemudian menjalin kerja sama dengan banyak periset dari luar daerah bahkan luar negeri, agar kualitas dan kuantitas tetap oke.

Sepanjang tahun 2024 ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida), berhasil meraih 3 penghargaan. Baik itu penghargaan di bidang riset maupun bidang inovasi.

Brida Provinsi Kaltim menjadi badan riset dan inovasi daerah yang Terbaik/Ter-KOMPAK (Kolaborasi, Optimis, Mandiri, Proaktif, Adaptif, dan Kompetitif) pada Bidang Manajemen Tata Kelola SDM Iptek Daerah dari BRIN.

Selain itu Brida Provinsi Kaltim juga mendapat penghargaan di bidang inovasi, sebagai daerah Provinsi Sangat Inovatif, dan memiliki Indeks Inovasi Daerah Tertinggi di Regional III yakni di wilayah Kalimantan dan Sulawesi.

Baca juga:   Sekda Sri Minta OPD Pemprov Kaltim Bekerja Berdasarkan Data, Bukan Kira-Kira

Brida sendiri di dalam lingkungan pemerintah daerah, bekerja menghasilkan riset-riset yang digunakan sebagai dasar dari pengambilan kebijakan oleh kepala daerah. Di inovasi, Brida terus menyumbang kontribusi bagi pemajuan daerah.

Kekurangan Periset Lokal

Di balik penghargaan yang berhasil diraih, Kepala Badan Riset dan inovasi Daerah (Brida) Provinsi Kaltim Fitriansyah mengaku mash kekurangan periset untuk di provinsi ini. Yang ada saat ini jumlahnya sangat minim.

Fitriansyah mengungkap, jumlah SDM periset di Provinsi Kaltim, sempat tercatat sekitar 90-an orang, dari data 2 tahun terakhir. Namun setelah dikumpulkan melalui organisasi periset Indonesia atau PPI, jumlahnya menjadi 60-an.

“Ada yang pindah, pensiun, dan lainnya. Dan 60-an ini terbagi menjadi periset di daerah dan di provinsi, termasuk periset BRIN,” katanya pada jumpa pers Junat 20 Desember 2024 di Kantor Diskominfo Kaltim.

Baca juga:   Dukung Penuh Asta Cita Presiden Prabowo, Pemprov Kaltim akan Lebih Berhemat dan Efektif dalam Pengelolaan Anggaran

Di tingkat provinsi, terdapat 14 periset. Kepala Brida mengakui masih kekurangan SDM untuk periset. Provinsi Kaltim sendiri membutuhkan sekitar 26 periset tambahan. Dengan memiliki kepakaran yang berbeda-beda.

Menurut Fitriansyah, jumlah itu masih lebih baik jika dibandingkan dengan SDM periset di daerah kabupaten/kota. Beberapa daerah di Kaltim memiliki jumlah yang lebih sedikit, atau bahkan tidak ada sama sekali.

“Saat ada penawaran untuk menjadi periset juga peminatnya sedikit. Apalagi kualifikasinya harus gelar doktor. Makin sulit,” tambahnya.

Dalam kondisi ini, jika periset di daerah sudah tidak ada, utamanya pada bidang kepakaran tertentu yang memang belum ada di Kaltim. Brida Provinsi Kaltim kerap menggandeng periset dari luar daerah ataupun luar negeri.

Baca juga:   2 Universitas asal China Mau Berinvestasi di Kaltim, Akmal Malik: Kalau cuma Jual Ijazah, Mending Gak Usah

“Kalaupun kami kepakarannya kurang, kami ajak dosen di Kaltim atau periset dari luar Kaltim, misal antropologi, arkeologi, kami ajak dari daerah lain.”

Dalam hal ini Brida terus berupaya untuk menghasilkan riset dan inovasi yang berguna bagi daerah. Sehingga setiap tahunnya, dari  kuantitas dan kualitas terus ditingkatkan. Riset dengan berbagai pihak terus diupayakan.

“Termasuk perguruan tinggi, di lokal kaltim, di luar Kaltim, termasuk dengan periset dari luar negeri. Ini yang kami lakukan untuk meningkatkan kualitas hasil riset.”

“Kami juga mengupayakan terintegrasi 1 data, jadi tidak ada riset yang sama dan dilakukan berulang,” pungkas Fitriansyah. (ens/fth)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.