Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Koran Terbitan Tahun 70-an hingga Sekarang, Terus Diarsipkan oleh DPK Kaltim

Diterbitkan

pada

arsip
Ilustrasi: Koran Bahari dari tahun 70-an hingga saat ini masih tersimpan di DPK Kaltim. (Pixabay)

Koran bahari masih terus diarsipkan. Dari terbitan paling baru, hingga terbitan tahun 70-an pun masih ada. Pengarsipan koran bahari memiliki peran yang sangat penting.

Di Gedung Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Daerah Kalimantan Timur. Terdapat banyak eksemplar koran bahari yang tersimpan rapi di lantai 3. Koran-koran itu disimpan, diarsipkan, dan dilestarikan.

Selain koran, masih banyak dokumen yang ikut menjadi barang arsipan DPK Kaltim. Namun koran bahari merupakan satu di antaranya.

Koran bahari sendiri merupakan sebutan untuk koran lokal Kaltim pada jaman dahulu yang masih tersimpan sampai sekarang. Diarsipkan di DPK Kaltim. Meski jarak terbitnya sudah cukup jauh hingga ratusan tahun.

Baca juga:   Sigit Wibowo: Kaltim Bershalawat Momentum Teladani Sifat Mulia Nabi Muhammad

Pelaksana Harian Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Daerah Kalimantan Timur, Taufik mengungkap kalau pelestarian dan pengarsipan koran ini termasuk fungsi dari DPK.

“Kan salah satu fungsi dari perpustakaan itu kalau berdasarkan dari fungsinya, selain fungsi informasi, fungsi pendidikan, yang tidak kalah penting ini fungsi pelestarian,” jelas Taufik belum lama ini.

“Jadi tidak hanya koran, kami menghimpun koleksi itu dengan tujuan agar itu terselamatkan, terlestarikan dengan baik,” tambahnya.

Kata Taufik, koran yang sifatnya konten lokal, atau terbitan media Kaltim dan memberitakan soal Kaltim. Jadi prioritas pengarsipan. Seperti Koran TribunKaltim, ataupun Koran KaltimPost.

“Karena kita rutin, setiap mereka cetak kita dapatkan satu kita langsung setelah berapa bulan kita jilid dibundel. Kami lestarikan itu pertama dalam rangka menjaga kandungan informasi nya tentu saja. Kedua menjaga keberadaan koleksi itu,” beber Taufik.

Baca juga:   Perwakilan BI Kaltim Serahkan Bantuan PSBI ke Desa Budaya Sungai Bawang

Karena manfaatnya sendiri sangat banyak. Pengarsipan koran lokal Kaltim itu bisa jadi sumber sejarah.  Apalagi dalam koran terdapat informasi peristiwa, waktu dan juga tempat. Sehingga bisa jadi rujukan yang akurat.

“Nah kenapa kita perlu lestarikan, kadang-kadang yang punya koran sendiri itu tidak mengarsipkan dengan baik.”

Contohnya jika suatu gedung media koran terbakar atau kebanjiran hingga kehilangan dokumen arsip. Maka DPK bisa jadi back up.

“Pengarsipan koran bahari ini juga bisa jadi alat bukti. Misal ada suatu pemberitaan yang membuktikan suatu kejadian. Itu bisa jadi alat bukti,” pungkas Taufik. (ens/dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

ADVERTORIAL DINAS PERPUSTAKAAN & KEARSIPAN KALTIM

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.