FEATURE
Mengenal Sejarah Hari Buruh yang Diperingati Setiap 1 Mei

Setiap tanggal 1 Mei diperingati sebagai hari perjuangan, pengorbanan, dan solidaritas para buruh. Penasaran enggak sama sejarahnya? Yuk, baca artikel ini sampai habis.
Setiap tahun, tanggal 1 Mei dirayakan sebagai Hari Buruh. Hari tersebut dijadikan sebagai momen yang didedikasikan untuk menghargai perjuangan para pekerja untuk mencapai hak-hak mereka.
Hari Buruh juga memiliki sejarah dari kisah perjuangan, pengorbanan, dan solidaritas para pekerja di seluruh dunia. Penasaran enggak sama sejarahnya?
Mari kita telaah lebih dalam mengenai asal-usul dan perkembangan Hari Buruh, khususnya di Indonesia.
Asal-Usul Hari Buruh
Hari Buruh berawal dari gerakan buruh di Amerika Serikat pada tahun 1880-an. Puncak dari peristiwa ini dikenal sebagai Kerusuhan Haymarket pada 4 Mei 1886 di Chicago, Illinois.
Pada peristiwa ini, ratusan buruh meminta hak-hak dasar seperti jam kerja yang lebih manusiawi. Namun, protes damai mereka berakhir tragis ketika ledakan bom dan tembakan terjadi, menewaskan banyak pekerja dan polisi.
Peringatan Hari Buruh di Indonesia
Nah, di Indonesia, peringatan Hari Buruh dimulai sejak era kolonial pada 1 Mei 1918 yang diinisiasi oleh Serikat Buruh Kung Twang Hee.
Gerakan ini muncul sebagai respons terhadap kondisi buruh yang sangat tidak menguntungkan, seperti harga sewa tanah yang murah dan upah yang tidak layak.
Pada masa kemerdekaan, gagasan peringatan Hari Buruh kembali muncul, dan Kabinet Sjahrir mengusulkan 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional.
Namun, pada era Orde Baru, peringatan Hari Buruh dilarang karena dianggap berafiliasi dengan paham komunisme.
Restorasi dan Pengakuan Hak-hak Buruh
Pada era Orde Baru Hari Buruh memang dilarang, namun pada era reformasi, Hari Buruh dan hak-hak buruh kembali diakui.
Pada 1 Mei 2013, pemerintah secara resmi menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional melalui ratifikasi Konvensi ILO Nomor 81 tentang kebebasan berserikat bagi buruh.
Hari ini, para pekerja di Indonesia terus menuntut hak-hak mereka, termasuk upah yang layak, jam kerja yang manusiawi, dan hak-hak lainnya seperti cuti hamil, cuti haid, dan Tunjangan Hari Raya (THR).
Sejarah Hari Buruh adalah cerminan dari perjuangan global para pekerja untuk keadilan dan martabat manusia.
Dengan mengenang peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah, kita diingatkan akan pentingnya solidaritas dan kesatuan dalam memperjuangkan hak-hak kita sebagai manusia.
Semoga peringatan Hari Buruh setiap tahunnya menjadi momentum untuk merayakan pencapaian dan menggugah semangat perjuangan bagi para pekerja di seluruh dunia. (rw)


-
PARIWARA5 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Wagub Kaltim Logowo Tunjangan Operasional Dipangkas: “Memang Saya yang Minta”
-
BALIKPAPAN2 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Respons Cepat Hotline 110, Polresta Samarinda Ungkap Kasus Pelecehan Anak dan Penggelapan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan