Connect with us

POLITIK

Meski Pilkada Samarinda hanya Ada 1 Calon, KPU Tetap Adakan Debat Kandidat

Diterbitkan

pada

Ketua KPU Kota Samarinda Firman Hidayat. (Dok/Kaltim Faktual)

Meski Pilkada Kota Samarinda 2024 hanya diikuti satu pasangan calon, yakni Andi Harun-Saefuddin Zuhri, KPU tetap menyiapkan forum debat. Setidaknya akan dilakukan 3 kali sebelum pencoblosan. Sistem masih dirumuskan.

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, tengah memasuki masa kampanye. Di Kota Samarinda, kontestasi ini hanya diikuti oleh satu pasangan calon. Yakni paslon nomor urut 2 Andi Harun (AH) dan Saefuddin Zuhri.

Diketahui, Andi Harun merupakan petahana wali kota Samarinda 2021-2024. Sementara Saefuddin Zuhri merupakan anggota DPRD Kaltim. Keduanya akan bertanding melawan kolom/kotak kosong di Pilkada 2024.

Meski hanya calon tunggal, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda tetap akan menyediakan forum debat. Meski secara teknis tidak akan sama dengan Pilkada yang diikuti oleh lebih dari 1 pasangan calon.

Baca juga:   Pemkot Samarinda Rehab SDN 011 Samkot Tahun Depan, Bangunan Kayu sejak 1978 akan Dibongkar

Debat Pilkada Kota Samarinda 2024 dirancang untuk menyampaikan visi dan misi pasangan calon tunggal. Sekaligus membedah dan juga mempertajam gagasan yang dimiliki untuk Ibu Kota Kaltim jika nanti terpilih.

KPU Segera Susun Format Debat

Ketua KPU Kota Samarinda, Firman Hidayat, menerangkan, pihaknya akan membentuk tim panelis dan tim perumus yang akan membuat mekanisme debat untuk calon tunggal pada Pilkada Kota Samarinda 2024.

“Tim perumus akan terdiri dari para akademisi dan profesional independen yang bertugas membantu panelis menyusun pertanyaan,” jelas Firman pada Senin, 30 September 2024.

Nantinya, pasangan AH-Saefuddin Zuhri akan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh tim panelis. Pertanyaan yang diajukan, akan terdiri atas beberapa kategori dan topik yang akan dibahas pada sejumlah sesi.

Baca juga:   Ahmad Syaiful tentang AHJI yang Dapat Nomor Urut 02: Simbol Kebersamaan Pemerintah dan Rakyat Kubar

Selain panelis, Firman bilang, masyarakat juga mendapatkan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada pasangan calon. Namun pertanyaan harus sesuai dengan sesi dan tema yang sedang berlangsung.

“Tapi kita juga akan melihat bagaimana mereka merespons dinamika sosial, budaya, dan ekonomi yang berkembang di kota ini.”

“Keputusannya (sistem debat) belum final karena masih ada tahap kampanye yang berlangsung hingga 23 November nanti. Paling tidak, debat akan diadakan minimal tiga kali menjelang pemilu,” pungkasnya. (ens/fth)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.