Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Modernisasi Pengalolaan Arsip, Dispar Kaltim Beralih ke Aplikasi Srikandi

Diterbitkan

pada

modern
Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kaltim Restiawan Baihaqi. (Yanti/Kaltim Faktual)

Dispar Kaltim tengah berupaya untuk memodernisasi pengelolaan arsip. Kini mereka sudah menerapkan aplikasi Srikandi.

Pengelolaan arsip secara dinamis menjadi aspek yang perlu diperhatikan oleh seluruh OPD di Kaltim. Terlebih, arsip menjadi sebuah aspek penting untuk keperluan perencanaan.

Karena itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim tengah gencar-gencarnya melalukan penerapan modernisasi arsip. Dari arsip manual menjadi arsip digital, melalui aplikasi Srikandi.

Digitalisasi arsip dinilai memberikan efisiensi arsip yang dapat diakses dengan lebih mudah dan cepat. Selain itu, penerapan aplikasi Srikandi ini melindungi segala arsip dari kerusakan dan kehilangan arsip.

Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim, Restiawan Baihaqi mengungkapkan bahwa aplikasi Srikandi begitu membantu bagi pihaknya dalam pengelolaan arsip.

Baca juga:   DPK Kaltim Lakukan 6 Cara Pelestarian Naskah Kuno

“Bukan hanya Dispar. Hampir semua OPD juga sudah diarahkan. Tapi memang perlu waktu dari semua OPD,” ujarnya, Minggu.

“Dalam penerapan aplikasi Srikandi ini. Semuanya dimonitoring oleh Dinas Perpustakaan dan  Kearsipan Kaltim. Mulai dari penaungan, negoisasi, Bimtek untuk Srikandi,” lanjutnya.

Baihaqi menjelaskan bahwa sebelum menerapkan aplikasi Srikandi, Dispar Kaltim masih menggunakan sistem manual dalam pengelolaan arsip. Hal ini membuat proses pengelolaan arsip menjadi lebih lama dan sulit.

“Karena memang digitalisasi dokumen ini memudahkan segala pengurusan administrasi,” ujarnya.

Dengan penerapan aplikasi Srikandi ini. Ia berharap seluruh pengelolaan arsip di Kaltim dapat menjadi lebih efisien dan efektif. Ia juga berharap, aplikasi ini dapat membantu dalam pelestarian arsip-arsip penting di Kaltim.

Baca juga:   Sekda Kaltim: Tidak Ada Institusi yang Bekerja Sendiri, Perlu Terhubung dengan Stakeholder

“Dengan penggunaan Srikandi ini jelas lebih bagus lah, kita lebih mudah karena tersimpan digital cuma memang harus ada pemantauan khusus seperti perawatan dan segala macamnya,” pungkasnya. (dmy/fth)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

ADVERTORIAL DINAS PERPUSTAKAAN & KEARSIPAN KALTIM

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.