NUSANTARA
Peduli Kelestarian Lingkungan, Delegasi Pra KTT Y20 Balikpapan Tanam Bibit Mangrove

Rangkaian pelaksanaan Pra Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke III Y20 Indonesia Presidensi G20 Indonesia, salah satunya menanam Bibit Mangrove bersama di Taman Mangrove Margomulyo, Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), Minggu (22/5).
Dengan menanam bibit mangrove dapat membantu melestarikan lingkungan hidup yang merupakan tanaman penyerap gas karbon dioksida dan penghasil oksigen.
Co Chair Pra-KTT Y-20, Michael Sianipar menyampaikan, korelasi dan signifikasi dari penanaman bibit mangrove sebagai bagian dari kegiatan pra-KTT Y-20 yang mengangkat tema Recover Together, Recover Stronger adalah penilaian terhadap masa depan.
“Kita sadar bahwa ada dampak lingkungan yang selama ini sudah terjadi, sehingga kita ikut merestorasi dan mengembalikan fungsi mangrove yang ada di Indonesia. Untuk mengatasi perubahan iklim, salah satu cara yang tepat kita harus bisa menanam Mangrove,” jelasnya saat ditemui usai penanaman pohon mangrove di Taman Mangrove Margomulyo.
Kawasan Hutan Mangrove di Indonesia yang merupakan bagian dari upaya pemerintah, untuk menjaga lingkungan telah mendapatkan dukungan penuh dari Bank Dunia. Selain kawasan Hutan Mangrove di Kota Balikpapan, pada tahap awal nanti ada empat wilayah di Indonesia yang akan mendapatkan bantuan dan dukungan penuh dari Bank Dunia.
“Bank Dunia menyampaikan pesan untuk delegasi Y20 salah satunya mendukung pemerintah Indonesia, untuk melakukan penanaman bibit Mangrove secara masif di 4 (empat) provinsi, salah satunya di Provinsi Kalimantan Timur,” ungkapnya.
Penanaman Mangrove kali ini merupakan upaya para generasi muda untuk menyelamatkan masa depan bumi. Tak hanya itu, penanaman ini menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan hidup, untuk bisa mengatasi pemanasan bumi.
“Apalagi Indonesia sebagai negara tropis sangat penting, sehingga yang dapat dilakukan dengan penanaman mangrove karena itu sangat efektif dalam menyerap karbon dioksida,” jelasnya.
“Bagaimana cara kita menjamin untuk generasi berikutnya masih ada planet bumi yang masih asli yang mana sumber daya alam masih bisa konfermasi. Mengingat tanaman Mangrove memiliki kemampuan, untuk menyerap karbon 5 (lima) kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman lainnya.
Salah seorang delegasi, Ceo Debate Korea, Daniel Yoon mengatakan bahwa ini pengalaman berharga yang menyenangkan, karena belum pernah menanam pohon di daerah seperti ini.
“Baru ini mengetahui ada tumbuhan atau pohon air bermanfaat untuk lingkungan hidup. Jadi pengalaman berharga buat saya. Terima kasih telah mengundang saya,” ujar pria yang pertama kali di Balikpapan.
Menurutnya, Kota Balikpapan merupakan kota yang nyaman dan ramah lingkungan. Kota ini memberikan kenyamanan, sehingga mudah beradaptasi. Meskipun, cuacanya panas tetapi tidak masalah. “Kegiatan ini baik dan seluruh rangkaian ini sangat baik,” ucapnya. (redaksi)

-
KUKAR5 hari ago
Wagub Seno Aji Panen Padi Teknologi Digital Farming di Kutai Kartanegara
-
PARIWARA3 hari ago
Lengkapi Perayaan Satu Dekade MAXi, CustoMAXi Yamaha Kembali Hadir dan Buka Seri Perdana di Semarang
-
SAMARINDA5 hari ago
Jambore Desa Wisata Kaltim 2025 Resmi Dibuka, Gala Dinner Penuh Keakraban
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Cuaca Kaltim 11–20 September: BMKG Prediksi Hujan Atas Normal
-
KUKAR3 hari ago
Pemprov Kaltim–BI Dorong Pertanian Digital di Kukar Lewat Panen Demplot Padi
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Kanwil BPN Kaltim Gelar Dialog Terbuka, Tampung Aduan Pertanahan Masyarakat
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
RESMI! Gubernur Rudy Mas’ud Tetapkan Direktur Utama Empat BUMD Kaltim 2025
-
SEPUTAR KALTIM1 hari ago
Kesbangpol Kaltim Matangkan Persiapan Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025