SEPUTAR KALTIM
Pekerja Asing Kikis Peluang Pekerja Lokal? Ini Penjelasan Kadisnakertrans Kaltim
Menurut Kadisnakertrans Kaltim, Rozani Erawad, banyak instrumen yang perlu dijawab. Untuk menyimpulkan keberadaan pekerja asing di Bumi Etam mengancam kesempatan pekerja lokal atau tidak.
Di Kalimantan Timur (Kaltim), banyak terdapat perusahaan swasta yang bergerak di bidang ekstraktif dan kimia. Sehingga terdapat cukup banyak pekerja asing di perusahaan-perusahaan itu.
Berdasar pengamatan Kaltim Faktual, pekerja asing di Benua Etam tak melulu berada di level eksekutif ataupun spesialis. Banyak juga yang merupakan buruh kasar, terutama pada perusahaan yang investornya berasal dari China.
Diskusi soal pengaruh pekerja asing terhadap kesempatan warga lokal di dunia kerja seolah tak pernah berhenti. Ada kekhawatiran jika ekspansi ini terus berlanjut, tingkat kurasi pekerja asing makin longgar. Sehingga semakin menutup peluang pekerja lokal.
Penjelasan Disnakertrans Kaltim
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kaltim, Rozani Erawadi ikut angkat bicara perihal isu ini. Sayangnya ia belum bisa membuat kesimpulan, karena data pekerja yang dinasnya pegang belum terlalu lengkap.
“Kalau secara data, kami tidak bisa menyajikan data yang tepat. Tetapi kalau ingin mengetahui secara faktual berarti ke kabupaten/kota masing-masing,” ucapnya Senin, 25 Maret 2024.
Selanjutnya soal upah, pekerja asing cenderung mendapatkan bayaran yang lebih besar dari pekerja lokal dengan posisi dan keahlian yang sama. Mengenai ini, Rozani juga belum mau berspekulasi.
“Dengan informasi dari tanggapan tadi kita juga ingin cek apakah betul indikasinya seperti itu? Kalau betul indikasi seperti itu apakah karena kompetensinya?”
Meningkatnya jumlah pekerja asing menimbulkan persaingan yang semakin ketat di pasar kerja lokal. Hal ini menjadikan kendala para pekerja lokal yang seringkali tersaingi dari pendidikan dan pengalaman kerja.
“Bisa saja pada penggunaan alat-alat tertentu tenaga kerja kita belum memiliki kompetensi. Sementara mereka sudah siap dengan target yang harus dikerjakan,” ujarnya.
Pada akhirnya, Rozani ingin menilai isu ini dengan melihat secara keseluruhan. Jika jumlah pekerja asing terlampau banyak, bisa saja hal itu karena tingkat kebutuhan.
“Jadi kita tidak bisa melihat dari hanya dari sisi kuantitasnya tapi harus juga melihat dari kualitasnya,” katanya.
Dengan kendala tersebut, Disnakertrans Kaltim ingin mengelola secara efektif permasalahan terkait pekerja asing di perusahaan-perusahaan besar. Sehingga tercipta lingkungan kerja yang seimbang dan berkeadilan bagi semua pekerja.
“Itu perlu pendalaman. Siapa tahu seperti itu,” tutupnya. (gig/fth)
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoKepala Kejaksaan Tinggi Kaltim Wanti-wanti OPD: Jangan Ada Titipan Proyek, Kalau Ada Lapor Saya!
-
GAYA HIDUP5 hari agoSiap-Siap! Puasa 2026 Ternyata Tinggal 2 Bulan Lagi, Catat Tanggalnya!
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoLantik 91 Pejabat Baru, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud: Jangan Lelet, Wujudkan Gratispol dan Jospol!
-
BALIKPAPAN4 hari agoUMK Balikpapan Diusulkan Naik Lagi: Tahun 2026 Nambah Rp155 Ribu, Gaji Sektor Migas Tembus Rp4 Juta
-
BALIKPAPAN4 hari agoBalikpapan Siapkan Puluhan Event Sepanjang 2026: Pariwisata Digenjot Tanpa Musim Sepi, ini Jadwal Lengkapnya
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoBMKG Peringatkan “Seruakan Dingin Asia” Meningkat, Kaltim Waspada Hujan Sepanjang Pekan Natal
-
SEPUTAR KALTIM2 hari agoDaftar Lengkap UMK Kaltim 2026: Berau Paling Tajir Tembus Rp4,39 Juta, Paser di Posisi Buncit
-
GAYA HIDUP2 hari agoAlarm Ramadan Sudah Bunyi! Manfaatkan Rajab dan Syakban Buat “Pemanasan” Biar Nggak Kaget

