OLAHRAGA
Pelatih Borneo FC Jelaskan Kenapa Pilih Pluim Jadi Striker Ketimbang Felipe

Pelatih Borneo FC Pieter Huistra menjelaskan kenapa menjadikan Wiljan Pluim sebagai striker. Padahal Felipe, Nur Hardianto, dan Habibi tersedia.
Pieter Huistra secara mengejutkan tidak menurunkan para penyerang tengahnya. Saat meladeni Persija di Stadion Batakan Balikpapan, Selasa malam. Ia justru menaruh Wiljan Pluim yang biasanya beroperasi di sektor gelandang serang sebagai penyerang tengah. Walau pada praktiknya di lapangan, Pluim bergantian dengan Terens di posisi AMF dan CF.
Padahal di daftar pemain cadangan, ada Felipe Cadenazzi dan Nur Hardianto. Keduanya sebelumnya secara bergantian menempati posisi penyerang utama Borneo FC Samarinda. Sementara Habibi Jusuf yang didatangkan dari Sriwijaya FC pada bursa transfer tengah musim, belum juga nongol di daftar susunan pemain.
Penjelasan Pelatih Borneo FC
Usai laga, Pieter menjelaskan bahwa keputusan ini tidak sepenuhnya karena taktikal. Namun lebih disebabkan karena kesiapan penyerangnya. Pelatih asal Belanda menjelaskan kalau Felipe tidak dalam kondisi bugar benar. Sehingga tidak bisa turun sejak menit awal.
Pemilihan Pluim sebagai penyerang tengah pun bukan tanpa alasan. Karena pada beberapa laga sebelum Liga 1 libur, eks kapten PSM sudah pernah memainkan peran tersebut pada akhir babak kedua.
Meningat atributnya sebagai pengatur serangan, Pluim jadi memberi opsi tambahan di dalam kotak penalti saat berperan sebagai penyerang tengah. Yakni kemampuan memantulkan dan mengalirkan bola di lini terakhir.
“Wiljan Pluim telah bermain sebagai striker hari ini. Itu adalah posisi yang bisa dia mainkan. Dia bagus dalam menjaga bola.”
“Biasanya Felipe yang akan bermain, tapi sedikit cedera dan sedikit sakit. Jadi kami tidak ingin mengambil risiko.”
“Normalnya Felipe adalah striker pertama kami. Mudah-mudahan untuk pertandingan berikutnya dia akan sepenuhnya fit dan bisa bermain,” jelasnya.
Puncak Klasemen Bukan Hal Terpenting
Tambahan 3 poin semakin menjauhkan Pesut Etam dari persaingan zona juara. Mereka kini unggul 12 poin dari PSIS Semarang di posisi kedua. Dengan sisa 12 laga tersisa, kans Borneo finis di 4 besar, bahkan di puncak klasemen sangat terbuka.
Meski begitu, Pieter tak merasa posisi ini spesial. Ia justru ingin memanfaatkan waktu di sisa musim untuk meng-upgrader permainan timnya. Agar sepenuhnya siap di babak final.
“Ya tentu saja itu bagus (unggul 12 poin atas PSIS Semarang). Kami merasa senang tentang itu. Tapi itu bukan yang terpenting.”
“Kami lebih berkonsentrasi dalam meningkatkan permainan kami, meningkatkan kebugaran, meningkatkan dan membuat diri siap untuk bermain di babak playoff. Itu yang paling penting saat ini.” (dra)

-
KUTIM3 hari ago
MTQ 2025 di Kutim: Gubernur Harum Tegaskan Pentingnya Generasi Qur’ani dan Persatuan Umat
-
SAMARINDA5 hari ago
Peluncuran Program Sekolah Rakyat Mundur, Wali Kota Samarinda Segera Cek Lokasi
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Sinergi TNI-Polri dan Pemprov Kaltim Diperkuat, Gubernur Harum: Kita Bangun Kaltim dengan Solidaritas
-
KUTIM4 hari ago
LPTQ Kaltim Gelar Bimtek E-Maqro, MTQ 2025 Siap Berbasis Digital Penuh
-
FEATURE5 hari ago
Fave: Merajut Bunyi Global dari Samarinda, Musik yang Melampaui Batas
-
BONTANG4 hari ago
Pemprov Kaltim Tuntaskan Janji: Umrah, Insentif Guru, dan Dukungan UMKM Digulirkan di Bontang
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Gubernur Harum Tinjau Wilayah Utara Kaltim, Dorong Pemerataan Pembangunan dan Kesejahteraan
-
SAMARINDA1 hari ago
Usul Zonasi Kopi Keliling di Samarinda, Suparno: Tertibkan Tanpa Matikan Penghidupan