Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Pemerataan Pendidikan di Kaltim Jadi Sorotan, Sekolah Rakyat dan Program Gratispol Jadi Tumpuan

Diterbitkan

pada

Anggota DPD RI Daerah Pemilihan Kalimantan Timur, Aji Mirni Mawarni. (Nindi/Kaltim Faktual)

Anggota DPD RI soroti pemerataan akses pendidikan di wilayah Kaltim. Besarnya luas wilayah hingga fasilitas pendidikan yang terbatas jadi tantangan pemerintah.

Hingga kini, kesenjangan akses pendidikan di sejumlah wilayah di Kaltim masih terus jadi persoalan. Di Kutai Kartanegara dan Kutai Timur misalnya, masyarakat yang ingin melanjutkan sekolah di tingkat menengah atas tak jarang harus melewati jarak puluhan kilometer.

Hal tersebut lantaran lokasi fasilitas pendidikan tingkat SMA/SMK hanya terpusat pada wilayah kecamatan. Praktis, kondisi ini turut berimplikasi bagi pengembangan kualitas sumber daya anak muda yang jadi terhambat.

Anggota DPD RI asal daerah pemilihan (Dapil) Kaltim, Aji Mirni Mawarni dalam sebuah kesempatan menyoroti kesulitan masyarakat di wilayah pedalaman atas kondisi tersebut.

Baca juga:   Destinasi Wisata Baru De Jamur Land Sudah Buka, Siap Temani Libur Lebaran 2025

“Coba bayangkan susahnya teman-teman kita di wilayah pedalaman itu kalau mau sekolah saja harus menempuh jarak 10 kilometer bahkah lebih,” kata Mawar sapaan akrabnya.

Program Sekolah Rakyat dan Gratispol Jadi Tumpuan

Terbaru, pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos) direncanakan akan menggagas program Sekolah Rakyat. Sebagai target, akan ada 100 sekolah yang dibangun di seluruh tanah air.

Adapun program ini bertujuan untuk menyediakan akses pendidikan secara gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin.

Sedangkan di level pemerintah daerah, program Gratispol di bidang pendidikan juga tengah dipersiapkan. Program ini menjanjikan pendidikan gratis bagi pelajar di Kaltim untuk jenjang SMA hingga perguruan tinggi.

Baca juga:   Kementerian HAM Usulkan Penghapusan SKCK bagi Eks Narapidana yang Berkelakuan Baik

Menurut hemat Mawar, program tersebut saling berkelindan sebab keduanya menargetkan peningkatan kualitas pendidikan secara umum tanpa khawatir realisasi program akan tumpang tindih.

“Menurut saya ini akan berjalan paralel ya tidak akan tumpang tindih,” kata Mawar.

Lebih lanjut menyoal sekolah rakyat, Mawar menyebut bahwa implementasinya dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin mengakses pendidikan namun terkendala jarak.

“Kalau sekolah rakyat ini kan targetnya adalah sekolah berasrama jadi tentu bisa jadi solusi,” tandas Mawar. (nkh/sty)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.