Connect with us

SAMARINDA

Pengendara Motor Soal Parkir Non Tunai di Mal Samarinda: Bikin Ribet!

Diterbitkan

pada

non tunai
Gate Parkir Mall Lembuswana (Hafif Nikolas/Kaltim Faktual)

Belum semua pengendara di Samarinda menerima sistem parkir non tunai di mal. Khususnya pengguna roda dua. Mereka menganggap aturan ini merepotkan.

Untuk mendorong digitalisasi ekonomi. Pemkot Samarinda menerapkan aturan parkir non tunai di mal sejak 1 Maret 2023 lalu. Sejauh ini, belum semua mal menerapkannya, karena belum memiliki gate non tunai dalam jumlah yang ideal.

Big Mall, City Centrum, dan SCP menjadi 3 mal terdepan yang sudah menerapkannya. Sisanya masih melakukan penyesuaian secara bertahap.

Lantas, seperti apa sih respons masyarakat terhadap aturan baru ini?

Antrean Lebih Cepat

Kebanyakan pengendara roda 4 suka dengan aturan ini. Karena terbukti efektif memangkas waktu antre keluar mal. Terutama pada akhir pekan yang menjadi puncak kunjungan ke mal.

Baca juga:   Republik 3 Sold Out, Segera Booking Tiket Konser 30 Tahun Dewa 19 Balikpapan Sebelum Kehabisan!

“Lebih praktis karena cuma pakai kartu yang sama dengan kartu tol. Enggak repot nyiapin uang parkir juga,” kata Yulia, warga Samarinda.

“Selain itu bikin antrean lebih cepat. Karena tinggal tap kan, enggak perlu nyari uang dan nunggu angsulan,” lanjutnya.

Bikin Ribet

Berbeda dengan pengendara mobil yang kebanyakan sudah memiliki e-Money atau e-Parking. Banyak pengendara roda 2 yang memberi respons berbeda.

Seperti beberapa pengendara motor yang Kaltim Faktual temui di Mall Lembuswana, Samarinda. Mereka mengaku aturan baru ini justru menyusahkan, jauh dari kesan praktis.

“Sudah terbiasa langsung ngeluarin uang. Dari pada nge-scan begitu,” ucap Randi pengemudi ojek online.

“Ribet sih, biasanya tinggal ambil uang. Kalau pakai aplikasi (QRIS) kan harus keluarin HP dulu terus buka aplikasinya,” ucap Indri.

Baca juga:   Wawali Samarinda Sidak Pasar, 2 Komoditas Terpantau Naik Harganya

“Lebih mudah tunai sih. Makanya lebih memilih bayar pakai uang langsung,” kata Ayu.

Harus Terbiasa Non Tunai

Sejak awal, Dishub Samarinda sebagai leading sector dari kebijakan ini sudah menduga bakal ada tentangan dari masyarakat. Karena itu, mereka meminta warga Samarinda membiasakan diri dengan sistem digital.

Pun dalam penerapannya, pemkot tidak terlalu saklek. Yang langsung 100 persen wajib non tunai. Untuk tahap awal, mereka hanya mewajibkan mal menyediakan gate non tunai maksimal 70 persen. Jadi tetap bakal ada gate parkir tunai. (hmn/dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.