Connect with us

KUTIM

Prihatin Kasus Narkotika di Kutim, Joni Ajak Anak Muda Jauhi Narkoba

Diterbitkan

pada

Ketua DPRD Kutim, Joni. (Kaltim Faktual)

Ketua DPRD Kutai Timur, Joni mengaku prihatin dengan kasus narkotika di Kutim. Ia mengajak anak muda bisa menjauhi narkoba dan sejenisnya. Dengan cara perbanyak aktif dalam kegiatan dan pergaulan yang positif.

Narkotika telah dikampanyekan sebagai musuh bersama. Namun faktanya peredaran ini barang haram ini tak ada habis-habisnya. Termasuk yang diterja di Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Fenomena ini menjadi keprihatinan dari Ketua DPRD Kutim, Joni. Ia merasa khawatiran terkait dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba ini.

Bagaimana efek buruk narkoba tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental dan hubungan sosial penggunanya.

Menurut Joni, penggunaan narkoba dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ tubuh seperti hati, paru-paru, dan otak. Dampak ini, menurutnya, sangat merugikan bagi kesehatan fisik individu.

Baca juga:   Pelantikan Anggota DPRD Kutim 2024-2029 Berlangsung 14 Agustus 2024

“Narkoba memiliki banyak efek merusak pada organ tubuh. Misalnya, penggunaan narkoba bisa menghancurkan hati, paru-paru, dan otak. Ini adalah dampak kesehatan fisik yang serius,” ungkap Joni saat di temui awak media, di DPRD Kutim, baru-baru ini.

Oleh karena itu, Joni mengajak kepada anak muda agar bisa menjauhi narkoba. Karena penyalahgunaan narkoba juga dapat mempengaruhi kesehatan mental, terutama pada usia muda.

Obat-obatan terlarang dapat mengganggu perkembangan otak yang berujung pada meningkatnya risiko gangguan mental.

“Selain kesehatan fisik, narkoba juga mempengaruhi kesehatan mental. Pada usia muda, penyalahgunaan narkoba dapat menghambat perkembangan otak dan meningkatkan risiko gangguan mental,” jelasnya.

Dampak lainnya, narkoba juga dapat mengganggu hubungan sosial seseorang. Penggunaan obat-obatan terlarang dapat menyebabkan perubahan perilaku, ketidakstabilan emosional, serta kesulitan dalam mempertahankan hubungan yang sehat dengan keluarga, teman, dan masyarakat.

Baca juga:   APBD-P Kutim 2024 Capai Rp 14,7 Triliun, Joni: Manfaatkan untuk Kepentingan Masyarakat

“Bahkan sampai perubahan perilaku dan ketidakstabilan emosional yang ditimbulkan dapat merusak hubungan dengan keluarga dan teman,” katanya.

Tak hanya pemerintah, semua pihak juga diminta untuk turut serta dalam perang terhadap narkoba ini. Karena dampaknya juga dapat mendorong individu untuk terlibat dalam perilaku berisiko dan kegiatan kriminal.

“Pengaruh narkoba bisa mengarah pada perilaku berisiko. Pengguna narkoba sering kali terlibat dalam kegiatan kriminal karena penurunan kemampuan dalam membuat keputusan yang baik,” jelasnya.

Sebagai langkah pencegahan, Joni menyarankan agar anak muda aktif dalam kegiatan positif seperti pekerjaan, kerajinan, atau usaha.

“Dengan terlibat dalam pekerjaan atau usaha, mereka dapat menghindari hal-hal negatif yang berpotensi membawa mereka pada penyalahgunaan narkoba,” tegasnya. (han/am)

Baca juga:   DPRD Kutim Tak Setujui Usulan Tambahan Anggaran Rp400 Miliar Proyek MYC di APBD-P 2024

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.