KOLOM REDAKSI
Rekrut 4 Pemain Brasil, Borneo FC Dambakan Gaya Samba yang Manyala

Musim lalu Borneo FC bernuansa Oranye Belanda, hasilnya memuaskan. Sayang tren itu tak bisa berlanjut karena beberapa pemain pilar cabut. Kini Pesut Etam sedang membangun ulang skuadnya, perubahan besar telah terjadi. Yang paling mencolok adalah pada perekrutan pemain asingnya. Borneo FC seperti sedang membangun ‘Timnas Brasil’.
Oleh: Ahmad A. Arifin (Tebe)
Borneo FC Samarinda, tim bercorak oranye yang musim lalu benar-benar bernuansa oranye. Dari jajaran tim pelatih, ada Pieter Huistra (Belanda/Oranje), Akhyar Ilyas (Aceh) dan Sultan Samma (Samarinda). Dua kota yang klub sepak bolanya identik dengan warna jingga.
Kapten klub Diego Michiels adalah pemain keturunan Belanda. Wakil kapten sekaligus pemain terbaik klub, Stefano Lilipaly juga sama. Kemudian Wiljan Pluim, si pemberi nyawa permainan pada Borneo FC juga berkewarganegaraan Belanda. Ia datang menggantikan pemain Belanda lainnya, Jelle Goselink.
Ini adalah situasi unik, sebab sepanjang sejarah klub, Pesut Etam identik dengan Amerika Latin. Hasilnya begitu memuaskan. Andai Fano dan Pluim tidak mendapat cedera di akhir musim, barangkali hasil akhir di Liga 1 akan berbeda.
Sayangnya, koneksi Oranye itu tak akan seperti musim lalu. Tak ada lagi duet Fano-Pluim. Felipe Cadenazzi yang sudah menyatu dengan permainan keduanya juga tak lagi memperkuat Pesut Etam. Era akan berganti.
Borneo FC Berganti Gaya Samba
Semusim setelah Borneo FC menemukan winning team terbaiknya, tim ini harus kehilangan banyak pilar pentingnya. Leo Lelis, Silverio, Wiljan Pluim, dan Felipe adalah pilar asing yang pergi dengan berbagai alasan.
Mau tidak mau, Pieter Huistra dan manajemen harus membangun ulang skuadnya. Mereka sedianya mendatangkan 5 pemain asing baru. Empat di antaranya adalah pemain Brasil.
Yang sudah resmi, ada Ronaldo Rodrigues (CB), Berguinho (AM), dan Christophe Nduwarugira (DM-Burundi). Sementara Jeferson Bahia ‘sedang diurus’ menyusul drama transfer yang terjadi akhir pekan lalu. Satu lagi calon pemain asing Borneo disinyalir kuat berasal dari Brasil. Berposisi sebagai penyerang tengah. Maka dalam formasi musim depan, 4 pemain Brasil akan mengisi posisi paling vital; yakni duet bek tengah, gelandang serang, dan penyerang tengah.

Ini sesederhana, pertahanan ala Brasil, lini serang pun ala Brasil. Samba banget.
Btw, belum pernah Borneo FC memiliki pemain Brasil sebanyak ini dalam semusim. Paling mentok 1-2 Brasil saja dalam semusim.
Permainan ala Samba
Perekrutan banyak pemain Brasil ini tak mengherankan sebenarnya. Dari sisi adaptasi, pemain asal Negeri Samba cenderung cepat. Baik itu cuaca maupun makanan. Berbeda dengan pemain dari Eropa.
Selain itu, karakteristik permainan Brasil cenderung individualis, tidak terlalu jauh dengan gaya permainan Indonesia. Ini bisa jadi jawaban kenapa banyak pemain Brasil sukses di Liga Indonesia.
Selain itu, dan merupakan hal terpentingnya. Pemain Brasil cenderung keras. Cocok dengan gaya ‘Manyala’ yang menjadi filosofi Borneo FC.
Sukses tidaknya Pesut Etam musim depan akan bergantung besar pada Brasil Connection ini. Tapi, ini adalah babak yang menarik buat dinantikan. (dra)
Penulis adalah jurnalis sepak bola Kaltim Faktual.

-
SAMARINDA5 hari ago
EBIFF 2025 Resmi Dibuka, Kirab Budaya Internasional Ramaikan Samarinda
-
SAMARINDA4 hari ago
Visum Kedua Ungkap Luka Serius Balita di Panti Asuhan, Kuasa Hukum Minta Proses Hukum Dipercepat
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Angka Kemiskinan di Kaltim Turun, BPS Catat 5,17 Persen pada Maret 2025
-
OLAHRAGA5 hari ago
YJI Kaltim Target Sumbang Medali di Fornas VIII, Tampil Perdana di Senam Beregu
-
SAMARINDA4 hari ago
Tragis di Samarinda: Dua Anak Tewas dan Nenek Luka, Ayah Kandung Jadi Pelaku
-
SAMARINDA4 hari ago
Suasana Hangat Warnai Resepsi EBIFF 2025, Gubernur Harum Jamu Delegasi Internasional di Odah Etam
-
BALIKPAPAN2 hari ago
Yatim Mandiri Balikpapan Bagikan Alat Sekolah Ceria, Dukung Anak Yatim dan Dhuafa Raih Cita-Cita
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dinsos Kaltim Rayakan HAN 2025 Bersama Anak Panti: Tumbuhkan Generasi Tangguh