Connect with us

SAMARINDA

Samarinda Pakai Bus Transit Tahun Depan, Dishub Pastikan Angkot Belum Dihapus

Diterbitkan

pada

bus transit
Ilustrasi: Angkot akan masuk dalam perencanaan BRT Samarinda. (Foto: JPNN)

Moda transportasi umum di Samarinda pada tahun depan akan berganti dari angkot ke bus transit. Meski begitu, Dishub memastikan bahwa angkot belum akan hilang dari jalanan tahun depan.

Dishub Samarinda sudah merampungkan konsep master plan Transportasi Angkutan Massal. Dari kajian yang dipaparkan, terjadi beberapa perubahan yang terjadi. Seiring dengan pematangan rencana.

Seperti bus listrik yang kemungkinan besar batal karena medan jalan Samarinda yang belum support. Namun Dishub tetap merealisasikan keinginannya untuk memiliki transportasi umum dalam bentuk bus.

Yakni dengan sistem Bus Rapid Transit (BRT). Bus konvensional dengan kualitas tinggi yang berbasis sistem transit, dan punya trayek khusus.

Sebetulnya, BRT ini perlu ada jalur terpisah dengan jalan umum. Namun di Samarinda karena belum terakomodir. Masih akan melintas jalan umum biasa.

Baca juga:   Parkir di Jalan Cendana Semrawut, Dishub Samarinda: Pemilik Warung Punya Tanggung Jawab

Namun sejauh ini, masih sebatas rencana. Karena realisasinya masih menunggu ACC dari wali kota. Soal opsi pengelolaan BRT dan opsi trayek busnya.

Bus Transit Jalan, Angkot Tetap Narik

Rencana awal, akan ada 7 trayek (jurusan). Dan terhubung melalui halte maupun rambu sebagai lokasi pemberhentian di beberapa titik di Samarinda. Namun teranyar Dishub memasukkan angkutan kota (Angkot) dalam rencana ini.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda Hotmarulitua Manalu menyebut nantinya akan ada 2 jenis trayek. Yakni trayek utama dan trayek feeder atau trayek penghubung. Trayek feeder ini akan melintasi jalan yang tidak diakses trayek utama.

“(Angkot) kita ajak, kita hire. Jadi ada integrasi. Integrasinya ya lewat tadi trayek yang feeder, itu menggunakan moda jenis angkot,” jelas Manalu pada Senin 30 Oktober 2023.

Baca juga:   Dishub Samarinda akan Kembali Terapkan Parkir Non Tunai

“Jadi mungkin dijemput ke Unmul kah,  atau Jalan Perjuangan, diturunkan ke halte angkutan utamanya. Jadi ada trayek utama ada trayek feeder. Memang sasaran kita anak sekolah, anak kampus,” sambungnya.

Manalu bilang, ini menjadi satu upaya untuk memperbaiki kualitas angkutan kota yang ada saat ini. Karena Manalu mencatat, angkot-angkot yang ada saat ini. Yang masih mengikuti prosedur hanya sekitar 15 angkot saja. 

Sementara yang lain, tidak sesuai prosedur. Seperti tidak memiliki izin trayek, Uji KIR alias kelayakannya pun tidak ada. Ditambah saat ini angkot juga jarang diminiati warga kota.

“Jadi kita enak kalau melakukan penekanan sehingga semua tetap beroperasi sesuai prosedur,” kata Manalu.

Baca juga:   Dishub Samarinda Temukan Sistem Parkir di Beberapa Mal dan Rumah Sakit Belum Sesuai Standar

Secara keseluruhan Manalu bilang, akan ada 7 trayek utama dan 7 trayek feeder. Untuk 7 trayek utama terdiri dari: (1) dua jalur Terminal Pasar Pagi – Terminal Lempake, (2) dua jalur Terminal Samarinda Seberang – Terminal Sungai Kunjang – Terminal Pasar Pagi, (3) dua jalur Terminal Pasar Pagi – Sempaja Selatan, (4) Terminal Lempake – Bandara APT Pranoto. Lalu ada trayek feeder tersendiri.

Untuk realisasi awal, Manalu mengaku tidak langsung merealisasikan 7 sekaligus. Namun bertahap. Untuk tahun depan, akan ada uji coba 2 trayek utama dan 2 trayek feeder terlebih dahulu. Yakni Pasar Pagi – Lempake. (ens/dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.