EKONOMI DAN PARIWISATA
Sarkowi Minta Pemda Beri Perhatian pada Desa Wisata Pela

Legislator Kaltim Sarkowi V Zahry menilai infrastruktur penunjang Desa Wisata Pela perlu di-upgrade. Ia meminta pemda melakukan revitalisasi.
Dalam beberapa tahun terakhir, Desa Pela berhasil mengubah citra dari kampung biasa menjadi ikon wisata.
Selain menjual hamparan alam berupa permukiman ‘kampung air’. Desa Wisata Pela juga menyajikan kearifan penduduk sekitar. Serta beberapa atraksi wisata yang menarik minat; yang paling terkenal adalah melihat Pesut Mahakam di habitat aslinya.
Anggota DPRD Kaltim Sarkowi V Zahry menilai Desa Wisata Pela memiliki potensi besar. Tak hanya sebagai ‘proyek perwajahan’ Kukar dan Kaltim. Juga dapat menggerakkan ekonomi kerakyatan.
Sayangnya menurut Sarkowi, beberapa sarana di sana sudah mulai usang. Butuh pembaharuan. Pun aksesibilitasnya yang perlu pembenahan.
“Bangunan yang ada di wisata tersebut sudah seharusnya mendapat perhatian. Bisa saja direvitalisasi agar tampilannya lebih menarik perhatian pengunjung.”
“Akses menuju ke sana juga sebenarnya harus dibenahi. Kita lihat kondisi jalannya sudah kurang mulus,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya baru-baru ini.
Desa Wisata Pela sendiri pernah kedatangan Menparekraf Sandiaga Uno. Saat Pela masuk dalam kategori 50 desa wisata terbaik di Indonesia dalam gelaran Anugerah Desa Wisata 2022
“Pela sudah diakui secara nasional, namun penunjangnya masih kurang terurus. Kita minta agar Pemkab Kukar khususnya, agar dapat menyusun desain dalam pengembangan Desa Pela ke depannya.”
“Program itu juga terkait peningkatan kapasitas masyarakat dan infrastruktur di sana agar saling berintegritas,” ujar Sarkowi.
Secara umum, Sarkowi melihat adanya urgensi membangun industri pariwisata di Kaltim. Sehingga sudah saatnya pemkab, pemprov, dan pusat menjalin kolaborasi. Berbagi peran dan wewenang. Untuk mendukung industri pariwisata. Utamanya dalam pemaksimalan infrastruktur penunjang dan aksesibilitasnya.
“Semoga ada prioritas bersama antara pengembangan pariwisata dan infrastrukturnya. Misalnya satu wisata di kabupaten tertentu didanai oleh APBD kabupaten/kota, dan satu wisata lainnya didanai oleh APBD provinsi.”
“Bahkan kalau bisa masuk dalam program prioritas pemprov untuk dimasukkan dalam pendanaan APBN,” sambungnya.
Selain hal-hal yang berbau fisik. Pembangunan pariwisata menurutnya juga perlu menyasar pada pengembangan SDM. Sebagai industri pelayanan, pelaku usaha wisata harus memiliki wawasan hospitality.
“SDM itu penting sekali, kita dapat bekerja sama dengan kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Wawasan mereka harus selalu di-upgrade, sehingga ke depannya pengetahuan tentang pariwisata akan lebih baik.”
“Secara tidak langsung juga dapat memoles diri mereka, bagaimana cara menjadi tuan rumah yang baik dalam sistem pengelolaan,” pungkasnya. (sgt/dra)


-
BALIKPAPAN4 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SAMARINDA2 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
NUSANTARA4 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA3 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SAMARINDA3 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Ratusan PPPK Kaltim Tandatangani SPK, BKD Tegaskan Komitmen Kinerja