GAYA HIDUP
Sejarah dan Asal Usul Tradisi Mudik yang Dilakukan Setiap Menjelang Hari Raya Idul Fitri

Mudik merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan kebanyakan perantau. Tapi, sebenarnya penasaran enggak sih sama sejarah dan asal usul dari tradisi tahunan ini?
Memasuki minggu-minggu terakhir Ramadan, banyak orang yang sudah melakukan persiapan mudik.
Mulai dari masyarakat hingga pemerintah yang sama-sama mempersiapkan mudik. Baik dari segi manajemen hingga keamanan agar tradisi mudik ini berjalan dengan lancar.
Sebenarnya, kalian penasaran enggak sih dengan tradisi mudik ini? Kalau iya, simak artikel ini sampai habis.
Sejarah dan Asal Usul Tradisi Mudik
Dikutip melalui laman ugm.ac.id Senin 25 Maret 2024, mudik berasal dari bahasa Melayu “udik” yang artinya hulu atau ujung.
Awalnya, mudik merupakan tradisi yang dilakukan masyarakat Melayu yang tinggal di hulu sungai yang sering bepergian ke hilir sungai menggunakan perahu atau biduk.
Setelah urusan mereka selesai di hilir, maka akan kembali berbondong-bondong pulang ke hulu pada sore harinya.
Kini, mudik menjadi istilah yang umum dipakai untuk menggambarkan kegiatan seseorang pulang ke desa atau kampung halaman.
Tradisi ini, khususnya dipakai bagi Muslim yang merayakan momen Lebaran Idul Fitri bersama keluarga dan kerabat yang ada di kampung halaman.
Namun, ternyata dikutip melalui laman situs Kementerian Perhubungan RI, istilah mudik mulai muncul pada tahun 1970-an.
Saat itu, Jakarta masih merupakan satu-satunya kota besar di Indonesia. Banyak orang dari berbagai daerah mengadu nasib ke kota Jakarta untuk mencari pekerjaan dan penghidupan yang lebih baik.
Mereka bekerja di kantor-kantor pemerintah, kantor-kantor swasta, pabrik, maupun yang bekerja di sektor industri.
Lalu, ada saatnya para perantau tersebut kembali ke kampung halamannya. Kegiatan itu disebut dengan mudik.
Mudik menjadi momentum terbaik bagi para perantau untuk melepas rindu dengan keluarga dan sanak saudara di kampung halaman.
Fenomena mudik ini ternyata enggak hanya dilakukan oleh masyarakat muslim saja, tetapi sudah menjadi tradisi tahunan yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Indonesia.
Tujuan Mudik
Mudik tentu saja ada tujuannya, antara lain untuk menjalin silaturahmi dengan orang tua maupun kerabat dan sebagai pengingat asal-usul daerah bagi yang merantau.
Bukan Ajang Kumpul Keluarga Semata
Bagi sebagian orang, satt ini mudik bukan semata-mata untuk ajang berkumpul keluarga, lho.
Beberapa di antaranya, mudik juga menjadi ajang pamer atas keberhasilan mereka di tanah perantauan.
Nah, jadi itu sejarah dan asal usul tradisi mudik. Pembaca Kaltim Faktual ada yang rutin melakukan tradisi ini saat Lebaran? (rw)

-
SAMARINDA4 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SAMARINDA4 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SAMARINDA4 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Ratusan PPPK Kaltim Tandatangani SPK, BKD Tegaskan Komitmen Kinerja
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Larang Angkutan Alat Berat 8 Ton Lewat Jalan Umum, Wajib Manfaatkan Sungai
-
SAMARINDA3 hari ago
Kepala SMA N 10 Samarinda Dicopot, Disdikbud Ungkap Pelanggaran Prosedur dan Mobilisasi Dukungan Militer
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Pemprov Kaltim Tambah Jabatan dan Ubah Jadwal Seleksi Direksi BUMD 2025
-
SAMARINDA3 hari ago
Mediasi Malpraktik RSHD Samarinda Gagal, Dokter dan Pasien Bersikukuh pada Klaim Masing-masing