KOLOM REDAKSI
Sekarang Kita di Sini untuk Berprestasi

Pembaca yang budiman, izinkan media ini memperkenalkan diri. Kami adalah Kaltim Faktual.
Ya, fenomena media lokal Kaltim terus bertumbuh pesat. Setiap tahun bermunculan yang baru. Saat bersamaan, ada juga media yang redup. Tak lagi kencang. Meski tak banyak. Tapi yang jelas, fenomena yang telah tersebar hingga kabupaten/kota, katanya. Dan ini menjadi tantangan buat kami.
Sebelum saya lanjutkan tulisan ini, izinkan saya untuk menekankan. Bahwa saya bukanlah orang hebat di industri ini. Bukan juga jurnalis senior yang hebat di daerah ini. Tak ada niat untuk menggurui siapapun. Tak ada niat gagah-gagahan. Salam hormat saya untuk rekan-rekan seperjuangan. Para suhu. Senior-senior se-Kaltim.
***
“Sudah seratus lebih media yang jadi anggota,” ucap Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kaltim, Kanda Rahman, saat ditanya sudah berapa anggota SMSI, kala ngopi bersama, beberapa waktu lalu, di Klinik Kopi. Media ini pun terdaftar sebagai anggota Nomor 178.
Ngopi bareng Pimred Samarinda Pos (Sapos) ini harus disyukuri, di tengah kesibukannya. Karena kita bisa belajar dan menambah wawasan. Tentang banyak hal. Termasuk membuka perspektif baru, nasib masa depan media lokal.
Dari sini, menarik saya buat bekesah. Menyampaikan pendapat. Meski jujur, sudah lama tidak menulis. Bahkan, sudah lebih satu dekade tidak pernah buat catatan. Terakhir catatan saya, yang masih bisa ditemukan mesin pencari hanya ini: Sampai 10 Tahun “Gigit Jari” (Catatan Soal Pembangunan Stadion Batakan).
Ya, saya jebolan Kaltim Post (KP). Lebih banyak mengemban tugas di Balikpapan. Dari jurnalis radio hingga ke koran. Maka, teman-teman seperjuangan, era 2010-2014, mungkin tak asing. Kita pasti saling mengenal.
Sangat menyesal, karya-karya masa itu tidak bisa lagi ditemukan di mesin pencarian google. Karena saat KP mulai masuk era media digital, saya sudah keluar. Kumpulan berita saya, inisial (lim) saat itu di laman kaltimpost.co.id tak ada lagi. Huhu.
Untungnya facebook KOTA BALIKPAPAN pernah membagikan tulisan saya. Pada 11 Juli 2011. Hanya itu jejak digital yang tersisa. Jadi legacy “saya pernah di KP”.
KP memang jadi tempat yang paling hebat untuk menimba ilmu jurnalistik. Saat itu. Jebolan KP pasti tangguh! Masa-masa itu muncul kelakar; wartawan tangguh. Kecuali yang bermasalah dikeluarkan. Hehe.
“Mau ke mana? Awas kamu kalau pindah ke TK atau KK,” tanya Pimred KP saat itu, Pak JI kepada saya, dengan menyebut media lain sebagai pesaing utama KP dalam pemberitaan pada masanya.
Betapa kagetnya saya ucapan Pak Pimred itu. Yang meja kerjanya, komputernya, bersebelahan dengan komputer saya. Tiap hari. Di ruang redaksi, lantai 3, Gedung Biru, Balikpapan.
Ucapan ini, saya ambil sisi positifnya. Mungkin beliau tidak mau jika saya hijrah ke media lainnya.
Saya jabarkan ini, untuk menegaskan. Bahwa saya jebolan KP, yang keluar baik-baik saja. Dan rasa syukur, kapan saja diberi ruang untuk balik lagi. Kalau saya mau. Hehe.
***
Selepas dari KP, ikut bersama mentor saya, redaktur saya di KP, Mas Aris Darmawan (adm). Komandan, panggilannya. Beliau sangat luar biasa dalam perjalanan karier saya diindustri media ini. Selain tentunya, senior lainnya -tempaan adm juga; Ka Fel, dipanggilnya.
Dia yang menjeburkan saya ke dunia jurnalis yang sesungguhnya. Tak usah dijabarkan nama lengkapnya. Cukup inisialnya saja. Dia begitu fenomenal di dunia ini soalnya. Kaltim Kece, salah satu karyanya. Hehe.
Bersama Mas Aris, selepas menanggalkan KP, ikut merintis hadirnya media Discover Balikpapan (Discover Borneo). Majalah wisata dan ekonomi bisnis, mini. Yang kala itu begitu fenomenal- di luar media mainstream besar. Bisa beredar luas hampir di seluruh hotel dan tempat wisata, serta fasum, di Kota Beriman. Pelaku usaha di industri ini pun mengapresiasi majalah mini itu. Sampai pada puncaknya, saya lagi-lagi keluar. Hehe.
Bagi saya, semua itu bagian dari proses belajar. Yang takkan pernah terlupakan. Sampai malang melintang di industri media, mulai dari online hingga koran. Disway Kaltim, di antaranya.
Mungkin sampai sini saja historinya ya. Nanti tidak kelar-kelar. Kan saya bukan siapa-siapa. Tak penting biografi perjalanan saya. Kecuali kalau nanti jadi pejabat. Kalau saya nyaleg. Itupun kalau saya mau. Hehe.
***
Kembali ke topik judul diatas. Kaltim Faktual, sekarang saya di sini. Media siber yang tayang perdana pertengahan 2021. Hingga pertengahan tahun ini, kehadirannya sembunyi-sembunyi. Kenapa begitu? Karena hampir seribu page view yang mengklik kolom redaksi. Yang isinya bikin kesal. “Kepo ya? Sudah nikmati saja. Kita-kita juga ini,” Begitu isi kolom redaksinya, saat itu.
Media ini sebelumnya hadir sembunyi-sembunyi. Karena pemiliknya bukan orang media. Kalau terbuka pun jadi soal. Baru pada 2 Agustus 2022, diambil alih kepemilikannya. Meskipun sejak awal kita juga yang mengoperasikannya.
Kenapa sembunyi-sembunyi, karena memang saat itu selain tak punya legacy, saya juga masih tercatat sebagai pimpinan di Kate.id. Saya founder-nya, tapi bukan hanya saya pemiliknya.
Dengan itu, saya harus memilih. Dan saya memilih untuk fokus membesarkan media ini: Kaltim Faktual. Meski sedih, harus menggugurkan media yang namanya saya buat sendiri.
Tetapi tak apa-apa. Toh kita harus menjalankan, apa yang sesuai isi hati. Meski harus kehilangan. Meski harus ikhlas memulai dari nol lagi.
Pesan itu juga yang saya sampaikan kepada teman-teman Kate.id, yang saat ini telah hijrah sebagian ke Kaltim Faktual. Sabar…
***
Kaltim Faktual tengah ikhtiar untuk besar! Merintis menuju terverifikasi Dewan Pers. Lolos sampai verifikasi Faktual. Seperti namanya. Semangat ini yang melatarbelakangi aktifnya media ini. Secara profesional, per 2 Agustus 2022 lalu.
Bagaimana caranya? Selain urusan konten yang menarik, saya meyakini, media baru yang mau besar syarat wajibnya yaitu: TIDAK SEMBUNYI-SEMBUNYI!
Kita bisa melihat perjalanan media generasi baru, Kaltim Kece dan Kaltim Today. Yang pada awalnya sembunyi-sembunyi, hingga akhirnya tampil terbuka. Baik kantornya, pengurus hingga redaksinya. Yang ternyata, kawan-kawan juga. Orang-orang yang tak asing namanya.
Hal inilah yang mau kita coba adopsi. Yang selama ini, di media sebelumnya, tak ada semangat untuk tidak sembunyi-sembunyi. Yang pada akhirnya, redup begitu saja. Jenuh sebelum puncaknya!
Pertanyaannya begini: bagaimana media kita, karya kita, bisa dikenal dan dibaca banyak orang. Jika kita orang-orang di dalamnya, “enggan” mengenalkannya. Malu menyebarkannya. Atau takut ketahuan!
Dan, di sini tidak akan begitu. Kaltim Faktual akan terbuka dan transparan. Baik kantornya, pengurusnya, hingga redaksinya. Kita buka saja. Kita pasarkan seluas-luasnya. Nama media ini dan konten-kontennya. Karena tidak ada alasan untuk sembunyi-sembunyi. Karena toh kita serius membangun media ini. Bukan mencari tambahan income, bukan pula menambah kekayaan sebagai pekerja media yang sudah ada!
Dasar itu harus kita lakukan. Karena kita mau, setelah Kaltim Kece, Kaltim Today, ada Kaltim Faktual. Di mesin pencarian. Di benak hati pembaca. Aamiin. Hehe.
Dan saya menyakini kita bisa mencapai tujuan itu. Karena baru jalan serius selama tiga bulan ini saja, pengunjung website ini sudah masuk diangka 80 ribuan (per 8 November 2022). Untuk skala media baru, yang masih mencari jati diri dan identitas, pencapaian itu hemat saya sungguh LUAR BIASA!!!
***
Mungkin cukup sampai sini. Setelah ini, pembaca akan lihat catatan dari skuad yang terlibat di media ini. Yang mungkin lebih bagus dari tulisan ini. Yang mungkin lebih berisi. Karena sejatinya, merekalah yang banyak berkarya mengisi konten di sini. Saya hanya terpaksa, mendahului. Untuk kita bisa sama-sama tumbuh dan berprestasi.
Kepada pembaca, mohon doa restunya. Kami janji, kami akan terus berinovasi membuat Anda “mengenal kami”. Kami juga akan terbuka menerima masukan dan sarannya. Kami akan terbuka kepada siapa saja yang mau turun tangan gabung bersama, membawa media ini mencapai tujuannya.
Selamat menikmati dan berlama-lama di website ini. Kalau mau kenal skuad Kaltim Faktual, silahkan datang ke kantor saja ya. Kita diskusi sambil ngopi. Hehe.
Salam…
Penulis: Teman lama akrab memanggilnya Sandy, padahal nama aslinya ini: Muslim Hidayat AM (@muslimhidayat_am), Chief Kaltim Faktual


-
KUKAR5 hari yang lalu
Babak Baru Kasus Eks Bupati Kukar Rita Widyasari, KPK Geledah Rumah Ketua PP, Sita 11 Mobil Mewah
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Cap Go Meh Art and Culture Festival: Ada Bazar Makanan Vegetarian hingga Panggung Kesenian
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Pengunjung Perpustakaan Kota Samarinda Meningkat, Kini Buka hingga Malam Hari
-
HIBURAN4 hari yang lalu
Tiba-Tiba Sparring Vol.3 Hadir Lebih Meriah, 20 Fighter Amatir dan Profesional Siap Tanding
-
POLITIK5 hari yang lalu
Pelantikan Kepala Daerah Diundur 20 Februari, Calon Gubernur Kaltim Berpotensi Ikut Dilantik
-
NUSANTARA5 hari yang lalu
Anggaran Transfer ke Daerah Resmi Dipotong Rp 50,59 Triliun
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Anggaran Pendidikan Kena Pangkas, Guru Besar Unmul: Harus Pilah Prioritas
-
BERITA3 hari yang lalu
Siapkan Akhir Pekanmu, Ada Parade Jet Ski di Teras Samarinda!