SAMARINDA
Sesuaikan Bongkar Muat Pasar Pagi, Dishub Samarinda Rencanakan Penutupan Jalan Mas Tumenggung

Untuk menyesuaikan kegiatan bongkar muat proyek pembangunan ulang Pasar Pagi. Dishub Samarinda merencanakan penutupan jalan di sekitar Pasar Pagi untuk mengurangi intensitas kendaraan.
Dari pantauan di lapangan, kondisi terakhir Pasar Pagi Samarinda sudah kosong. Dan sekeliling bangunan juga sudah dipagari seng. Tidak ada lagi aktivitas jual beli di sana. Meski kegiatan fisik atau perobohan bangunan belum tampak dilakukan.
Dipastikan pada tahun 2024 ini, Pasar Pagi Samarinda akan dirobohkan. Dan dibangun ulang Pasar Pagi yang baru dengan high level. Ditargetkan rampung dalam satu tahun. Agar 2800 pedagang yang saat ini relokasi bisa segera kembali.
Di sisi lain, gejolak dengan 48 pemilik ruko SHM di sebelah Pasar Pagi. Yang terdampak kosep pasar baru yang lebih luas. Masih belum selesai. Mereka menolak menjual lahannya. Meski begitu, sebetulnya proyek sudah bisa dimulai di lahan milik pemkot.
Penutupan Jalan
Meski aktivitas fisik belum terlihat. Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Perhubungan tengah memikirkan kondisi arus lalu lintas di sekitar Pasar Pagi ketika proyek berjalan nantinya. Karena dalam kondisi normal biasanya cenderung padat.
Dishub Samarinda merencanakan penutupan jalan di sekitar Pasar Pagi. Utamanya Jalan Mas Tumenggung. Sebagai bentuk penyesuaian agar tidak menghalang proses bongkar muat barang. Dan masyarakat umum tidak terdampak
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Samarinda Didi Zulyani menjelaskan. Bahwa penutupan jalan itu belum diterapkan. Sebab saat ini masih dalam tahap perencanaan.
“Kami masih kordinasi dengan Satlantas Samarinda. Belum tahu akan berlangsung kapan. Ini sebagai antisipasi, kalau memang perlu ya diterapkan. Kalau tidak perlu, maka tidak diterapkan,” jelasnya keyika dihubungi Kaltim Faktual pada Senin 22 Januari 2024.
Didi bilang, rencana itu bukanlah penutupan total. Melainkan hanya mengurangi intensitas kendaraan yang lewat di sekitar Pasar Pagi Samarinda.
Rencananya yang akan dibatasi, merupakan jalur dari arah Jalan Jenderal Sudirman menuju ke Jalan Mas Tumenggung. Sementara dari Panglima Batur ke arah belok kiri masih bisa.
“Dari Mas Tumenggung langsung belok ke Jalan Mesjid Raya. Ke Jalan Kh Abdullah Marisi. Tutup di sisi simpang situ.”
Sementara Jalan Gajah Mada di sisi lain Pasar Pagi Samarinda. Karena jalan utama, tidak ditutup dan masih berjalan normal.
Didi bilang jika rencana itu akan diterapkan. Maka pasti ada sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat sekitar.
Pemilik Ruko Pasar Pagi Keberatan
Terpisah, perwakilan 48 pemilik ruko SHM yang berada di Jalan Mas Tumenggung, Budi. Mengaku keberatan. Karena di sepanjang Jalan Mas Tumenggung banyak sekali ruko yang berjualan.
“Temanggung ke sana juga ada ruko kan? Itu namanya mematikan usaha ruko-ruko yang ada di sana,” kata Budi Selasa 23 Januari 2024.
Menurutnya, seharusnya jalan Gajah Mada yang dilakukan penutupan. Karena ada dua jalur. Sehingga bisa menjadi satu jalur. Sementara akses Jalan Tumenggung diharapkan masih tetap dibuka.
“Jadi Jalan Jendral Sudirman yang dipakai. Kalau Gajah Mada kan 2 jalur, dan lebih dekat. Jangan membuat masyarakat resah.” pungkasnya. (ens/fth)


-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Beasiswa Gratispol untuk Mahasiswa Kaltim di Luar Daerah, Ini Syarat dan Proses Seleksinya
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari yang lalu
Investor Keluhkan Konversi Saham FREN ke EXCL Usai Merger, Banyak yang Terima Odd Lot
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari yang lalu
Resmi Merger, BEI Hapus Saham Smartfren (FREN) dari Pencatatan
-
NUSANTARA5 hari yang lalu
714 Dosen Mundur Usai Lolos CPNS 2024, Kemendiktisaintek Ungkap Penyebabnya
-
NUSANTARA5 hari yang lalu
Regulasi Frekuensi 1.4 GHz Hampir Rampung, Internet Murah Segera Terealisasi
-
OLAHRAGA2 hari yang lalu
Rudy Mas’ud Targetkan Kaltim Juara PON 2028, Siap Ambil Alih Tuan Rumah dari NTB-NTT
-
NUSANTARA4 hari yang lalu
Program Makan Bergizi Gratis Diklaim Ciptakan Ribuan Lapangan Kerja Baru di Seluruh Indonesia
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Andi Harun Targetkan 2029 Air Bersih Samarinda Merata, Harapkan PDAM Tidak Hanya Bergantung APBD