Connect with us

SAMARINDA

Desain Pasar Pagi Samarinda Di-review Ulang, Pemilik Ruko SHM Akui Belum Diajak Bicara

Diterbitkan

pada

Pemilik ruko SHM Pasar Pagi belum diajak bicara. (Dok/Kaltim Faktual)

Pemkot Samarinda kini melunak terhadap 48 pemilik ruko SHM yang enggan digusur. Sudah menyiapkan plan B, termasuk me-review ulang dan desain Pasar Pagi. Namun para pemilik ruko mengaku belum pernah diajak bicara oleh pemkot.

Rencana Pemkot Samarinda yang ingin membangun ulang Pasar Pagi kian tampak. Bangunan pasar legendaris di Samarinda itu sudah berganti dengan lahan kosong yang rata dengan tanah. Sudah dirobohkan.

Tak lama lagi, pembangunan fisik Pasar Pagi baru yang high level akan dilakukan. Meski dalam proses, ada potensi molor. Karena ada berbagai kendala. Mulai dari temuan anak sungai, hingga polemik dengan ruko SHM.

Untuk polemik dengan 48 pemilik ruko SHM, sebetulnya sudah lama terjadi. Pada awal ide proyek dicetuskan. Karena Pemkot, ingin memperluas Pasar Pagi yang baru. Hingga mengenai lahan puluhan ruko SHM itu.

Baca juga:   Warga Samarinda Keluhkan Kelangkaan Gas Melon, Kalaupun Dapat Harganya Gak Ngotak

Namun, para pemilik ruko enggan digusur. Sebab itu tak hanya tempat berjualan, namun juga rumah bagi mereka. Selain itu, mereka mengaku lebih dahulu berada di kawasan itu, ketimbang keberadaan Pasar Pagi.

Sejatinya mereka tak menolak pembangunan ulang Pasar Pagi. Asal berada di lahan milik pemkot sendiri dan tidak mengganggu lahan ruko SHM yang memang bertetangga dengan Pasar Pagi.

Gejolak antara Pemkot Samarinda dengan pemilik ruko SHM sempat memuncak. Pemilik ruko SHM tetap kukuh menolak penawaran ganti rugi pemkot. Hingga isu ada sebagian pemilik ruko yang sepakat pindah.

Namun kemudian gejolak itu reda. Pemkot belum ada melakukan komunikasi dengan para pemilik ruko. Bahkan pemkot juga melunak, dan menyiapkan alternatif rencana jika pemilik ruko SHM tidak bisa diganggu.

Pemkot Review Ulang Desain Pasar Pagi

Termasuk dengan melakukan review ulang desain Pasar Pagi Samarinda. Wali Kota Samarinda menyebut akan melakukan penyesuaian desain agar bisa dibangun tanpa mengenai lahan 48 SHM.

Baca juga:   3 Rekomendasi Warnet Gaming Samarinda, Cocok untuk Gamers

Satu di antara pemilik ruko SHM Pasar Pagi, Budi kemudian merespons. Katanya, silakan saja melakukan review desain dan sebagainya. Selama itu tidak mengganggu para pemilik ruko seperti sebelumnya.

Meski begitu Budi mengaku sampai hari ini belum pernah dilibatkan, atau diajak bicara mengenai proyek tersebut. Yang sebetulnya merupakan bagian dari penanganan dampak sosial. Termasuk dalam review desain.

“Sejauh ini belum ada komunikasi dari pemkot, upayanya nggak ada, (pemkot) cuma mau klaim saja,” jelas Budi ketika dihubungi Kaltim Faktual Selasa 4 Juni 2024.

“Baik dari PUPR, Dinas Pasar, Dinas Perdagangan, nggak ada komunikasi atau memanggil kami. Cuma koar-koar ke media saja mau komunikasi,” tambahnya.

Budi menyebut sikap pihaknya masih sama. Sebab dari awal tidak ada niatan mengganggu. Hanya ingin haknya sebagai ruko SHM tidak diganggu. Apalagi tiba-tiba mau dibeli dengan dalih membangun pasar.

Baca juga:   Progres Realisasi ‘Samarinda Terang 2024’, Kemungkinan Besar Tak Tuntas Tepat Waktu

Untuk saat ini, ketika pembangunan Pasar Pagi Samarinda tengah dibangun. Budi mengaku cukup berdampak ke bagian rukonya. Namun Dia tak bisa berbuat banyak. Sebab pembangunan memang tengah berjalan.

“Tapi saya nggak yakin itu bisa setahun. Kita lihat saja nanti,” sambung Budi.

Belum lama ini juga mencuat kabar tim appraisal turun ke sebagian ruko SHM. Sebab beberapa di antaranya ada yang disebut berstatua Hak Guna Bangunan (HGB) yang kekuatannya di bawah SHM.

“Saya tidak tahu memang ada beberapa ruko agak ke dalam, mungkin yang di sana. Tapi kalau yang pinggir jalan itu SHM semua,” pungkasnya. (ens/fth)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.