SAMARINDA
Sudah Tahap Lelang, RS IA Moeis Segera Jadi Rumah Sakit Internasional

Rumah Sakit Umum IA Moeis siap naik level di taraf internasional. Terhitung sejak 20 Januari lalu, prosesnya sudah di tahap lelang.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Inche Abdoel (IA) Moeis Samarinda bakal menjadi rumah sakit International.
Pemkot Samarinda sudah merancangnya. Tahap awal, RSUD di Jalan Rifaddin No.1, Harapan Baru, Kec. Loa Janan Ilir itu bakal direnovasi.
Pemkot telah melakukan tahap awal pelelangan bangunan baru tersebut senilai Rp 700 miliar. Pelelangan bangunan ini telah disetujui oleh Kementerian Keuangan. Laporan sementara, Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan Australia disebut-sebut digaet menjadi investor RS IA Moeis.
Ini disampaikan Andi Harus dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Samarinda, Rabu 22 Januari lalu.
“Inilah yang saya ingin bagikan kepada bapak dan ibu semua, berita gembira yang kita dapatkan sebagai kado di hari ulang tahun Kota Samarinda,” jelasnya.
Pembangunan RS ini disebut sebagai proyek rumah sakit pertama tanpa APBD. Diketahui, ini merupakan satu-satunya bangunan RS yang didirikan melalui proyek Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Yang pasti, RS ini juga akan direnovasi hingga memenuhi standar internasional. Para tenaga medis yang kabarnya tenaga asing ini akan melakukan transfer knowledge selama sekitar 1,5 tahun.
“Baik fisik bangunannya, seluruh peralatan medisnya berstandar internasional.”
Andi Harus menjelaskan, RSUD IA Moeis menjadi Rumah Sakit internasional dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) pertama yang ada di Indonesia.
“Jadi nanti ada apartemen dokternya, apartemen perawatnya, helipad-nya, ada mini zoo-nya,” bebernya.
Dari transformasi RS IA Moeis ini, jadi salah satu cara pemerintah Kota Samarinda benahi infrastrukturnya. Tak hanya pelelangan rumah sakit tersebut, progres dari sejumlah bangunan di kota Samarinda juga dilaporkan dalam sidang kali itu.
Seperti Teras Samarinda, kata Andi Harun tempat ini dicanangkan akan terbagi menjadi 4 zona. Ada zona budaya, keluarga, lobi tetamu, hingga zona kota tua.Dilaporkan, Gor Segiri juga alami pembenahan yang cukup masif sejak 2023. Dengan fokus pada penampilan luar lewat alokasi dana sebesar 36 miliar rupiah.
“Dilanjutkan pada tahun 2024, renovasi beralih ke bagian interior dan sarana prasarana, beranggaran 39 miliar rupiah dengan jangka waktu pelaksanaan 210 hari kalender.”
Adapun Terowongan Selili yang menghubungkan Jalan Sultan Alimuddin dengan Jalan Kakap ditargetkan akan selesai dan berfungsi di tahun ini.
Citra Niaga dan Taman Cerdas, dua proyek yang mengalami renovasi serta re-design ini, dalam waktu dekat disebut akan segera rampung. Diharapkan dapat melayani kebutuhan masyarakat Kota Samarinda.
“Taman ini dilengkapi dengan fasilitas memadai seperti perpustakaan, zona belajar, WiFi gratis, instalasi interaktif, serta perangkat digital yang modern.” (tha/am)


-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari yang lalu
Jelang Ramadan Warga Tak Perlu Panik, Stok Daging dan Telur di Kaltim Masih Aman
-
HIBURAN3 hari yang lalu
Hidupkan Gairah Literasi, Ruang Sastra Kaltim Rilis Buku Baru, Akhir Pekan Ini!
-
OLAHRAGA4 hari yang lalu
DPRD Samarinda Soroti Operasional Stadion Segiri, Sumber PAD atau Beban Baru?
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Skenario Pemerintah Bayar Tukin Bikin Diskriminasi, Koalisi Dosen Unmul Samarinda Tuntut ‘Tukin for All’
-
PARIWARA3 hari yang lalu
Keunggulan Ini Bikin AEROX ALPHA Semakin Stabil dan Lincah Saat Dikendarai
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
Distribusi LPG 3 Kg Hanya Sampai Pangkalan, Sub-Pangkalan Belum Tersedia
-
NUSANTARA5 hari yang lalu
Tinjau Terowongan Selili, Wapres Gibran Minta Proyek Selesai Tepat Waktu
-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Panitia Maratua Run 2025 Matangkan Persiapan