OLAHRAGA
Tanggapan Pelatih Borneo FC soal Piala Presiden: Bagi Saya, Liga 1 yang Paling Penting

Borneo FC Samarinda akan berpartisipasi di turnamen pra musim Piala Presiden 2024. Apakah mereka akan totalitas untuk meraih gelar juara? Ini kata Pieter Huistra.
Sudah 2 pekan Borneo FC melakoni sesi pra musim. Berdasar pantauan, mereka masih berkutat di program pematangan fisik pemain sembari memainkan gim internal untuk mengasah sentuhan bola dan chemistry skuad Pesut Etam.
Meski kick-off Liga 1 baru akan berlangsung Agustus, namun masa persiapan Borneo FC akan terpangkas karena mereka akan mengikuti Piala Presiden 2024. Fase grup akan berlangsung di Bandung, di mana Pasukan Samarinda akan bertarung melawan Persib, PSM, dan Persis.
Di satu sisi, turnamen ini adalah kerugian bagi tim peserta. Karena masa persiapan untuk Liga 1 akan terganggu. Laga uji coba yang sedianya untuk memberi kesempatan pemain pelapis dan muda menunjukkan kemampuannya. Berganti menjadi laga yang hanya akan menampilkan pemain utama demi meraih hasil maksimal.
Tapi di sisi lain, klub peserta mendapatkan keuntungan finansial. Selain hadiah Rp5 miliar yang bisa diraih, mereka akan mendapatkan uang setiap laganya. Lumayan. Untuk Borneo FC sendiri, mereka juga tak lagi kesulitan mencari lawan tanding.
Persiapan Borneo FC Jelang Piala Presiden
Walau timnya sudah pasti bertanding pada tanggal 19 Juli mendatang, Pelatih Pieter Huistra masih berfokus pada yang ada di depan matanya. Yakni persiapan tim. Ia mengakui fisik pemainnya belum ideal, namun bersyukur karena progresnya lebih baik dari yang diharapkan.
“Pemain sangat bekerja keras. Kami banyak melakukan pekerjaan, jadi mungkin ada beberapa waktu mereka mengalami kelelahan.”
“Tapi saya melihat mereka sudah bisa kembali pulih dalam waktu cepat. Jadi ini merupakan hal yang sangat bagus,” ujarnya di kanal YouTube resmi tim, Sabtu 13 Juli 2024.
Pemain Asing Belum Terlalu Siap
Pasukan Samarinda sedianya sudah memulai sesi latihan perdana pada 29 Juni lalu. Namun belum diikuti oleh semua pemain. Tim pelatih lantas menjadwalkan semua pemain harus tiba pada 3 Juli. Tapi meleset, karena beberapa pemain mengalami kendala teknis saat akan terbang ke Samarinda.
Baru pada 7 Juli semua pemain mengikuti sesi latihan. Sehingga ada jarak kemajuan fisik antara pemain yang hadir sejak hari pertama dengan yang tiba seminggu setelahnya.
Dari sektor pemain asing, semuanya terlambat hadir kecuali Kei Hirose yang sudah ada sejak latihan perdana. Maka Pieter dapat memastikan bahwa Berguinho, Ronaldo, Leo Gaucho, dan Christope Nduwarugira belum berada dalam kondisi terbaiknya.
Sebab selain telat, mereka adalah debutan di Liga Indonesia. Sehingga masih menjalani masa adaptasi dengan cuaca, budaya, dan pola latihan Pesut Etam.
“Pemain asing agak sedikit telat bergabung, mereka hanya beberapa hari berlatih, jadi mungkin agak sulit bagi mereka. Namun mereka menyesuaikan diri dengan cepat, kita juga bisa melihat bahwa mereka sudah mulai terbiasa dengan pola latihan Borneo FC,” lanjut Pieter.
Liga 1 Lebih Penting
Pieter mengungkapkan timnya akan serius melakoni laga-laga Piala Presiden. Setidaknya untuk menjajal taktik dengan banyaknya pemain baru musim ini. Agar timnya bisa gaspol sejak pertandingan pertama Liga 1.
“Ya (Piala Presiden) ini termasuk cepat, bisa dibilang tidak ideal. Tapi di satu sisi bagus untuk memainkan permainan yang bagus. Jadi kami akan jadikan sebagai persiapan pra musim. Bagi saya sebagai pelatih, Liga 1 adalah hal yang paling penting.”
“Kami akan mempersiapkan pemain untuk Piala Presiden, namun ini masih terlalu cepat (memikirkan itu), jadi kami harus sangat matang untuk (menyiapkan) hal ini.”
Tuntutan untuk Pemain Borneo FC
Pelatih asal Belanda juga mengingatkan pada pemainnya, bahwa setiap hari sangatlah berharga. Jadi ia meminta semua pemain menunjukkan 100 persen kemampuan dan kemauannya. Sesuai dengan filosofi tim: manyala.
Ia menegaskan bahwa ketika mengenakan kostum berlambang Pesut Marah. Semua orang harus menanamkan di kepalanya, bahwa ia harus menjadi juara.
“Saat kamu bermain untuk Borneo FC, entah itu di pertandingan atau hanya sedang berlatih, akan selalu ada intensitas tinggi. Setiap latihan akan semakin berat, dan di setiap latihan juga kami selalu sedikit ekstra.”
“Jadi memang tidak akan mudah, tapi hal ini yang akan membiasakan para pemain. Dan juga, mereka akan merasakan intensitas yang sama, pada saat bertanding. Jadi kami membutuhkan itu.”
“Kami ingin berada di atas di setiap kompetisi, jika berada di intensitas yang tepat,” pungkasnya. (dra)


-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
BALIKPAPAN3 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SAMARINDA4 hari ago
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SAMARINDA2 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
NUSANTARA3 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA2 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Rusmadi Wongso: Program GratisPol Bukan Sekadar Gratis, Tapi Investasi SDM Masa Depan