SAMARINDA
Teras Samarinda Vs Kebiasaan Buruk Warga: Tempat Sudah Bagus, tapi Parkir dan Buang Sampah Masih Sembarangan
Teras Samarinda Tahap I sudah resmi dibuka. Warga sudah bisa menikmati wajah baru dari Tepian Mahakam itu. Sayangnya, beberapa kebiasaan lama yang buruk-buruk, seperti parkir dan buang sampah sembarangan belum bisa ditinggalkan.
Setelah penantian panjang sejak 2023, proyek Teras Samarinda Tahap I akhirnya bisa dinikmati. Setiap harinya, tempat itu dipadati masyarakat. Mereka datang bersama keluarga, teman, bersama pasangan, atau sendirian. Tipe orang terakhir sungguh random.
Peresmian Teras pada Senin malam, 9 September kemarin. Tapi 3 hari sebelumnya sudah dibuka untuk umum. Di selang waktu itu, berbagai masalah sudah muncul. Seperti kendaraan roda 2 yang parkir di Teras Samarinda, sebab area parkir yang disediakan cukup jauh. Mereka ogah jalan kaki dan memilih melanggar peraturan.
Untuk itu, pada Jumat malamnya Dinas Perhubungan Kota Samarinda langsung bergerak. Menderek sejumlah kendaraan, hingga menggembosi ban sepeda motor yang parkir di area Teras.
Tak sampai di situ, meski sudah disediakan tempat sampah, masih banyak sampah berserakan. DLH Kota Samarinda sempat kesal, karena dapat mengumpulkan sampah berserakan sebanyak setengah truk sampah.
Wali Kota Minta Warga Jaga Teras Samarinda
Wali Kota Samarinda Andi Harun meminta kepada seluruh warga agar bersama-sama menjaga kebersihan, kenyamanan, dan kemanan di Teras Samarinda. Dan membuang berbagai kebiasaan buruk.
“Kami perhatikan 3 hari ini lah. Kita juga jujur untuk sama-sama saling mengingatkan ada beberapa perilaku yang harus kita ubah.”
“Buang puntung rokok sembarangan, buang sampah plastik sembarangan. Masih ada yang injak rumput. Ya gapapa kita buka-bukaan aja. Karena apa? Ini milik kita bersama harus kita jaga bersama,” jelasnya dalam sambutan, Senin malam.
“Masih ada juga saya lihat pagar pembatas diduduki. Gak papa, semoga setelah ini berkurang. Kalau rusak kita baiki,” tambahnya.
Setelah dibuka selama beberapa hari ini, Andi Harun akan segera melakukan evaluasi jika masih ada beberapa hal yang kurang. Misalnya butuh tambahan tempat sampah, toilet yang bermasalah, atau masalah lain.
Pemisahan Area Merokok
Ruang Terbuka Hijau (RTH) kadang jadi dilematis. Karena jika bebas merokok, banyak warga yang terganggu. Tapi kalau dilarang merokok, ya itu tempat terbuka.
Sebagai solusi, Andi bilang akan melakukan pembagian wilayah di Teras. Ada area bebas merokok, ada yang tidak boleh ada asap rokok. Ini bisa jadi win-win solution. Warga yang merokok dan tidak, bisa sama-sama menikmati fasilitas umum ini.
Andi berharap besar, dengan adanya Teras Samarinda ini, muncul kesadaran baru di masyarakat untuk ikut menjaga bersama fasilitas publik yang baru ini. Agar bisa terus dinikmati dalam jangka panjang.
“Kalau ada yang kurang kami akan evaluasi. Tapi kami juga minta dukungan warga agar fasilitas publik ini terjaga, terawat dan berusia teknis sangat lama. Untuk menjadi fasilitas publik kita,” pungkasnya. (ens/fth)
-
OLAHRAGA5 hari yang lalu
Membandingkan Kiprah Leo Gaucho dan Pato di Musim Perdana Bersama Borneo FC
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
KPK Pelototi 10 Proyek Milik Pemkot Samarinda, dari Terowongan hingga Pasar Pagi
-
OLAHRAGA2 hari yang lalu
Statistik Nadeo dan Ernando, Dua Kiper Terbaik Indonesia yang Bermain di Liga 1
-
VIRAL5 hari yang lalu
Mati Terdampar di Pantai Teritip Balikpapan, Tim Gabungan Potong dan Bakar Bagian Bangkai Paus Sperma
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Belum Sempat Buka Barrier di Kapsulan Juanda, Dishub Samarinda Keduluan Oknum Tak Dikenal
-
KUBAR5 hari yang lalu
Pengangguran di Kubar Tertinggi Kedua di Kaltim, AHJI akan Buat Kebijakan Perusahaan Tambang Prioritaskan Warga Lokal
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari yang lalu
Ekonom Samarinda Dorong Pemkot Rangkul Fotografer di Teras Samarinda: Coba Diajak Ngobrol Dulu Aja
-
POLITIK5 hari yang lalu
Generasi Z Kaltim Siap Menyongsong Pilkada 2024: KPU Intensifkan Sosialisasi Kesadaran Politik