EKONOMI DAN PARIWISATA
Tren Wisata Nataru di Samarinda: Mal Membeludak, Destinasi ‘Lumayan’ Ramai
Siklus unik terjadi pada musim libur Nataru kemarin di Samarinda. Banyak warganya memilih wisata pantai ke luar kota. Sebaliknya, wisatawan luar kota banyak berdatangan.
Periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) telah berlalu. Berdasarkan pantauan Kaltim Faktual di sejumlah destinasi wisata di Samarinda. Tingkat kunjungan tampak lebih baik dari periode Lebaran Idulfitri 2023. Meski memang, tidak setinggi tahun sebelumnya, setelah pemerintah memberi kelonggaran warga beraktivitas di luar ruangan pascacovid.
Masih tingginya kunjungan wisatawan ke pantai di Balikpapan. Memvalidasi situasi yang terjadi di Samarinda.
Menurut Plt Ketua DPC Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Samarinda, Saddam Husin. Banyak warga Kota Pusat Peradaban yang ‘menyerbu’ pantai-pantai di kabupaten/kota tetangga.
“Kalau di sini, orang Samarinda (liburan) ke Balikpapan. Ke luar kota. Untuk tahun ini trennya pada ke pantai, entah pantainya di Balikpapan atau Muara Badak,” jelas Saddam pada Kamis, 5 Januari 2024.
“Udah dua tahun ini trennya ke alam sih. Orang masih nyari alam,” tambahnya.
Di Samarinda sendiri, wisata alam sangat minim. Hanya tempat tinggi seperti bukit atau susur sungai Mahakam saja. Sehingga kebanyakan destinasinya merupakan wisata buatan. Dan juga pusat perbelanjaan (mal).
Karena kondisi ini pula, terjadi siklus unik. Karena banyak masyarakat dari Bontang, Kutim, dan Kukar yang justru berlibur ke Samarinda untuk menikmati suasana kota. Sehingga terjadi pertukaran massa.
“Wisata itu kan kita cari yang nggak ada ya, karena di Samarinda nggak ada pantai, akhirnya kita ke Balikpapan, ke Muara Badak. Orang Muara Badak karena sudah banyak pantai akhirnya ke kota, ke Samarinda. Tuker-tukeran aja sih,” tambahnya.
Menurut Saddam secara umum, pascacovid-19 tren wisata Nataru tahun 2023 kemarin termasuk paling baik. Meski secara angka tidak setinggi tahun sebelumnya. Karena momen berakhirnya Covid-19.
Mal Samarinda Masih Favorit
Untuk wisata dalam kota sendiri. Tingkat kunjungannya terbagi secara merata. Sebab warga Kota Peradaban memang punya banyak pilihan. Namun di antara banyaknya pilhan, wisata belanja mal tampak menonjol.
“Kalau berdasarkan demografi, kelas menengah itu lumayan banyak ke mal. Karena kemarin saya pantau juga mal lumayan padat ya di akhir tahun.”
“Beberapa hari bahkan mal terbesar di Samarinda aja parkirannya nggak mampu. Kelas menengah, enaknya punya banyak pilihan, hari ini ke mal besok ke tempat wisata,” imbuh Saddam.
Lalu untuk kelas menengah ke atas. Tampak jelas trennya. Yakni ke luar daerah, ke luar pulau, hingga ke luar negeri.
Sementara untuk menengah ke bawah. Saddam menangkap tak punya banyak pilihan. Sehingga mencari wisata dalam kota yang harganya relatif murah. (ens/dra)
-
HIBURAN5 hari yang lalu
Gala Premier Film Cinta dalam Ikhlas, Cast Abun Sungkar, Adhisty Zara, dan Maizura Hadir di Samarinda
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari yang lalu
10 Tempat Wisata GRATIS di Samarinda, “Karena Bahagia Tak Selalu soal Uang”
-
POLITIK5 hari yang lalu
Daftar Lengkap Real Count Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota se-Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Hari Guru Sebagai Introspeksi Diri Bagi Para Guru di Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Hadiri Pelantikan DPP Apindo Kaltim, Yenni Eviliana: Pengusaha Perlu Kolaborasi dengan Pemerintah
-
OLAHRAGA3 hari yang lalu
Potensi Comeback 50:50, Manajer Borneo FC Beri Kode Negosiasi dengan Matheus Pato Masih Alot
-
GAYA HIDUP3 hari yang lalu
Ungkapan Khas Samarinda yang Perlu Kamu Tahu, Pendatang Wajib Baca (Bagian 1)
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Pemprov Kaltim Peringati HGN dan HUT PGRI 2024