Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Universitas Mulawarman Juga Kena Efisiensi Anggaran, Rektor: Tak Sampai Naikkan UKT Mahasiswa

Diterbitkan

pada

Kampus Unmul Samarinda. (Nisa/Kaltim Faktual)

Tak hanya pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang melakukan efisensi anggaran, institusi pendidikan juga kena imbas. Universitas Mulawarman juga melakukan efisiensi anggaran di sejumlah aspek, namun tidak sampai menaikkan UKT Mahasiswa. Berikut rinciannya!

Dampak Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 soal efisiensi anggaran tidak hanya berdampak pada kementerian dan lembaga di pemerintah pusat dan daerah saja. Institusi pendidikan perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) RI juga tersentuh.

Termasuk Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda. Salah satu kampus negeri di Kaltim ini, harus ikut menyesuaikan pengelolaan anggarannya. Dan sempat memantik aksi mahasiswa di Kaltim untuk mencabut Inpres karena khawatir akan berdampak pada kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) tiap semester.

Berdasarkan Surat Edaran nomor 4 Tahun 2025 dari Kemendiktisaintek RI, terdapat beberapa poin yang menjadi prioritas penghematan di kampus. Mulai dari air dan listrik, penggunaan perangkat elektronik, penyelenggaraan rapat, pembolehan WFH, mengurangi perjalanan dinas, hingga pemeliharaan fasilitas.

Ditemui di ruangannya, Rektor Unmul Abdunnur menyebut pihaknya memang telah menindaklanjuti surat edaran tersebut disesuaikan dengan kebutuhan di kampusnya. Namun tidak sampai melakukan penghematan yang ekstrem.

Baca juga:   Gratispol Tahap I Dimulai Tahun Ini, Prioritaskan Mahasiswa Tidak Mampu dan Kampus Unggul di Kaltim

“Tidak sampai meminta memutus wifi atau mematikan AC dan listrik. Ya kami imbau untuk digunakan seperlunya lah,” katanya belum lama ini.

Abdunnur merincikan detail persentase anggaran yang kena efisiensi. Untuk anggaran murni 2025 yang bersumber dari APBN berkurang sebanyak 83 persen. Sementara dari bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN) berhemat 44 persen, mulanya Rp 79 miliar menjadi Rp 39 miliar.

Selanjutnya, anggaran dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) alias dana dari UKT mahasiswa dan pengelolaan aset, mengalami efisiensi 44 persen. Sehingga yang mulanya senilai Rp245 miliar dipangkas menjadi Rp108 miliar.

Meski begitu, Rektor Unmul itu berupaya agar efisiensi tidak mengganggu sektor penting atau bahkan merugikan warga kampus. Sebisa mungkin, mahasiswa tidak terdampak dengan kebijakan yang memangkas anggaran itu dan kegiatan belajar mengajar tetap jalan normal.

Rektor Unmul Abdunnur di ruangannya. (Nisa/Kaltim Faktual)

Efisiensi di Unmul Apa Saja?

Beberapa efisiensi yang dilakukan Unmul meliputi pengurangan volume perjalanan dinas dan kegiatan seremonial. Jika memungkinkan, administrasi dan birokrasi diproses secara digital dan meminimalisir penggunaan ATK. Namun beberapa yang harus manual, masih berjalan.

Baca juga:   Pergub Gratispol Segera Diteken, Ada Batasan Umur pada Program Pendidikan Gratis

“Bukan berarti tidak boleh mungkin volumenya gitu ya. Yang benar-benar outputnya memang terkait dengan indeks kinerja utama (IKU),” tambahnya.

Ia mencontohkan, untuk pertemuan yang biasanya dilakukan diluar kota, dialihkan ke dalam daerah. Lalu jika pertemuan melibatkan orang dari luar daerah, sebisa mungkin dilakukan melalui hybrid alias daring dan luring, sehingga mengurangi dana perjalanan.

Kemudian kata Abdunnur, jika perlu ke luar daerah karena urusan mendesak, jika biasanya bisa mencapai 6 orang, maka jumlahnya juga dikurangi, menjadi 3 orang saja yang berangkat, misalnya.

Tidak Mengganggu UKT, Insentif dan Gaji

Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) menegaskan efisiensi anggaran tidak akan berdampak pada kenaikan UKT ataupun pemotongan gaji dan insentif. Keduanya tetap berjalan seperti biasanya. Termasuk dana kegiatan mahasiswa.

Kata Abdunnur, dirinya telah meminta pada Wakil Rektor 3 dan 4 untuk melakukan pemantauan anggaran. Jangan sampai kegiatan mahasiswa juga kena efisiensi. Sehingga kegiatan mahasiswa tidak menjadi terhambat.

Baca juga:   Rudy Mas'ud Ingin Retreat Kepala OPD Pemprov Kaltim, DPRD Sebut Agenda itu Memang Perlu

“Yang namanya gaji dan insentif bahkan remunerasi yang dari dana PNBP itu tidak kita kurangi.”

“Kita komitmennya Unmul tidak menaikkan UKT. Jadi tidak ada dampak ke UKT. Kemudian yang kedua yang insentif dan remunerasi tidak dikurangi. Di luar itu ya kita efisiensi.”

Pemeliharaan dan Perbaikan Nanti Dulu

Berdasarkan pantauan, beberapa fasilitas di kampus Tropical Studies itu tampak memerlukan pemeliharaan karena kondisinya yang mulai memburuk. Seperti paving blok di perpustakaan Unmul yang mulai rusak, parit yang tak terawat, hingga beberapa kerusakan gedung lainnya.

Kata Abdunnur biaya pemeliharaan memang kena efisiensi. Jika tidak terlalu urgent, seperti paving blok di perpustakaan Unmul, perbaikannya akan ditunda dulu. Pemeliharaan hanya dilakukan pada perbaikan yang mendesak.

“Betul kita akan mengurangi misalnya kegiatan pemeliharaan yang tidak perlu dilakukan. Kecuali yg membahayakan.”

“Artinya yang sifatnya tidak berkontribusi terhadap IKU, itu tidak prioritas sambil menunggu waktu penyesuaian,” pungkasnya. (ens/sty)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.