LIPUTAN KHUSUS
Wali Kota dan PUPR Samarinda Juga Tak Tahu soal Theme Park Lempake

Pembangunan theme park bertemakan Jepang di Lempake masih jadi tanda tanya besar. Selain warga sekitar, wali kota dan Dinas PUPR Samarinda pun kelewatan info.
Kehadiran taman rekreasi baru tentu bagus untuk industri pariwisata Samarinda. Apalagi destinasi bertipe theme park belum ada di Kota Peradaban. Warga jadi punya alternatif tempat hiburan baru.
Theme park bertemakan Jepang di Jalan Kebon Agung, persisnya di seberang Terminal Lempake. Berpotensi jadi destinasi favorit warga. Masyarakat sekitar pun bisa kecipratan berkahnya. Karena kelak orang-orang akan menghambur uang di sekitar kawasan wisata.
Yang jadi pertanyaan, mengenai siapa sosok di balik theme park itu. Dan pembangunannya yang cepat, ujug-ujug ada. Membuat banyak masyarakat bertanya-tanya.
Pada berita sebelumnya, Kaltim Faktual menanyai pengurus Masjid Al-Mujahidin. Yang bangunannya persis di samping theme park itu. Juga warga yang tinggal tak jauh dari lokasi.
Semuanya mengaku tidak tahu. Informasi yang didapat hanya, seseorang membeli bidang tanah sekira 2 hektare 3 bulan lalu. Dan sebulan terakhir, pembangunan cikal theme park modern sudah berlangsung.
Wali Kota Tidak Tahu
Wali Kota Andi Harun dikenal sebagai pemimpin yang sangat update soal investasi dalam daerah. Beberapa kali ia bahkan sampai turun tangan menyegel pembangunan infrastruktur bisnis. Karena tidak sesuai prosedur perizinannya.
Namun untuk kasus ini, ia mengaku tidak menahu sama sekali.
“Saya tidak tahu itu, itu kaitannya dengan dinas teknik,” ucap Andi Harun pada Kamis, 13 April 2023. Mengarahkan media ini kepada Dinas PUPR Samarinda untuk konfirmasi lanjutan.
Andi juga mengatakan akan mengecek lokasi theme park tersebut. Untuk melihat proses perizinan hingga pematangan lahannya. Mengingat kawasan Lempake rawan banjir.
“Nanti kami akan cek itu,” tuturnya singkat.
PUPR Belum Monitor
Mengikuti anjuran Andi Harun, media ini kemudian mengonfirmasi Dinas PUPR Samarinda. Yang kantornya hanya berjarak 2,7 meter dari lokasi taman wisata.
Kepala Dinas PUPR Samarinda, Desy Damayanti rupanya belum tahu juga soal pembangunan tempat hiburan tersebut.
“Kami tidak punya info tentang hal itu,” ucap Desy.
Menurutnya, membangun destinasi wisata di kawasan rawan banjir tidak ideal. Baik untuk investasi maupun dampak ekologinya. Karenanya, dalam waktu dekat dinasnya akan memanggil sang investor. Untuk mendengar langsung paparan terkait pembangunannya.
“Nanti dilihat dulu, kalau hal positifnya lebih banyak daripada negatifnya pasti dibolehkan. Tapi kalau hanya menghasilkan hal negatif bagi warga sana pasti kami larang,” pungkasnya. (mhn/dra)


-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Beasiswa Gratispol untuk Mahasiswa Kaltim di Luar Daerah, Ini Syarat dan Proses Seleksinya
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari yang lalu
Investor Keluhkan Konversi Saham FREN ke EXCL Usai Merger, Banyak yang Terima Odd Lot
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari yang lalu
Resmi Merger, BEI Hapus Saham Smartfren (FREN) dari Pencatatan
-
NUSANTARA5 hari yang lalu
714 Dosen Mundur Usai Lolos CPNS 2024, Kemendiktisaintek Ungkap Penyebabnya
-
NUSANTARA5 hari yang lalu
Regulasi Frekuensi 1.4 GHz Hampir Rampung, Internet Murah Segera Terealisasi
-
OLAHRAGA2 hari yang lalu
Rudy Mas’ud Targetkan Kaltim Juara PON 2028, Siap Ambil Alih Tuan Rumah dari NTB-NTT
-
NUSANTARA4 hari yang lalu
Program Makan Bergizi Gratis Diklaim Ciptakan Ribuan Lapangan Kerja Baru di Seluruh Indonesia
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Andi Harun Targetkan 2029 Air Bersih Samarinda Merata, Harapkan PDAM Tidak Hanya Bergantung APBD