SAMARINDA
Wali Kota Samarinda Ingin Bus Listrik Jangkau Palaran, Dishub akan Umumkan Hasilnya Pekan Depan

Sesuai jadwal, Pemkot Samarinda membahas dan memutuskan hasil kajian bus listrik Samarinda pada Agustus ini. Setelah paparan, Dishub menerima beberapa catatan dari wali kota. Hasil akhirnya diputuskan pekan depan.
Sudah sejak lama Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda punya rencana untuk memiliki Angkutan Massal Berbasis Jalan alias Bus Rapid Transit (BRT) untuk dalam kota seperti seperti Jakarta, Aceh, Yogyakarta, dan lainnya.
Rencana realisasi 2024, tapi diundur dan akan diadakan pada tahun 2025. Saat ini Dinas Perhubungan (Dishub) sudah mengantongi hasil kajiannya. Menggunakan bus listrik, dengan dua opsi skema pengelolaan bus.
Yakni skema buy the service (BTS) dengan melibatkan pihak ke-3 sebagai operator. Pemerintah hanya tinggal membayar biaya dalam hitungan per kilo meter. Tidak perlu membeli bus dan juga perawatannya.
Skema kedua, beli bus. Pemkot Samarinda bakal punya bus sendiri, dan dikelola sendiri melalui Perusahaan Daerah (Perusda). Pemkot juga perlu memikirkan lahan parkir, dan perawatannya.
Penambahan Trayek
Dishub Kota Samarinda kemudian melakukan pemaparan kepada Wali Kota Samarinda Andi Harun. Karena sesuai jadwal keputusan akan rencana bus listrik di Samarinda harus diputuskan pada Agustus ini.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda Hotmarulitua Manalu menjelaskan, pihaknya mendapatkan beberapa catatan dari wali kota. Sehingga perlu waktu lagi untuk melengkapi, lalu pemaparan lagi.
“Tadi sekilas keputusannya memang lebih cenderung ke skema buy the service. Karena memang lebih bagus ke sana.”
“Pak Wali memberi catatan untuk trayek agar bisa menyentuh juga daerah Palaran,” jelasnya di balaikota, Senin 5 Agustus 2024.
Selama beberapa hari ke depan ini, Manalu menyebut pihaknya akan mengkaji ulang dan memantapkan trayek yang telah disusun. Lalu disampaikan pada pekan depan. Termasuk dengan besaran anggaran yang dikeluarkan.
Setelah ini disetujui, proyek BRT bus listrik ini kemudian diusulkan dalam rancangan Anggaran APBD Perubahan 2024, lalu direalisasikan pada tahu depan. Namun dengan sistem mencicil trayek.
“Uji coba 2 trayek utama, dan 2 trayek feeder. Rutenya 1A dan 1B, jurusan Terminal Pasar Pagi-Terminal Lempake dan sebaliknya,” kata Manalu.
Untuk trayek feedernya, Manalu memang berencana mengajak para sopir angkot. Namun untuk keputusan merekrut mereka, ada di tangan operator. Namun dishub bakal memberikan rekomendasi bersyarat.
“Tapi kami akan merekomendasikan sopir angkot juga, tapi dengan syarat memenuji kewajiban, seperti izin trayek, uji berkala, layak jalan, KIR, perilaku baik, juga pakaian rapi. Sehingga penumpang nyaman,” pungkasnya. (ens/fth)

-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
BMKG: Cuaca Kaltim Fluktuatif, Waspadai Hujan Deras dan Karhutla
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Harumkan Indonesia, Jumarlin Qori dari Kukar Tembus Juara Dunia MTQ
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Pemprov Lampung Apresiasi Kaltim Jadi Contoh Pembangunan Hijau
-
SAMARINDA2 hari ago
Tingkatkan Daya Saing UKM, UPTD Koperasi Kaltim Gelar Pelatihan Membatik
-
PARIWARA2 hari ago
Asia Pacific Predator League 2026 Resmi Dibuka, Acer Indonesia Siapkan Tim Esports Wakil Tanah Air
-
SAMARINDA5 hari ago
Dies Natalis ke-63, Unmul Mantapkan Digitalisasi Menuju Smart Campus
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Gubernur Harum Lantik 71 Pejabat Baru, Tekankan Profesionalisme ASN
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
RIRU Kaltim Fokus Hilirisasi dan Industri Hijau, Investor Tak Perlu Lagi Bingung