SAMARINDA
Waspada! Sudah ada 168 Kasus Rabies di Samarinda

Kasus rabies di Samarinda terus meningkat. Sementara Dinkes sedang menambah Rabies Center, warga diminta waspada. Terutama yang kerap berinteraksi dengan anjing, kucing, kambing, maupun sapi.
Virus rabies makin tak bisa dianggap remeh. Karena kasusnya makin bertambah. Di Samarinda, sepanjang tahun 2023 ini sudah terdapat 168 kasus rabies.
Untuk diketahui, rabies atau anjing gila adalah infeksi virus yang menyerang otak dan sistem saraf manusia. Jika ditangani cepat, dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini ditularkan oleh hewan penderita rabies.
Bukan hanya anjing, namun juga kucing, kambing, sapi, musang, kuda, monyet, sampai kelelawar.
Untuk menekan angka penularan, Dinkes Samarinda berupaya menambah fasilitas kesehatan khusus penanganan kasus rabies.
“Kami sedang berpikir untuk menambah Rabies Centre di Kota Samarinda,” kata Sub Koordinator Seksi Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), dr Dian Margi Utami, Kamis 6 Juli 2023.
Ada 2 lokasi yang kemungkinan akan menjadi Rabies Center. Yakni di Loa Bakung dan Samarinda Seberang; yang merupakan daerah dengan kasus tertinggi.
“Bisa jadi nanti ada penambahan rabies centre di sana. Namun, ini masih kemungkinan,” terangnya.
Stok Vaksin Rabies Tipis
Dian bilang, stok vaksin di Rabies Center saat ini sangat terbatas. Tersisa 60 stok vaksin di Puskesmas Trauma Center, Puskesmas Segiri, Puskesmas Palaran, dan Puskesmas Lempake.
Meski tak banyak, Dinkes sengaja membagi stok vaksin ke beberapa fasilitas kesehatan. Agar dapat menjangkau masyarakat lebih luas.
“Tujuannya untuk memudahkan masyarakat, dalam mencari stok vaksin rabies setelah terjadi gigitan,” lanjutnya.
Masyarakat yang terindikasi tergigit hewan, saat ini bisa mendapat vaksinasi di puskesmas secara gratis. Ataupun yang berbayar di rumah sakit.
Lebih lanjut, dr Dian menerangkan bahwa pendistribusian vaksi untuk manusia ini. Masih dipiroritaskan untuk pengobatan. Alias hanya yang terkena gigitan hewan saja yang mendapatkannya.
Sementara vaksinasi untuk pencegahan belum bisa dilakukan. Karena stok vaksin yang terbatas, serta harganya yang lumayan.
“Vaksin rabies ini tidak hanya satu kali melainkan tiga kali. Sekali vaksin harganya Rp500 ribu. Jadi kalau vaksin diberikan kemasyarakat umum untuk pencegahan dapat meningkatkan (membebani) APBD Samarinda,” pungkasnya. (*/dmy/fth)


-
PARIWARA5 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Wagub Kaltim Logowo Tunjangan Operasional Dipangkas: “Memang Saya yang Minta”
-
BALIKPAPAN2 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Respons Cepat Hotline 110, Polresta Samarinda Ungkap Kasus Pelecehan Anak dan Penggelapan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan