OLAHRAGA
5 Fakta tentang Lion City Sailors, Tim Langganan Liga Champions Asia yang Jadi Lawan Borneo FC di ACC

Borneo FC akan melawan klub raksasa Singapura, Lion City Sailors di laga internasional pertamanya. Ini akan jadi pertandingan yang menarik, sebab tim lawan sudah eksis sebelum Indonesia merdeka, dan sudah rutin bermain di Liga Champions Asia sejak awal 2000-an.
Meski Lion City Sailors tidak cukup familiar bagi publik Indonesia, klub asal Singapura ini sejatinya sudah memiliki rekam jejak yang teramat panjang di kancah sepak bola domestik dan bahkan Asia. Tanpa berlama-lama, ini lah 5 fakta tentang klub negara tetangga, Singapura.
Sudah Berdiri Sebelum Kemerdekaan RI
Saat bangsa Indonesia masih berupaya mengusir kolonial Belanda pada 1940, tim ini lahir dengan nama Police FC. Ya, klub ini mulanya dikelola oleh Kepolisian Singapura, mirip Bhayangkara FC. Bedanya saat itu Police FC mulai berkiprah di kompetisi amatir pada 1950-an.
Pada 1979, Police FC bergabung ke Liga Singapura, memulai dari Divisi III. Lalu pada 1995, tepat sebelum mengikuti S-League, mereka mengganti nama menjadi Home United.
Setelah mengukir banyak prestasi, Home United berpindah kepemilikan dan melakukan pergantian nama klub hingga logo. Pada 2020, klub ini berubah menjadi Lion City Sailors. Singkatnya, tim ini sudah berusia 84 tahun.
Klub Berprestasi
Lion City tak diragukan lagi adalah klub raksasa Singapura. Karena sejak menjuarai S-League pada 1999, mereka telah mengoleksi 13 trofi domestik. Rinciannya, 3 trofi juara S-League, 7 Piala Liga Singapura, dan 3 Liga Super Singapura.
Jauh sebelum itu, mereka pertama kali mendapatkan trofi adalah pada 1968 usai memenangkan Piala Presiden. Pada tahun 1985, mereka adalah juara liga nasional dengan rekor invicible, alias tidak terkalahkan selama 17 pertandingan berutur-turut.
Berpengalaman di Asia
Lion City, saat itu masih Home United, menjalani debut internasionalnya pada musim 2003/04, dengan berpartisipasi di AFC Cup. Sampai musim 2018/19, mereka sudah bermain di 10 edisi AFC Cup.
Lalu pada musim 2021/22 dan 2023/24, Lion City bermain di Liga Champions Asia. Musim ini, selain mengikuti ACC 2024, mereka juga bermain di ACL2, satu grup dengan Persib Bandung.
Satu Grup dengan Shopee
Sejak 2022 lalu, atau bersamaan dengan pergantian nama, logo, dan warna kebesaran dari Home United ke Lion City. Klub tersebut secara sah menjadi mili Sea Grup. Perusahaan raksasa Singapura yang menjadi induk dari Shopee, Garena dan SeaMoney.
Market Value Lebih Tinggi
Jika dibandingkan dengan Borneo FC Samarinda yang akan mereka lawan di Stadion Batakan Balikpapan, besok. Nilai pasar pemain yang dimiliki Lion City lebih tinggi. Tim Singapura memiliki nilai pasar sebesar Rp1,13 triliun. Sementara Pesut Etam Rp732 miliar, berdasarkan Transfermarkt.
Lion City juga dihuni oleh banyak pemain Tim Nasional Singapura. Borneo FC benar-benar mendapat lawan keras sedari laga perdananya di ACC. Dan tentu ini akan baik untuk perkembangan mereka sebagai tim sepak bola yang punya visi bermain di Asia musim depan. (dra)

-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Bapenda Kaltim Segel Data dan Undi Pemenang Gebyar Pajak 2025, Hadiah Rp5 Miliar untuk Wajib Pajak Taat
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
Inflasi Pangan Masih Bayangi 2025, Pemerintah Pusat-Daerah Perkuat Langkah Pengendalian
-
SAMARINDA5 hari ago
KI Kaltim Minta PPID Samarinda Jadi Garda Terdepan Keterbukaan Informasi Publik
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Wisman ke Kaltim Naik 259 Persen, Brunei Mendominasi Kunjungan
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Persiapan HUT ke-80 RI di Kaltim Hampir Rampung, Lokasi Pindah ke Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Waspada! Modus Penipuan Aktivasi IKD Marak di Kaltim, Pemprov Keluarkan Edaran
-
SAMARINDA5 hari ago
Seru! Lomba Sambut Koin Pakai Kelingking di Diskominfo Kaltim Bikin Penonton Terpingkal
-
BONTANG5 hari ago
Gubernur Harum Mediasi Sengketa Batas Bontang–Kutim: “Pelayanan Publik Harus Jalan”