EKONOMI DAN PARIWISATA
Melihat Jejak 6 Etnis Asli Kaltim di Taman Budaya Sentawar Kutai Barat
Di antara banyaknya objek wisata yang wajib dikunjungi ketika berada di Kutai Barat (Kubar). Puteri Indonesia Kaltim 2024, Kori Aprilia menyelipkan Taman Budaya Sentawar dalam daftar rekomendasinya.
Sediktinya ada 3 hal yang sangat ikonik di Kubar. Yakni durian, air terjun, dan kebudayaan. Ya, Durian Melak sudah diakui sebagai varietas unggul. Rasa dan aromanya diterima dengan mudah oleh konsumen di seluruh penjuru Kalimantan Timur.
Air terjun, selain Air Terjun Langga Duwae di Kutai Timur, persis di moncong ayam Pulau Kalimantan. Rasanya, menemukan air terjun yang memukau, ya hanya di Kubar. Tidak hanya satu atau dua, tapi banyaaaak.
Satu lagi adalah kebudayaannya. Kubar (dan Mahulu) adalah daerah di Kaltim yang masih menjaga erat tradisi suku Dayak-nya. Dari upacara adat, bahasa, hingga acara seni budayanya.
Ngomong-ngomong soal kebudayaan, Taman Budaya Sentawar adalah tempat yang pas buat dikunjungi. Kenapa?
Taman Budaya Sentawar Simbol Keragaman
Terletak di Barong Tongkok. Secara umum, kawasan ini berbentuk huruf U. Di kedua sisi ada masing-masing 3 lamin. ‘Disambungkan’ oleh lamin utama, dan lapangan luas di area tengah.
Enam lamin atau rumah panggung yang memiliki 4 tangga itu. Merupakan rumah adat dari 6 etnis khas Kaltim di Kubar. Yakni Dayak Tonyoi, Dayak Benuaq, Dayak Aoheng, Dayak Bahau, Dayak Kenyah, dan Suku Melayu-Kutai.
Bangunannya dominan terbuat dari kayu ulin. Tiang-tiang dan beberapa ornamennya diukir. Ukirannya berbeda-beda setiap lamin. Mengikuti ukiran khas masing-masing etnis.
Sementara lamin utama diberi nama Panggung Mook Manaar Bulant. Bangunan ini kerap menjadi venue acara-acara adat. Seperti Festival Dahau dan event sejenis.
Menurut Kori Aprilia, Taman Sentawar ini merupakan tempat yang wajib dikunjungi wisatawan ketika berkunjung ke Kutai Barat
“Sebenarnya semua (destinasi) menarik. Seperti Taman budaya Sentawar ini mewakili enam etnis yang ada di Kubar,” ungkap Kori.
Faktor unik Taman Sentawar, menurutnya ialah sebagai tempat yang menyimpan sejarah etnis-etnis asli Kubar. Termasuk Dayak Kenyah yang melegenda.
“Dulunya kita masih gabung dengan Mahakam Ulu jadi masih ada Kenyah,” singkatnya.
Selain itu, vibes di tempat ini adem banget. Karena lingkungannya yang asri. Kamu bisa berkunjung setiap hari dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore. Tiket masuknya? Gak ada. Gratis! (dmy/fth)
-
EKONOMI DAN PARIWISATA2 hari agoCarnival Akhir Tahun Hadir di Mahakam Lampion Garden Samarinda, Tiket Masuk Mulai Rp5 Ribu
-
GAYA HIDUP5 hari ago7 Tips Resolusi Tahun Baru 2026 Biar Nggak Jadi Sekadar Janji Manis, tapi Beneran Jalan Sampai Desember Lagi
-
HIBURAN2 hari agoDaftar Film Indonesia di Bioskop Temani Liburan Nataru 2025-2026, Tayang Desember–Januari
-
OLAHRAGA5 hari agoPerolehan Positif Yamaha Racing Indonesia Tuai Perubahan Signifikan di ARRC 2025
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoWagub: Usia Harapan Hidup Warga Kaltim Naik Jadi 79 Tahun
-
SEPUTAR KALTIM8 jam agoDisorot Isu Deforestasi, Pemprov Kaltim Catat Upaya Reforestasi Capai 17 Ribu Hektare
-
BERITA2 hari agoPemprov Kaltim Pastikan Stok Pangan Aman, Harga Bapokting Stabil Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari agoBI Siapkan Rp4,8 Triliun Penuhi Kebutuhan Nataru 2026 di Kaltim

