EKONOMI DAN PARIWISATA
Penangkaran Rusa Sambar jadi Wisata Edukasi di Penajam
Penangkaran rusa sambar di belakang Kantor Bupati PPU sudah dibuka untuk umum. Duta Wisata Penajam berharap hewan endemik ini mendapat pengelolaan terbaik dari pemerintah.
Februari lalu, sejumlah rusa sambar dilepas ke lokasi penangkaran milik Pemerintah Daerah Penajam Paser Utara (PPU) tepat di belakang Kantor Bupati PPU di lahan yang telah disesuaikan sesuai habitat aslinya.
Rusa tersebut didatangkan dari UPTD PTHPT Penangkapan Rusa Desa Api-api Kecamatan Waru Kabupaten PPU milik Pemprov Kaltim. Direlokasi karena jumlah rusa di sana sudah melebihi kapasitas.
Penangkaran rusa sambar yang merupakan ikon PPU itu kemudian diresmikan oleh PJ Gubernur Akmal Malik pada Maret lalu. Dan kini jadi wisata baru bagi warga PPU ataupun warga Kaltim yang ingin melihat rusa.
Duta Wisata Benuo Taka Tahun 2023 Agus Santoso Putra menyebut jika rusa sambar memiliki peran yang sangat ikonik bagi Penajam. Apalagi hewan endemik itu bisa hidup di tengah-tengah masyarakat.
“Jadi penangkaran yang dibangun Pemda tidak hanya berfungsi sebagai tempat budidaya tetapi juga sebagai upaya pelestarian dan potensi ekowisata,” jelas Agus, Jumat 5 April 2024.
“Maknanya, kita memelihara warisan leluhur dan menjaga lingkungan, selain menyelamatkan hewan endemik Kaltim itu sendiri,” lanjutnya.
Saat ini rusa sambar masih dalam proses adaptasi rumah baru. Belum bisa berinteraksi secara langsung dengan pengunjung, namun bisa diberi makan lewat batas pagar.
Jadi Wisata Potensial
Menurut Agus, keberadaan rusa sambar ini perlu dukungan serius. Mulai dari pelestarian alamnya, pengelolaan habitat yang baik, dan pendidikan konservasi bagi masyarakat lokal.
Ke depan Agus berharap penangkaran rusa sambar ini bisa terus berkembang. Bahkan bisa jadi pusat edukasi dan atraksi wisata yang menarik sehingga menambah daftar kekayaan pariwisata di Benuo Taka.
Untuk terus memastikan eksistensi rusa ini terus ada. Agus memberi beberapa catatan untuk pemkab. Agar bisa mengambil beberapa langkah strategis. Misalnya membuat seperti Konservasi Ex-Situ.
“Menjaga kelestarian spesies dan mencegah kepunahan. Pengembangan ekowisata, dan meningkatkan pengelolaan penangkaran rusa sebagai objek wisata berbasis konservasi.”
“Sehingga dapat mendukung keberlanjutan spesies sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat,” kata Agus.
Terakhir, pengelola penangkaran harus memastikan habitat di penangkaran sesuai dan mendukung kehidupan rusa. Termasuk perawatan spesies yang ada di penangkaran.
“Pemberdayaan masyarakat melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan wisata rusa, sehingga mereka dapat merasakan manfaat langsung dan mendukung keberadaan wisata rusa sambar,” pungkasnya. (ens/gdc)
-
PARIWARA4 hari agoTeknisi Indonesia Robet B. Simanullang Raih Juara 3 Dunia di WTGP 2025
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoADLGA 2025 Hadirkan 15 Provokator Digital, Juara Pertama Diberangkatkan ke Korea Selatan
-
SEPUTAR KALTIM2 hari agoProgram Gratispol Tetap Berlanjut 2026, Pemprov Kaltim Siapkan Rp1,4 Triliun
-
NUSANTARA5 hari agoPercepatan PPG 2025: Reformasi Guru Menuju Mutu Pembelajaran yang Lebih Merata
-
BERITA7 jam agoYamaha NMAX “TURBO” Modification Bikin Auto Pangling, Bawa Nuansa Nostalgia Balap Legendaris

