GAYA HIDUP
Afif Rayhan Dorong Anak Muda Kaltim Nongkrong Berkualitas, Bukan cuma Hahahihi atau Sekadar Ngejar Tren Medsos



Afif Rayhan Dorong Anak Muda Kaltim Nongkrong Berkualitas, Bukan cuma Hahahihi atau Sekadar Ngejar Tren Medsos diskusi, dan membahas hal yang penting. Bukan mengejar tren media sosial yang tidak ada habisnya.
Belakangan ini, kegiatan nongkrong menjadi hal yang tak terpisahkan dari kehidupan anak muda. Nongkrong seolah sudah menjadi kebutuhan dalam konteks bersosialisasi dan mengisi waktu luang di luar aktivitas belajar, kuliah, ataupun bekerja.
Aktivitas nongkrong itu sendiri kini bukan lagi sekadar mengisi waktu luang. Sebab di daerah perkotaan, seperti Samarinda dan Balikpapan, aktivitas nongkrong ini seperti tak kenal waktu, dan tak ada habisnya, bahkan sampai dinihari.
Tempat-tempat nongkrong seperti kedai, kafe, tempat makan, angkringan, dan banyak tempat lain, tampak tak pernah sepi. Selalu ramai yang banyak diisi dengan kelompok-kelompok anak muda. Aktivitas umumnya seperti ngopi, main gim, diskusi, hingga update media sosial.
Nongkrong Berkualitas
Anggota DPRD Kaltim, Andi Muhammad Afif Rayhan Harun sebagai politisi muda, dapat memahami kebutuhan nongkrong anak muda di era ini. Kegiatan itu sebenarnya bagus-bagus saja, dengan catatan nongkrongnya harus yang berkualitas dan positif.
“Saya paling nggak suka nongkrong kosong. Saya berharap biasakan baca buku, sharing dengan teman-teman atau nongkrong boleh tapi bahas yang positif,” kata Afif Senin malam, 11 November 2024.
“Jangan bahas hedonisme, nggak usah mengikuti tren yang tidak ada habisnya,” tambahnya.
Menurut Afif, jika anak muda kurang membaca dan minin literasinya, dampaknya bisa kacau dalam segala hal. Utamanya ketika anak muda saat ini, bakal jadi pengganti di banyak posisi dan bidang. Semuanya butuh wawasan luas.
Terlebih di era digital dan kemajuan teknologi saat ini, segala kemudahan dalam aktivitas sehari-hari bisa dirasakan. Semua sudah serba ada dan serba cepat. Banyak hal instant, yang membuat generasi saat ini tidak perlu alami perjuangan berat seperti generasi sebelumnya.
“Kita ini sebenernya sudah enak, tidak perlu lagi bawa bambu runcing. Indonesia ingin jadi apa sudah jelas (setelah merdeka) di alinea ke-4 UUD 1945.”
Afif turut menyinggung visi menuju Indonesia Emas 2045. Sebab anak muda saat inilah yang tengah dipersiapkan untuk masa gemilang itu. Anak muda saat ini lah yang kelak akan jadi penentu kehidupan negara ini.
“Hanya dua kemungkinannya, antara memang menjadi emas atau menjadi kayu. Para senior kita akan pensiun, kita akan menjadi pengganti mereka,” pungkasnya. (adv/ens/fth)


-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Adnan Faridhan Usulkan Sistem Satgas SPMB Jadi Protokol Standar di Seluruh OPD Samarinda
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kemenag Kaltim Gelar Media Gathering, Fokus pada Kerukunan dan Penguatan Pesantren
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kerukunan Beragama di Kaltim Dinilai Sangat Baik, Masyarakat Hidup Tenang Tanpa Kerusuhan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Wagub Kaltim Logowo Tunjangan Operasional Dipangkas: “Memang Saya yang Minta”
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan