OLAHRAGA
Batas Usia Atlet Porprov Paser 2026 Dikunci 30 Tahun, DPRD Samarinda: Perlu Dikaji Ulang
KONI Kaltim resmi mencanangkan batas usia atlet maksimal 30 tahun untuk gelaran Porprov Paser 2026 mendatang. DPRD sebut kebijakan wajib mempertimbangkan kesiapan daerah dan cabor.
Sebelumnya, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim, Rusdiansyah Aras mengumumkan putusan terkait batasan usia atlet yang diperkenankan berlaga di Porprov Paser 2026.
Hal ini disampaikan Rusdi usai Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) KONI Kaltim Februari lalu. Hasil Rakerprov menyepakati bahwa usia 30 merupakan batasan usia maksimal atlet.
Adapun, upaya ini dimaksudkan sebagai langkah KONI melakukan kaderisasi atlet Kaltim. Lebih lanjut, mengutip laman resmi KONI Kaltim, dari total 344 atlet Kaltim yang menyumbang medali di PON Aceh 2024, hanya tersisa 69 atlet yang bisa ikut di PON berikutnya.
Meski begitu, nada penolakan masih santer terdengar dari segala cabang olahraga (cabor).
Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Ismail Latisi sejatinya mendukung semangat regenerasi atlet yang dicanangkan KONI Kaltim. Dalam jangka panjang, Ismail menilai, tujuan dan semangat yang dibawa KONI dapat berimplikasi positif bagi para atlet.
”Artinya kalau kita bicara semangatnya bisa kita ambil dari sisi tersebut supaya proses regenerasi bisa berjalan sebagaimana mestinya,” kata Ismail saat dijumpai di ruang kerjanya.
Selain itu, dirinya turut menyoroti berbagai aspek lain yang wajib menjadi pertimbangan dalam menerapkan kebijakan tersebut. Mulai dari prestasi, regulasi pusat, hingga kesiapan cabor di masing-masing daerah.
”Menurut saya, kembali ke prestasi atlet di cabor masing-masing. Artinya, penting bagi kita untuk melihat kesiapan daerahnya.”
Ismail menyebut, kebijakan ini dapat membuka peluang kesempatan bagi atlet muda untuk tampil dan berkompetisi tak hanya di kancah daerah namun juga nasional.
“Karena memang kita bicara semangatnya adalah semangat regenerasi untuk memberikan kesempatan untuk anak-anak muda kita tampil di kancah nasional.”
“Tapi ketika kemudian (atletnya) tidak ada, nah ini yang kemudian coba dikaji kembali, didiskusikan dengan dinas terkait yang kaitannya dengan kebijakan itu, kira-kira seperti apa solusinya,” pungkas Ismail. (nkh/sty)
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari agoCarnival Akhir Tahun Hadir di Mahakam Lampion Garden Samarinda, Tiket Masuk Mulai Rp5 Ribu
-
HIBURAN3 hari agoDaftar Film Indonesia di Bioskop Temani Liburan Nataru 2025-2026, Tayang Desember–Januari
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoWagub: Usia Harapan Hidup Warga Kaltim Naik Jadi 79 Tahun
-
SEPUTAR KALTIM18 jam agoDisorot Isu Deforestasi, Pemprov Kaltim Catat Upaya Reforestasi Capai 17 Ribu Hektare
-
SEPUTAR KALTIM18 jam agoPemprov Kaltim Buka Data: Tutupan Hutan Masih 62 Persen, Deforestasi di Bawah Satu Persen
-
SEPUTAR KALTIM8 jam agoJadwal Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Akhir Tahun
-
BERITA3 hari agoPemprov Kaltim Pastikan Stok Pangan Aman, Harga Bapokting Stabil Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari agoBI Siapkan Rp4,8 Triliun Penuhi Kebutuhan Nataru 2026 di Kaltim


