SEPUTAR KALTIM
Pemprov Kaltim Dorong Transformasi Ekonomi, UMKM Disiapkan Gantikan Batu Bara


Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mulai memperkuat sektor non migas sebagai strategi jangka panjang menuju ekonomi yang berkelanjutan. UMKM digadang menjadi motor penggerak ekonomi baru, menggantikan dominasi batu bara yang kian terbatas dan tidak ramah lingkungan.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) kembali menegaskan komitmennya untuk mengurangi ketergantungan terhadap ekspor batu bara. Sebagai gantinya, sektor non-migas, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), akan menjadi tulang punggung transformasi ekonomi daerah.
Hal ini disampaikan Gubernur Kaltim, H. Rudy Mas’ud (akrab disapa Harum) saat mendampingi Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam peresmian Export Center Balikpapan di Galeri UMKM Balikpapan, pada Jumat, 1 Agustus 2025.
“Batu bara selama ini menjadi tulang punggung ekonomi Kaltim, menyumbang sekitar 71 persen PDRB. Tapi kita harus sadar, ini sumber daya tak terbarukan dan harganya fluktuatif. Kita harus bersiap bertransformasi ke arah ekonomi hijau dan biru yang lebih berkelanjutan,” ujar Harum.
Potensi Ekspor Non-Migas: Dari Laut hingga Hutan
Gubernur Harum menyebut sejumlah komoditas unggulan non-migas Kaltim yang memiliki potensi besar untuk pasar ekspor, mulai dari udang windu organik, kerang segar, kepiting, ikan laut, rumput laut, hingga hasil perkebunan seperti kakao, sawit, karet, dan keratom.
Ia mencontohkan bahwa saat ini Balikpapan mampu mengekspor 5–8 ton kerang segar setiap hari ke Singapura, meskipun masih melalui jalur distribusi Jakarta. Untuk mempercepat distribusi dan memangkas biaya logistik, Pemprov berharap ada dukungan pembukaan rute penerbangan langsung dari Balikpapan ke negara tujuan ekspor, seperti Singapura dan Hong Kong.
“Akses langsung akan meningkatkan efisiensi dan daya saing produk lokal kita di pasar internasional,” tegasnya.
Selain perikanan, Kaltim juga memiliki potensi besar dari sektor kehutanan dan perkebunan. Tercatat ada sekitar 3 juta hektare lahan sawit, 12,5 juta hektare kawasan hutan, serta 1.500 spesies flora dan fauna yang bisa dioptimalkan secara lestari.
Export Center dan Peran UMKM dalam Transformasi Ekonomi
Dengan hadirnya Export Center Balikpapan, Pemprov Kaltim berharap UMKM lokal mendapatkan dukungan lebih besar untuk menembus pasar ekspor. Fasilitas ini akan difungsikan sebagai pusat pendampingan, pelatihan, serta penjajakan bisnis (business matching) untuk pelaku UMKM.
“Transformasi ekonomi harus berbasis nilai tambah, inklusif, dan berkelanjutan. Kunci keberhasilannya ada pada UMKM,” kata Harum menutup sambutannya.
Export Center ini juga diharapkan memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha dalam memperluas akses pasar sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang tidak lagi bertumpu pada sumber daya alam tak terbaharukan. (*/Prb/ty/portalkaltim/sty)

-
SAMARINDA3 hari ago
Dianggap Langgar SK Gubernur, Satpol PP Segel Kantor Maxim Samarinda
-
SAMARINDA4 hari ago
Deni Hakim Anwar Soroti Kendala Volume Sampah untuk Proyek WtE Samarinda
-
OLAHRAGA4 hari ago
ULD Kaltim Juara Umum Fornas VIII 2025, Sabet 8 Emas
-
SAMARINDA3 hari ago
Komisi II DPRD Samarinda Bidik PAD Tembus Rp 1 Triliun di 2026, Dorong Event Nasional Dongkrak Sektor Unggulan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Gubernur Harum Pimpin Executive Meeting: Satukan Visi Perkebunan dan Kehutanan Menuju Ekonomi Hijau Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Mahulu Krisis Logistik, Wagub Seno: Bantuan Disiapkan, Jalan Segera Tembus
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
BMKG: Musim Kemarau di Kaltim Diperkirakan Bertahan hingga Awal Oktober
-
BALIKPAPAN4 hari ago
Karyawan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Balikpapan Sumbang 78 Bibit Mangrove untuk Lindungi Pesisir Teluk Balikpapan