SAMARINDA
Andi Harun Sambut Positif Pemungutan Suara Ulang di Samarinda: Bukti Demokrasi Kita Berjalan

Karena ada sejumlah kesalahan teknis. Beberapa TPS di Samarinda harus menyelenggarakan Pemungutan Suara Ulang (PSU). Bukannya kecewa, Wali Kota Andi Harun justru menyambut baik agenda ini.
Pesta Demokrasi 5 tahunan di Indonesia sudah terlaksana. Momen Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ini sudah berlangsung secara serentak pada Rabu, 14 Februari lalu.
Di mana setiap warga Indonesia yang memenuhi syarat, menggunakan hak pilihnya. Untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, anggota DPR RI, DPD, sampai DPRD. Termasuk di Kota Samarinda.
Secara umum, pemilu saat ini masuk dalam proses rekapitulasi suara. Perhitungan suara yang masuk dari setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). Pengumumannya secara resmi akan keluar pada Maret mendatang.
Namun di Kota Samarinda, ada sejumlah TPS yang terindikasi terdapat kesalahan prosedur. Seperti mencoblos menggunakan identitas milik orang lain. Mencoblos di dua TPS, atau KTP luar yang tidak terdaftar di DPT dan DPTb namun ikut memilih.
Sehingga akan dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU). Ada 6 TPS yang akan menyelenggarakan PSU. Di antaranya, TPS 95 Lok Bahu, TPS 61 Sempaja Utara, TPS 46 Sambutan, TPS 17 Mugirejo, juga TPS 01 dan 03 Kelurahan Tenun.
PSU akan dilaksanakan pada Sabtu, 24 Februari 2024 mendatang. Digelar berdasarkan keputusan KPU Samarinda Nomor 273 Tahun 2024. Dengan total daftar pemilih tetap (DPT) 1.348 orang.
Wali Kota Samarinda Apresiasi
Wali Kota Samarinda Andi Harun melihatnya sebagai hal positif. Dan kejadian serupa tak hanya di Kota Samarinda. Melainkan di daerah lain di Indonesia. Dan merupakan hal yang biasa dalam momen Pemilu.
“Justru kita harus memandang positif, bahwa PSU itu sebuah bentuk koreksi dari pelaksana. Ya mungkin di dalamnya ada hal yang tidak sesuai dengan aturan,” jelas Andi Harun Selasa 20 Februari 2024.
Meski ada 1.000 lebih orang yang mencoblos ulang. Andi Harun melihat itu tidak sampai mempengaruhi atau mengubah komposisi perolehan kursi di masing-masing partai.
“Kalaupun mungkin berpengaruh. Saya kira tidak sampai mengubah komposisi perolehan kursi masing-masing partai,” lanjutnya.
Namun menurut Andi Harun, poin pentingnya ialah bahwa PSU sebagai tanda perkembangan demokrasi yang positif dan demokrasi telah berjalan dengan baik. Karena masyarakat bisa mengoreksi dan penyelenggara bersedia melaksanakannya.
“Jadi kita memandangnya positif, kalau sekiranya itu tidak PSU, kan akhirnya ada warga yang hak pilihnya dilaksanakan oleh orang lain. Nah itu kan malah lebih salah,” kata Andi Harun.
“Oleh sebab itu karena ini semangatnya untuk memperbaiki kualitas demokrasi kita, dalam bentuk penggunaan hak pilih bagi yang berhak. Maka kita harus mengapresiasi,” tambahnya.
Wali Kota Samarinda justru mengajak masyarakat untuk menyambut PSU dan mengikuti pelaksanaannya secara gembira. Dan menjaga kondisi agar tetap kondusif dan lancar.
Dan melihatnya itu sebagai hal yang positif. Sebagai keunikan dan hak istimewa. Karena tidak semua orang bisa merasakan pencoblosan sebanyak dua kali.
“Ya Jadi kita selalu Lihat Sisi positifnya jangan lihat sisi negatif. Dan kami tadi sudah pesankan, agar dilaksanakan secara baik lancar, kondusif dan dilaksanakan dalam suasana kegembiraan,” pungkasnya. (ens/fth)


-
NUSANTARA4 hari yang lalu
Tunggakan Hampir Rp 1 Miliar, Dapur Makan Bergizi Gratis Mandek
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Bengkel Gratis untuk Kendaraan Brebet, Pertamina Gandeng AHASS dan Auto2000
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Tantangan Pengangguran Bonus Demografi, Darlis Sebut Pemuda Harus Melek untuk Buka Lapangan Kerja
-
NUSANTARA3 hari yang lalu
714 Dosen Mundur Usai Lolos CPNS 2024, Kemendiktisaintek Ungkap Penyebabnya
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kasus Hauling Muara Kate, Rudy Mas’ud: Saya Minta Izin PT MCM Dievaluasi
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari yang lalu
Resmi Merger, BEI Hapus Saham Smartfren (FREN) dari Pencatatan
-
EKONOMI DAN PARIWISATA1 hari yang lalu
Investor Keluhkan Konversi Saham FREN ke EXCL Usai Merger, Banyak yang Terima Odd Lot
-
NUSANTARA3 hari yang lalu
Regulasi Frekuensi 1.4 GHz Hampir Rampung, Internet Murah Segera Terealisasi