Connect with us

OLAHRAGA

Suka Duka Pimpin Cabor, Andi Harun: Saya sampai Keluar Rp1,2 M Sekali Kirim Atlet

Diterbitkan

pada

andi harun
Andi Harun, Ketua Pengurus Taekwondo Kaltim dan Ketua IPSI Kaltim. (Damayanti/Kaltim Faktual)

Andi Harun bilang, memimpin cabang olahraga itu kudu banyak berkorban. Agar cabornya konsisten berprestasi. Dia sendiri pernah mengirim atletnya berlatih ke Korea, pakai duit pribadi senilai Rp1,2 miliar.

Selain sebagai politisi dan kini jadi wali kota. Andi Harun sudah sejak lama aktif di bidang olahraga. Memimpin beberapa cabang olahraga (cabor). Yang kini masih aktif, ialah memimpin Pengprov Taekwondo dan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kaltim.

Jadi dia sudah paham betul tantangan membesut cabor. Terutama soal pendanaan. Karena mesti melewati birokrasi yang cukup panjang. Pasalnya, cabor yang berada di bawah naungan KONI, tidak bisa langsung mendapatkan anggaran dari Dinas Olahraga.

Hal itu ia sampaikan saat berbicara di acara Apresiasi Insan Olahraga Berprestasi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Berau dan Penghargaan Atlet SEA Games Kamboja di Hotel Puri Senyiur, Kota Samarinda pada Jumat 26 Mei 2023.

Baca juga:   Bikin Kaget! Borneo FC Tebus Win Naing Tun dari Yangon United

“Memang pembiayaan cabor dari pemerintah hanya bisa melalui KONI dan sponsor yang tidak terikat,” katanya.

Tantangan lainnya, tidak selalu, ketika cabor butuh uang, anggaran bisa diproses. Ada kalanya ketua cabor harus putar otak, supaya pembinaan terus jalan. Sementara belum ada anggaran.

Apalagi pada cabor yang konsisten menyumbang medali pada multi ajang berbagai tingkatan. Persiapannya kudu panjang dan berjenjang.

Kalau sudah begitu, kata Andi, mau tidak mau ketua cabor harus mengeluarkan uang pribadi.

“Satu kali saya mengikirim atlet untuk latih tanding di Korea saya harus mengocek uang pribadi. Tidak pernah kurang dari Rp1,2 miliar karena mereka harus stay di sana selama 1 sampai 2 bulan,” kata Andi.

Baca juga:   Gantikan Bustos, Borneo FC Rekrut Jelle Goselink
andi harun

Namun uang segitu, akan terbayar tunai jika para atlet binaan akhirnya mendapat prestasi besar. Mengharumkan nama daerah hingga negara. Kepuasannya itu yang mahal.

“Kita harus berkorban, apalagi saya juga berangkat dari atlet. Sehingga kita bisa memahami bahwa atlet membutuhkan kita.”

“Kita sebagai pejabat ataupun pebisnis tapi tidak merasakan kebatinan dari atlet mungkin tidak tersentuh,” lanjutnya.

Mengingat banyaknya pengorbanan untuk membesarkan cabor. Andi Harun pun berpesan pada para atlet di Samarinda. Untuk bertanggung jawab, dengan bekerja keras. Tak hanya berlatih rutin, namun juga menempa dirinya secara mandiri, hingga menerapkan pola hidup sehat. Agar peluang meraih medali kian besar.

Di masa emasnya, atlet harus fokus pada olahraga. Karena berhasil atau gagalnya mereka di masa depan. Menyangkut banyak orang di belakangnya. (nad/dra)

Baca juga:   Bos Borneo FC Ngeteh Bareng Keluarga Taufany, Bahas Banyak Hal sampai Beri Bonus

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.