Connect with us

GAYA HIDUP

Banyaknya Berita Negatif di Media Sosial Bikin Pusing? Lakukan Cara ini Agar Mental Tetap Terjaga!

Diterbitkan

pada

Ilustrasi seseorang membaca berita di medsos. (Istimewa)

Berita negatif yang membanjiri media sosial belakangan ini tak hanya memengaruhi persepsi masyarakat, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental. Konsumsi berlebihan terhadap berita-berita buruk bisa memicu stres, kecemasan, hingga kelelahan emosional. Lantas, bagaimana cara menghadapinya agar kesehatan mental tetap terjaga?

Media sosial memang jadi pilihan kebanyakan orang dalam mengetahui informasi secara cepat dan praktis. Dari platform seperti Instagram, X, hingga TikTok masyarakat kini bisa menjangkau segala macam jenis berita dengan mudah.

Namun, mengingat belakangan ini banyak berita negatif yang muncul bisa punya efek terhadap pembacanya. Tidak semua informasi yang tersebar berdampak positif. Berita-berita tentang kriminalitas, konflik politik, hingga bencana sering kali mendominasi linimasa, membuat banyak orang terus-menerus terpapar dengan hal-hal yang memicu kecemasan dan ketidaknyamanan.

Jika dikonsumsi terus-menerus, berita negatif ini bisa berdampak serius pada kondisi psikologis seseorang. Ayunda Ramadhani, dosen Psikologi Universitas Mulawarman, menjelaskan bahwa paparan berita buruk dalam jangka panjang dapat menyebabkan trauma kolektif.

Baca juga:   Angka Pengangguran di Samarinda Turun, Wali Kota Identifikasi Empat Sektor yang Berkontribusi

“Dalam kajian psikologi ada trauma yang muncul akibat sistem yang ada di suatu negara atau pemerintahan. Jadi traumanya kolektif, seluruh bangsa Indonesia tuh merasakan hal yang sama,” ungkapnya.

Law of Attraction: Apa yang Kita Konsumsi Memengaruhi Hidup Kita

Ayunda juga mengingatkan agar kita tidak terlalu fokus dengan hal negatif yang muncul di media sosial. Hal ini berkaitan dengan konsep psikologi “Law of Attraction” di mana apa yang kita konsumsi bisa berpengaruh pada kehidupan kita.

“Kalau kita terus-menerus mengonsumsi hal-hal negatif, maka hal-hal negatif juga yang akan lebih sering kita alami. Sebaliknya, kalau kita mulai fokus pada hal-hal positif, maka pikiran dan perasaan kita juga akan lebih baik,” jelasnya.

Ketika seseorang mulai merasa lelah, mudah marah, atau jengkel setelah membaca berita, maka hal ini bisa menjadi tanda bahwa mereka sudah terlalu banyak menyerap energi negatif. Ayunda pun menyarankan untuk mengalihkan energi negatif tersebut dengan kegiatan lain yang lebih bermanfaat.

Baca juga:   DPR RI Syafruddin Sebut BBM dan LPG Bersubsidi di Kaltim Belum Tepat Sasaran

“Kalau sudah mulai sering menarik napas panjang setiap kali membaca berita, itu tanda kita sudah kelelahan. Sebaiknya ambil jeda sejenak,” tambahnya.

Lakukan Detoks Media Sosial

Salah satu cara efektif untuk menjaga kesehatan mental dari dampak buruk berita negatif adalah dengan melakukan detoks media sosial. Ayunda menyarankan untuk mulai membatasi paparan berita buruk dengan mengurangi waktu bermain media sosial atau menyaring akun-akun yang sering menyebarkan konten negatif.

“Coba lakukan detox digital selama dua minggu, hanya gunakan media sosial untuk hal-hal yang benar-benar bermanfaat,” sarannya.

Selain itu, ia juga merekomendasikan untuk mengalihkan perhatian ke aktivitas lain yang lebih positif, seperti membaca buku, mewarnai, atau berolahraga. “Kalau sudah capek dengan berita-berita negatif, nggak ada salahnya stop dulu medsosnya, lakukan sesuatu yang lebih menenangkan,” tambahnya.

Baca juga:   Cuaca Panas Bukan Penghalang, Pantai Istana Amal Tetap Ramai Dikunjungi saat Lebaran

Hal ini juga berlaku bagi mereka yang bekerja di dunia jurnalistik. Di mana paparan berita adalah bagian dari pekerjaan, maka penting untuk memiliki strategi dalam menyaring informasi agar tidak terbebani secara emosional.

“Jurnalis memang harus banyak menyerap informasi, tapi bukan berarti tidak boleh istirahat. Kalau sudah merasa lelah, tutup dulu medsosnya, dengarkan musik, baca buku, atau sekadar ngobrol dengan teman,” ujar Ayunda.

Di tengah derasnya arus informasi, menjaga kesehatan mental harus menjadi prioritas utama. Jika sudah merasa lelah dengan paparan berita negatif, ambil jeda, saring informasi yang dikonsumsi, dan isi waktu dengan hal-hal yang lebih positif agar tetap seimbang dan sehat secara emosional. (tha/sty)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.