GAYA HIDUP
Takut Salah Pilih? Begini Cara Atasi FOBO yang Berlebihan

Pernah merasa sulit mengambil keputusan karena takut ada pilihan yang lebih baik? Fenomena ini disebut FOBO, yang termasuk dalam ranah psikologi sosial. Supaya tidak sampai mengganggu kehidupan sehari-hari, nih, beberapa cara untuk mengatasinya.
Fear of Better Option (FOBO) bukanlah diagnosis klinis, tetapi jika berlebihan, bisa berdampak ke kehidupan sehari-hari.
Perbedaannya dengan FOMO, JOMO, dan YOLO
Setelah fenomena FOMO (Fear of Missing Out), JOMO (Joy of Missing Out), dan YOLO (You Only Live Once) ramai dibahas, kini giliran FOBO yang menjadi perbincangan di media sosial. Sama seperti FOMO, FOBO juga berakar dari rasa cemas.
FOMO: Ketakutan ketinggalan tren atau momen penting.
JOMO: Justru merasa bahagia dan puas memilih untuk melewatkan sesuatu.
YOLO: Semangat menikmati hidup dengan prinsip “hidup cuma sekali.”
FOBO: Takut mengambil keputusan karena khawatir ada opsi yang lebih baik di masa depan.
Jika dibiarkan, FOBO bisa membuat seseorang ragu dalam mengambil keputusan penting seperti memilih jurusan kuliah, pekerjaan, atau bahkan investasi.
Pandangan Psikologi: FOBO Bukan Diagnosis Klinis
Akademisi Psikologi Universitas Mulawarman, Ayunda Ramadhani, menjelaskan bahwa FOBO bukanlah gangguan klinis, melainkan fenomena sosial yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
“Setiap hari manusia dihadapkan pada berbagai pilihan. Dari yang sederhana seperti memilih makan siang hingga yang lebih besar seperti karier. FOBO terjadi ketika seseorang terlalu cemas dalam memilih, takut salah, dan akhirnya sulit mengambil keputusan,” jelas Ayunda kepada Kaltim Faktual.
Ia mencontohkan beberapa situasi FOBO dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang ingin berinvestasi di kripto tetapi ragu karena takut ada waktu yang lebih tepat untuk membeli. Atau lulusan SMA bingung memilih jurusan kuliah karena khawatir ada pilihan yang lebih baik nantinya.
FOBO yang berlebihan bisa berdampak pada masa depan seseorang, terutama karena tidak ada keputusan yang benar-benar sempurna.
“Masa depan itu penuh ketidakpastian. Setiap pilihan pasti ada konsekuensinya,” tambah Ayunda.
Selain itu, media sosial juga memperburuk FOBO karena terlalu banyak informasi dan pilihan yang membuat seseorang semakin bingung dan cemas.
Tips Mengatasi FOBO
Jika kamu merasa sering terjebak dalam FOBO, Ayunda menyarankan beberapa strategi berikut:
1. Batasi Pilihan
“Jangan terlalu banyak pilihan. Saring opsi yang ada agar tidak terlalu membebani,” ujar Ayunda.
Misalnya, jika bingung memilih tempat kuliah, cukup pilih 3-5 universitas terbaik yang sesuai dengan minat dan kemampuanmu, daripada mempertimbangkan terlalu banyak opsi.
2. Gunakan Decision Matrix
Untuk keputusan penting seperti pendidikan atau karier, kamu bisa menggunakan decision matrix, yaitu metode membandingkan beberapa opsi berdasarkan kelebihan, kekurangan, keuntungan, dan risikonya.
“Tulis semua pilihan dan buat perbandingan untung-ruginya. Ini membantu melihat mana yang paling rasional,” saran Ayunda.
3. Jangan Takut Mengambil Keputusan
Tidak semua keputusan harus sempurna. Yang penting adalah berani memilih dan bertanggung jawab atas konsekuensinya. Jika terus menunda, kamu bisa kehilangan banyak kesempatan berharga.
4. Kurangi Konsumsi Media Sosial Berlebihan
Terlalu banyak melihat kehidupan orang lain di media sosial bisa membuatmu semakin ragu dengan pilihan sendiri. Kurangi scrolling berlebihan dan fokus pada apa yang benar-benar kamu butuhkan.
5. Jangan Self-Diagnose, Cari Bantuan Jika Diperlukan
FOBO bukan gangguan mental, tetapi jika kecemasan berlebihan mengganggu kehidupan sehari-hari, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.
“Kalau intensitasnya berlebih dan tidak bisa diatasi sendiri, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan psikolog,” pungkas Ayunda. (ens/sty)

-
SAMARINDA5 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Ratusan PPPK Kaltim Tandatangani SPK, BKD Tegaskan Komitmen Kinerja
-
SAMARINDA4 hari ago
Kepala SMA N 10 Samarinda Dicopot, Disdikbud Ungkap Pelanggaran Prosedur dan Mobilisasi Dukungan Militer
-
SAMARINDA4 hari ago
Mediasi Malpraktik RSHD Samarinda Gagal, Dokter dan Pasien Bersikukuh pada Klaim Masing-masing
-
SAMARINDA2 hari ago
Rakernas PKK 2025 Digelar di Samarinda, Promosikan Budaya dan UMKM Lokal
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Konflik Tarif Transportasi Online di Kaltim, Driver Desak Cabut Izin Maxim
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
Harga Sawit di Kaltim Turun, Disbun: Dipengaruhi Anjloknya Harga CPO dan Kernel
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Gubernur Kaltim Temui Menteri PUPR, Perjuangkan Perbaikan Jalan Rusak dan Irigasi