SOSOK
Bawa Tema Hudoq, Digital Art Mahasiswa Unmul Lolos Kurasi Pameran Luar Negeri

Berawal coba-coba, Cahaya Daffa mencoba mengirimkan digital art tentang Hudoq ke pameran di Brazil, yang rupanya lolos kurasi. Karyanya bakal dipamerkan pada Agustus mendatang di Sao Paulo. Keren!
Seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unmul, Cahaya Daffa Fuadzen awalnya hanya menekuni kegemaran menulis. Baik itu menulis puisi, ataupun cerita pendek, yang disukainya sejak menginjak bangku kuliah.
Puisinya sendiri sempat masuk dalam sebuah pameran puisi di Bali. Puisinya ditempel bersama banyak karya puisi keren lainnya. Di samping juga mengirimkan puisi dan cerita pendeknya pada banyak media untuk dimuat.
Mahasiswa yang akrab disapa Daffa ini, lalu menemui titik jenuhnya. Dia mulai menjajal seni rupa. Lewat melukis, atau digital art yang secara basic sudah Dia kuasai saat sekolah jurusan Multimedia di SMK 5 Samarinda.
Lolos Kurasi
Dalam perjalanannya bergelut di dunia sastra dan seni rupa. Daffa kemudian membuat digital art bertema hudoq lewat salah satu software yang biasa digunakannya. Judulnya Hilang Hudoq Serupa Ladang-Ladang.
Digital art ini disiapkan untuk ikut pameran di Jogja Juni lalu. Namun, bermodal coba-coba, Daffa kemudian mengirimkannya juga ke sebuah komunitas di Sao Paulo yang rutin gelar pameran di Brazil. Bernama Artly Mix.
Beberapa hari kemudian, pertengahan Juli, Daffa merima email yang menyatakan proposal karyanya lolos kurasi. Daffa disilakan mengirimkan karyanya bentuk fisik, Untuk dipajang dalam pameran luar negeri itu.
“Jelas nggak nyangka, nothing to lose aja. Nyoba kirim kemarin ternyata lolos. Kalau di Jogja sudah masuk pameran,” jelasnya kepada Kaltim Faktual, 19 Juli 2024.
“Awalnya cari informasi aja, kirim, kemudian tiba-tiba dapat email karya itu lolos,” tambahnya.
Daffa cerita, digital art-nya itu merupakan alih wahana dari puisi Endry Sulistyo, salah satu pegiat sastra di Kota Samarinda. Dengan judul yang sama, Hilang Hudoq Serupa Ladang-Ladang. Daffa mencoba memvisualisasikan.
Dinamika Hudoq


Hudoq sendiri merupakan sebuah ritual sebagai permohonan agar mendapatkan hasil pertanian yang melimpah oleh suku Dayak di Provinsi Kalimantan Timur. Tarian Hudoq juga biasa dipamerkan dalam acara kesenian.
Lanjut Daffa, kedua karya itu, puisi dan digital art, lahir dari kegelisahan para seniman di Samarinda terkait Hudoq, yang mulai hilang esensinya. Sebab hasil panen saat ini sudah mulai tidak ada, meski Hudoq masih ada.
“Puisinya bercerita tentang kondisi Hudoq hari ini. Mas Endry (penulis puisi) melihat hudoq seperti hilang esensinya. Karena era hari ini hasil panen udah nggak ada. Hudoq dianggap sebagai ladang-ladang, makanya dinamai Hilang Hudoq Serupa Ladang-ladang.”
Sementara Daffa, melihatnya dari sisi politis. Hudoq yang awalnya sebagai ritual, kini beralih fungsi. Malah sebagai simbol dalam acara seremonial belaka, menjadi alat demi kepentingan pemerintah. Lugasnya begitu.
“Karena Hudoq hanya sebagai alat politis saja. walaupun kenyataannya mereka nggak peduli-peduli banget.”
“Hudoq saat ini, tidak sesuai dengan adat dan aturan yang berlaku. Jadi hanya sebagai tari kreasi saja tanpa mementingkan kesakralannya,” tambah Daffa.
Mahasiswa semester akhir ini cerita, proses pengeksekusian digital art-nya, digarap sekitar satu pekan di Mei lalu. Namun brainstorming ide dan gagasannya sudah sejak awal tahun 2024 bersama penulis puisinya.
Saat ini Daffa tengah mengurus proses administrasi dalam pengiriman fisik karyanya. Kendalanya memproses lewat bea cukai. Jika tak ada halangan, karya Daffa bakal dipajang bersama beragam karya lainnya yang didominasi orang Brazil.
“Mereka ngasi ruang penjualan karya. Termasuk promosi ke kolektor, hingga dokumentasi,” katanya.
Daffa berharap, ini menjadi pemantik agar dunia seni bisa semakin semarak. Pemerintah juga diharapkan dapat merangkul para seniman secara lebih luas lagi. Bukan hanya pada nama-nama tertentu.
“Coba lirik ke yang baru-baru juga, biar lebih berkembang. Karena selama ini cuma yang sudah punya nama besar saja,” tutupnya. (ens/gdc)


-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Edu Park Samarinda: Belum Rampung, Tetap Jadi Favorit Anak-Anak
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Gas Melon Langka, DPRD Samarinda Desak Distribusi Langsung ke RT
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Anggaran Pendidikan Kena Pangkas, Guru Besar Unmul: Harus Pilah Prioritas
-
BERITA4 hari yang lalu
Siapkan Akhir Pekanmu, Ada Parade Jet Ski di Teras Samarinda!
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Jalan Sehat HUT Kota Samarinda: Tiket Umroh dan 10 Ribu Porsi Makan Gratis Menanti
-
BALIKPAPAN5 hari yang lalu
Besok, Sidang Paripurna Peringatan Hari Jadi ke-128 Kota Balikpapan
-
NUSANTARA5 hari yang lalu
Alasan MK Tolak Gugatan Isran-Hadi, Rudy-Seno Dipastikan Pemimpin Kaltim Berikutnya
-
OPINI5 hari yang lalu
Pengasuhan Positif dan Gerakan 7 Kebiasaan Indonesia Hebat untuk Generasi Berkarakter