SEPUTAR KALTIM
Beras Makin Mahal, Beberapa Komoditas Ini Malah Turun Harganya

Pemprov Kaltim melaporkan beberapa komoditas ini malah turun harganya. Saat beras dan cabai rawit sedang pedas di pasaran jelang Ramadan 2023.
Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim menyebutkan. Tidak semua harga bahan pangan strategis mengalami kenaikan menjelang Ramadhan 1444 H.
Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DPTPH Provinsi Kaltim Amaylia Dina bilang. Harga komoditas beras rata-rata di Kaltim naik sebesar 0,31-1,71 persen.
“Namun banyak juga komoditas bahan pangan strategis lainnya yang harganya turun pada pekan ini,” ujarnya, Sabtu 25 Februari 2023. Mengutip dari Antara.
Misalnya harga bawang merah. Rata-rata mengalami penurunan hingga 2,61 persen. Dari Rp43.558 per kilogram (kg) pekan lalu menjadi Rp42.421 per kg pekan ini.
Rinciannya adalah di Kota Samarinda turun 2,94 persen. Dari Rp40.000 pekan lalu menjadi Rp38.825 pekan ini. Di Balikpapan naik 8,21 persen, yakni dari Rp39.429 pekan lalu menjadi Rp42.667 pekan ini.
Di Kabupaten Paser harga bawang merah turun 10,51 persen. Dari Rp50.286 per kg pekan lalu turun menjadi Rp45.000 pekan ini, di Kabupaten Penajam Paser Utara stabil di harga Rp40.000 per kg.
Di Kota Bontang, bawang merah ikut turun hingga mencapai 13,33 persen. Dari Rp45.000 pekan lalu menjadi Rp39.000 pekan ini. Sementara di Kabupaten Kutai Kartanegara turun 4,43 persen, dari Rp34.843 pekan lalu menjadi Rp33.300 pekan ini.
Komoditas lain yang harganya turun adalah daging ayam. Rata-rata di Kaltim pekan lalu Rp45.256 per kg menjadi Rp44.530 per kg pekan ini, atau turun 1,6 persen.
Harga ikan juga turun, ikan bandeng misalnya yang turun 2,9 persen. Dari rata-rata Rp34.114 per kg pekan lalu, menjadi Rp33.124 per kg pekan ini.
Sedangkan komoditas yang harganya naik selain beras antara lain cabai rawit yang naik 8,37 persen. Dari rata-rata Kaltim Rp57.452 per kg pekan lalu, naik menjadi Rp62.273 pekan ini.
“Kenaikan harga cabai terjadi karena di tingkat petani lokal belum masuk masa panen. Ditambah lagi dengan sejumlah daerah lain yang menjadi sentra juga belum memasuki masa panen, sehingga distribusinya tidak bisa banyak,” pungkas Dina. (dra)

-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
Daya Beli Petani Kaltim Menguat, NTP Capai 144,66 di Agustus 2025
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Gubernur Harum: Setiap Rupiah APBD Wajib Digunakan untuk Rakyat
-
SAMARINDA4 hari ago
RRI Samarinda Tegaskan Transformasi Digital, Hadirkan Layanan RRI Digital
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Kesbangpol Teguhkan Komitmen ASN dalam Menjaga Persatuan di Era Digital
-
BALIKPAPAN4 hari ago
Disnakertrans Kaltim Gelar Seminar K3, Perkuat Komitmen Perusahaan terhadap Keselamatan Kerja
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
ASN Kaltim Diminta Jadi Benteng Persatuan di Era Digital dan Pembangunan IKN
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Kaltim CorpU Jadi Strategi Pemprov Tingkatkan Kompetensi ASN
-
PARIWARA1 hari ago
Lengkapi Perayaan Satu Dekade MAXi, CustoMAXi Yamaha Kembali Hadir dan Buka Seri Perdana di Semarang