Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Buntut Kendaraan Brebet: Pertamina Terus Bilang Distribusi BBM Sudah Sesuai SOP, Anggota DPRD Kaltim Geram

Diterbitkan

pada

Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Muhammad Husni Fahruddin berbicara dalam RDP terkait persoalan BBM di Kaltim. (Mitha/Kaltim Faktual)

Penjelasan pihak Pertamina soal distribusi BBM yang sudah sesuai SOP bikin Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Muhammad Husni Fahruddin geram. Pasalnya sudah banyak bukti kendaraan yang menjadi korban brebet setelah mengisi BBM di beberapa SPBU wilayah Kaltim.

Amarahnya ini ditunjukkan di tengah Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang diadakan oleh Komisi II DPRD Kaltim, Rabu, 9 April 2025. Tepatnya di Gedung E DPRD Kaltim.

Pria yang karib disapa Ayub ini mewakili keresahan masyarakat yang mengeluhkan kerusakan massal pada kendaraan usai mengisi BBM dari beberapa SPBU.

Ia menyebutkan telah menerima laporan sebanyak 657 kendaraan yang mengalami gejala serupa. Yakni tenaga hilang, mesin tersendat, hingga endapan seperti semen pada filter bahan bakar.

Desakan Tanggung Jawab dan Kritik Keras

Dalam forum yang juga dihadiri oleh perwakilan ojek online dan bengkel, Ayub menyebut kerusakan kendaraan ini bukanlah hal biasa.

Baca juga:   Kendaraan di Kaltim Terus Jadi Korban Brebet, Abdul Giaz Sarankan Ada Bengkel di Tiap SPBU

Ia menegaskan bahwa ini merupakan bentuk kelalaian serius dari pihak Pertamina, bukan kesalahan masyarakat seperti yang sempat disinggung sebelumnya.

“Ini sudah kelalaian Pak. Sudah ribuan kendaraan yang kena, Pak,” ujarnya dengan tegas kepada pihak Pertamina yang hadir.

Ia juga mengaku telah mengumpulkan berbagai bukti dari masyarakat. Mulai dari video, foto, kuitansi perbaikan, hingga pengakuan korban. Namun menurutnya, respons Pertamina justru cenderung tak menyentuh akar persoalan.

Ayub pun mendesak agar DPRD Kaltim mengeluarkan rekomendasi agar Pertamina mengganti seluruh kerugian masyarakat. Selain meminta bengkel gratis dibuka, ia juga menuntut agar kepolisian turun tangan menyelidiki kemungkinan unsur pidana dalam distribusi BBM.

Bahkan, Politisi Golkar ini mendorong agar pemerintah pusat membuka peluang masuknya perusahaan BBM selain Pertamina ke Kaltim agar masyarakat punya pilihan.

Penjelasan Pertamina: Uji Standar Sudah Dilakukan, Bukti Masih Kurang

Di sisi lain, Senior Manager Operation & Maintenance PT Pertamina Patra Niaga, Eko Hernanto menegaskan bahwa seluruh distribusi BBM telah melalui tahapan uji standar sebanyak 22 parameter sesuai dengan ketentuan Dirjen Migas dan standar internasional.

Baca juga:   Ribut Motor Berebet Setelah Isi BBM di SPBU, Komisi II DPRD Kaltim Segera Panggil Pertamina

“Proses rangkaian distribusi mulai penerimaan dari kilang sampai SPBU, semua produk yang siap dijual di SPBU telah memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah baik Dirjen Migas maupun standar internasional,” jelasnya.

Ia mengatakan sejak isu ini mencuat di media sosial, pihaknya langsung menelusuri distribusi dan menguji ulang BBM di lapangan.

Namun hingga kini, Pertamina mengaku belum menemukan pelanggaran atau ketidaksesuaian spesifikasi pada produk BBM yang dikirim ke SPBU.

Kendati begitu, ia mengakui pihaknya belum memegang sampel filter atau bahan bakar dari kendaraan bermasalah, karena sebagian sudah dicuci atau tidak diberikan oleh bengkel dengan alasan privasi pelanggan.

“Pertamina belum dapat data yang cukup juga, apakah penyebab brebet ini BBM atau benda-benda lain. Kalau dari BBM, Pertamina menyatakan semua yang sampai di SPBU sudah memenuhi standar.”

Baca juga:   Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud Bantah Isu Mangkraknya Proyek IKN: Pembangunan Tetap Berjalan

Pertamina juga menyatakan telah membuka pos pengaduan di SPBU Samarinda dan Balikpapan, serta menyediakan kanal pelaporan melalui call center 135. Namun, Eko menyebut kesimpulan lebih lanjut baru bisa ditarik jika ada bukti fisik yang valid.

Ia juga memastikan bahwa jika terbukti ada kesalahan dari pihak SPBU atau BBM, maka Pertamina siap bertanggung jawab seperti yang pernah dilakukan di daerah lain.

“Pertamina tidak melepas tanggung jawab dengan kerusakan yang terjadi. Tapi jika bisa dibuktikan bahwa penyebab kerusakan motor adalah memang dari BBM kita yang bermasalah,” tandas Eko. (tha/sty)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.