SOSOK
Cerita Go-Jek Sepeda Asal Samarinda, Senang Gowes dan Bertahan Demi Orang Tua
Sudah menjadi Go-Jek Sepeda sejak 2021. Wanto menjalani hari mengantar makanan dengan mengayuh sepeda miliknya. Dia tetap semangat, meski tanpa kendaraan bermotor. Alasannya; demi membahagiakan orang tua.
Belakangan, seorang pekerja ojek online (Ojol) asal Samarinda bikin heboh media sosial. Setelah potretnya bekerja mengantarkan makanan menggunakan sepeda, diunggah di Tiktok mengundang perhatian warganet.
Pria itu bernama Dwi Budi Purwanto. Dia sama seperti driver Go-Jek lainnya. Hanya saja dia menggunakan sepeda, sementara lazimnya pekerjaan jasa satu ini menggunakan kendaraan bermotor.
Driver Go-Jek yang akrab disapa Wanto ini kerap terlihat di sekitar Mal Samarinda Central Plaza (SCP). Menggunakan sepeda, lengkap dengan jaket Go-Jek dan helm khas pesepeda.
Beberapa daerah di Indonesia, layanan Gojek dengan sepeda rupanya juga telah ada lebih dahulu. Namun memang informasi soal program ini masih sangat minim. Termasuk di Kota Samarinda.
Di Ibu Kota Kaltim sendiri sudah ada sejak 2021. Namun kini tidak ada lagi perekrutan, sebab minim peminat. Sempat ada 5 driver. Kini menyisakan 2 orang yang masih menggunakan sepeda. Salah satunya Wanto.
Go-Jek Sepeda sendiri hanya melayani pengantaran makanan. Dengan jarak maksimal 2-3 km saja. Dengan tarikan ongkos kirim yang masih sama dengan Go-Jek biasanya yang dengan motor.
Kaltim Faktual berkesempatan berbincang dengan Wanto. Di kedai samping Kantor Go-Jek, tempat biasa dirinya beristirahat atau menunggu orderan. Pada Jumat siang, 19 April 2024 kemarin.
Wanto tiba di kedai sehabis mengantar pesanan ketika itu. Sembari menunggu orderan berikutnya. Pria yang tinggal di Antasari itu kemudian berbagi ceritanya. Kesehariannya menjadi Go-Jek Sepeda.
“Sudah sejak pandemi waktu itu, 2021 kalau enggak salah. Sampai sekarang. Tinggal 2 aja yang aktif, saya sama ada teman saya,” katanya.
Wanto bilang, mendapatkan informasi soal Go-Jek Sepeda itu dari temannya yang memang rutin menjadi Go-Jek dengan motor. Lalu Dia datang sendiri ke Kantor Go-Jek, untuk mendaftarkan diri.
Menjalani registrasi dan menunjukkan sepeda miliknya ketika itu. Lalu diperbolehkan bekerja. Dengan aplikasi yang sudah disiapkan untuk Go-Jek Sepeda. Aplikasi yang sama seperti biasanya, namun berbeda menu ketika login.
“Waktu itu ditanya, sepedanya mana? Saya kasi lihat, lalu sepedanya difoto.”
Tak Punya Motor
Setidaknya 2 tahun belakangan ini, Wanto menikmati pekerjaannya. Daripada bingung tidak bekerja. Apalagi Wanto memang hobi gowes. Ikut komunitas dan kerap berpartisipasi dalam lomba balap sepeda.
Wanto sendiri cukup menikmati, sebab dia tak punya kendaraan bermotor dan tak bisa mengendarainya. Sepeda menjadi moda transportasi andalannya sejak semasa sekolah sampai saat ini.
“Bisa kerja dan sehat juga. Enggak minder sih. Sempat merasa capek. Tapi kalau sudah enggak kuat ya istirahat,” kata Wanto siang itu.
Cerita Wanto, dia bisa mendapatkan hingga 20-an orderan setiap harinya jika bekerja secara penuh dari pagi hingga sore. Sementara malam dimanfaatkan untuk istirahat di rumah. Lalu lanjut esok harinya.
Dalam satu hari, Wanto bisa mendapatkan sekitar Rp100-200 ribu secara bersih, jika full satu hari. Bergantung kondisi tubuhnya juga. Namun Wanto terus bertahan demi kedua orang tuanya.
Meski ketika bekerja banyak customer yang terkejut dan heran. Wanto bersyukur karena banyak yang menghargainya. Bahkan tak jarang dia mendapatkan tips. Atau diberi lebihan orderan makanan atau minuman.
“Sering juga sih. Kadang Rp2 ribu, atau Rp2500. Makanan dan minuman juga pernah. Enggak pernah ada yang suka marah-marah,” kisahnya sembari menikmati minumannya.
Wanto sendiri sebetulnya pengin juga punya motor. Namun memang tak punya dana. Dia memilih berjuang dengan kemampuan dan sepeda yang dimilikinya. Orang tuanya yang membuatnya terus semangat.
Jika memiliki motor, Wanto dengan senang hati akan belajar. Kendaraan baru itu nantinya akan dimanfaatkan untuk lanjut Go-Jek. Sesekali dia akan tetap menggunakan sepeda saking sukanya bersepeda.
Dalam menjalani keseharian. Wanto tak punya banyak keinginan, ataupun impian yang muluk. Ia hanya ingin terus melakukan sesuatu yang terbaik untuk dirinya dan keluarga.
“Enggak pengin apa-apa, cuma pengin bantu orang tua saja,” pungkasnya. (ens/adm)
@kaltimfaktual.co Belakangan ini viral di media sosial Tiktok seorang pengemudi ojol Samarinda yang terlihat sedang mengantar pesanan menggunakan sepeda. Baca selengkapnya di www.kaltimfaktual.co atau cek story. Follow @kaltimfaktual.co #KaltimFaktual #ojolsamarinda #ojolnaiksepeda #ojolsamarindaantarpesananpakaisepeda #ojolsamarinda #Kaltim #Samarinda #Balikpapan #Bontang #Kukar #PenajamPaserUtara #Paser #KutaiTimur #Berau #KutaiBarat #Mahulu
♬ suara asli – Kaltim Faktual
-
OLAHRAGA1 minggu yang lalu
Hasil Liga 1: Persib 2-1 Borneo FC, Pesut Etam Alami 3 Kekalahan Beruntun
-
HIBURAN6 hari yang lalu
Tak sampai 1 Jam, Tiket Konser Sheila On 7 Tunggu Aku di Samarinda Ludes
-
OLAHRAGA1 minggu yang lalu
Borneo FC Isyaratkan Tak Tampil dengan Kekuatan Penuh saat Jumpa Persib
-
OLAHRAGA6 hari yang lalu
Jegal Ciro Alves Berkali-kali, Pieter Huistra: Ezzi Buffon Bukan Anak-Anak Lagi
-
PASER1 minggu yang lalu
Jelang Pilkada Serentak 2024, KPU Paser Buka Perekrutan PPK
-
OLAHRAGA1 minggu yang lalu
Dramatis! Timnas Indonesia Lolos Semifinal Piala Asia U-23
-
KUBAR1 minggu yang lalu
Kejagung Periksa Satu Orang Saksi Terkait Perkara Tambang Kubar
-
BALIKPAPAN1 minggu yang lalu
Polda Kaltim Gelar Perkara Kasus Penemuan Mayat di Apotek Kimia Farma Samarinda, Penyidikan CCTV Belum Selesai