SAMARINDA
Dampak Aturan Baru, Antrean BBM Mobil di Samarinda Semakin Panjang

SPBU di Samarinda sudah menerapkan aturan pembatasan jam layanan pertalite. Dengan hanya melayani mobil pada jam 6 petang sampai 10 malam. Hasilnya, antrenya makin tak karuan panjangnya.
Beberapa bulan terakhir, antrean panjang terjadi pada hampir seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Samarinda. Dari pagi hingga malam, penyebabnya belum diketahui secara pasti.
Antrean yang panjang juga kerap berdampak menimbulkan kemacetan di berbagai ruas jalan di Samarinda. Baik karena kendaraan roda 2 maupun roda 4.
Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Perhubungan (Dishub) memberi solusi untuk mengurangi kemacetan itu. Dengan membatasi jam layanan pertalite untuk kendaraan roda 4 alias mobil.
Dari biasanya mobil dapat mengantre pada pagi hingga siang, dan sore hingga malam. Kini penjualan pertalite ke mobil hanya boleh 4 jam. Dari jam 6 petang sampai 10 malam. Aturan ini berlaku sejak 9 Desember kemarin.
Berkat aturan tersebut, antrean panjang mobil tidak terlihat lagi. Pada siang hari. Menjelang sore, bahkan sebelum SPBU buka penjualan pertalite, antrean mobil sudah mengular, lebih panjang dari biasanya.
Pembatasan Penjualan Pertalite hanya Memindah Jam Macet
Pada SPBU di Jalan Urip Sumoharjo misalnya. Pada Senin sore 11 Desember 2023. Antrean panjang mobil sudah terjadi sejak jam 5 sore, sementara SPBU belum buka. Antreannya bahkan mencapai kawasan Jalan Biawan 2. Atau sekitar 450-500 meter dari SPBU.
Ini jarang sekali terjadi sebelumnya. Paling panjang, hanya sekitar 100 hingga 200 meter antrean.
Antrean ini praktis membuat area depan pertokoan, baik ritel maupun makanan tertutup mobil. Terutama di sisi yang searah ke SPBU.
SPBU yang telah dinanti puluhan mobil itu, baru buka jam 6.15 petang. Beberapa motor juga ikut menunggu plang SPBU dibuka. Ketika dibuka, deretan mobil itu langsung bergeser ke depan, akhirnya mendapat jatah pengisian setelah menunggu.
Pertalite Hilang dari Eceran
Itu tak hanya terjadi pada satu SPBU saja. Di sisi lain. Ketika banyak SPBU yang mengalami penumpukan antrean panjang pertalite. Sementara pertamini sudah mulai tidak menjual pertalite lagi.
Di seluruh Samarinda, hampir tidak ada pertalite terjual di pertamini. Yang ada hanya pertamax, yang tidak memiliki jam batasan antrean di SPBU. Seorang pemilik pertamini di Kecamatan Samarinda Ilir menjelaskan.
“Sudah dicabut. Tidak boleh lagi berjualan. Jadi sudah tidak jual pertalite lagi. Pertamax saja.” (ens/dra)


-
SEPUTAR KALTIM2 hari yang lalu
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun
-
NUSANTARA2 hari yang lalu
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA1 hari yang lalu
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SAMARINDA1 hari yang lalu
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda