SAMARINDA
Desain Pasar Pagi Samarinda akan Ditinjau Ulang, Pemkot Siapkan Plan B Kalau Pemilik Ruko SHM Menolak Pindah

Pemkot berencana merevisi desain Pasar Pagi Samarinda versi baru, karena 48 pemilik ruko SHM belum menunjukkan tanda-tanda menjual asetnya. Sementara pemasangan pancang akan segera dilakukan.
Awal Juni nanti, tiang pancang gedung baru Pasar Pagi akan dipasang. Menandakan pembangunan fisik akan dimulai, dengan target selesai akhir tahun 2024. Namun hingga saat ini, polemik ruko SHM belum juga selesai.
Untuk diketahui, polemik ini dimulai setelah 48 pemilik ruko SHM di kawasan Pasar Pagi diberi tahu jika aset mereka terkena dampak pembangunan. Sehingga harus dibongkar bersamaan dengan gedung pasar lama.
Para pemilik ruko lantas menolak keras. Karena mereka sama sekali tak dilibatkan saat pembuatan desain Pasar Pagi Samarinda. Tahu-tahu diminta menjual rukonya ke pemerintah.
Sempat dimediasi oleh DPRD, tapi tidak terjadi apa-apa setelahnya. Karena kedua belah pihak sama-sama berdiri pada pendirian masing-masing.
Pemkot Samarinda Siapkan Plan B
Wali Kota Samarinda Andi Harun menyebut proses berjalan secara paralel. Pemkot akan tetap mencari jalan keluar untuk menangani dampak sosial terkait 48 ruko SHM, sementara pembangunan fisik terus berjalan.
Bahkan nantinya akan ada review ulang desain pasar yang awal, yang mengenai lahan ruko SHM. Agar bangunan Pasar Pagi yang baru bisa berdiri berdampingan dengan keberadaan 48 ruko SHM tersebut.
“Kalau mengganggu pasti iya, tapi tidak menghambat. Pertama, kemungkinan akan ada review desain. Untuk mengikuti perkembangan sekarang, di mana kita belum menyelesaikan 48 ruko itu,” jelas Andi Harun baru-baru ini.
“Tetapi kita akan bikin master desainnya, jadi kalaupun sampai pada akhirnya, misalnya pertengahan jalan baru selesai atau di akhir baru selesai, maka sudah ada masternya untuk menyesuaikan desain semula,” tambahnya.
Kata Andi, desain barunya meliputi desain analisis. Seperti lalu lintas, area parkir, dan lain sebagainya. Desain baru bakal jadi bentuk penyesuaian yang mengikuti proses penyelesaian masalah sosial.
“Kita sudah perhitungkan jika masalah sosialnya tidak selesai. Tetap pasar itu terbangun dan berfungsi,” tegas Andi.
Tambah Tenaga dan Jam Kerja
Pria yang akrab disapa AH itu mengaku, proyek yang tengah berjalan ini ada pergeseran sedikit dari jadwal. Sehingga dia meminta tambahan tenaga kerja dan jam kerja agar proyek bisa dikebut lebih cepat.
“Kita masih optimis paling nggak di bulan Desember lah ya. Memang ada pergeseran karena waktu pembongkaran bergeser tentu akan mempengaruhi waktu penyelesaian. Tapi sampai hari ini masih on schedule,” lanjut Andi Harun.
Sehingga, dari 20 orang pekerja, bisa ditambah hingga 50 orang. Lalu jam kerja yang normalnya sampai sore, akan ditambah hingga malam hari. Sehingga proyek bisa cepat selesai.
“Kita lihat saja perkembangannya nanti, mohon doanya. Kalaupun ada pergeseran tidak terlalu lama dari schedule awal yang kita rencanakan,” pungkasnya. (ens/fth)


-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Realisasi Janji Gratispol dan Jospol: Ribuan Warga Terima Penghargaan Umrah dan Insentif Guru
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Adnan Faridhan Usulkan Sistem Satgas SPMB Jadi Protokol Standar di Seluruh OPD Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kaltim Siap Wujudkan Zero ODOL 2026, Tahapan Penindakan Dimulai Juli Ini
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Pemprov Kaltim Gandeng LPEI, Dorong Desa Potensial Jadi Motor Ekonomi Ekspor
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Transformasi Digital ASN: Perpustakaan Digital Jadi Pilar Penguatan Literasi dan Kompetensi
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kemenag Kaltim Gelar Media Gathering, Fokus pada Kerukunan dan Penguatan Pesantren
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!