Connect with us

SAMARINDA

DPRD Samarinda Menilai Minat Generasi Muda Jadi Guru Minim karena Gaji Rendah, Disdikbud: Tidak Juga!

Diterbitkan

pada

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda Asli Nuryadin. (Dok/Kaltim Faktual)

Isu kesejahteraan guru masih jadi PR. Sampai saat ini stigma guru memiliki gaji yang rendah pun diamini banyak pihak. DPRD Samarinda bahkan menilai itu jadi sebab minimnya generasi muda yang berminat jadi guru.

Di era digitalisasi seperti saat ini, minat terhadap profesi atau pekerjaan juga ikut berubah. Pekerjaan yang berkaitan dengan teknologi, bisa bekerja dari mana saja, dan bersifat fleksibel lebih diminati.

Misalnya saja cybersecurity expert, software developer, digital marketer, social media specialist, data analyst, content marketing specialist, ux/ui designer, hingga content creator yang bergelut di media sosial.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sani Bin Husain pun merasa prihatin. Menurutnya, hal itu membuat generasi muda saat ini banyak yang enggan melanjutkan profesi sebagai tenaga pendidik alias guru.

Baca juga:   Penyerapan Anggaran Pemkot Samarinda Bagus, tapi Proyek Banyak Molor

“Kita mendorong pemerintah untuk mengambil langkah-langkah nyata dalam meningkatkan daya tarik profesi guru guna memastikan kelangsungan pendidikan yang berkualitas di Kota Samarinda,” katanya belum lama ini.

Sementara jika hal itu terus terjadi, Sani khawatir akan keberlangsungan pendidikan yang berkualitas di masa depan. Pendidikan bisa semakin buruk. Sebab regenerasi sangatlah dibutuhkan.

Tanggapan Kadisdik Samarinda

Merespons hal itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda Asli Nuryadin justru membantah. Sebab jumlah guru saat ini masih tercukupi. Belum kekurangan. Guru masih banyak diminati sebagai pekerjaan mulia.

“Karena orang bekerja, sebenarnya dari niat baik dan pertimbangan lain, bekerja kan ibadah, kalau orang berpikir sejauh itu saya pikir guru adalah profesi yang mulia,” jelasnya Senin, 1 Juli 2024.

Baca juga:   Tanggapan Pj Gubernur Kaltim soal Kisruh Seleksi Paskibraka

Lagi, kalau dianggap gaji guru masih rendah, Asli menyebut “tidak benar juga.” Sebab guru memiliki tunjangan profesi. Ditambah kalau lolos sertifikasi bisa mendapatkan gaji yang lebih besar lagi.

“Kalau guru sudah belasan tahun, mereka menikmati ada namanya tunjangan profesi guru. Tunjangan profesi guru itu kan satu kali gajinya. Jadi kalau pertama diangkat Rp4 juta kalau dia lolos sertifikasi dapat Rp8 juta,” catat Asli.

“Berarti kesejahteraan guru tidak juga jelek-jelek amat. Tapi kembali lagi ke kita. Tapi kan profesi guru itu mulia dan bagus, amal ibadahnya juga tecatat selama tulus dan ikhlas,” tambahnya.

Asli menambahkan, jumlah guru di lapangan juga masih cukup. Tidak ada isu kekurangan guru. Termasuk banyak guru muda yang mulai mengisi posisi, meski masih honor. Dan jumlahnya belum sebanyak guru lama.

Baca juga:   DPRD Samarinda Dukung Normalisasi SKM: Area Bantaran Sungai Harus Bersih dari Permukiman

Bahkan guru baru dari generasi muda, punya beberapa kelebihan. Misalnya cakap dalam teknologi informasi dan sistem digital. Meskipun masih perlu penyesuaian karena minim pengalaman.

“Jumlah perbandingan lebih banyak guru yang lama dibanding yang muda, karena pengangkatan guru yang muda ini baru dua tahun ini yang kelihatan banyak. Sebelumnya kan pengangkatan sedikit.”

Asli mencatat, pertahunnya, terdapat 150-200 guru yang pensiun. Sehingga beberapa tahun ke depan, generasi muda yang menjadi guru justru lebih mendominasi. Tinggal memperbaiki sistem pengangkatannya.

“Tapi dua tahun belakangan ini cukup banyak PPPK ada 700-an, tahun ini ada kuota 950 orang, itu yang terbanyak di antara OPD lain,” pungkasnya. (ens/dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.