Connect with us

SAMARINDA

Motor Mendadak Mogok Usai Mengisi BBM di SPBU, Legislator Samarinda Imbau Pemkot Segera Usut Tuntas

Diterbitkan

pada

Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Abdul Rohim. (Arsip Kaltim Faktual)

Kendaraan di Samarinda banyak yang tersendat bahkan mogok setelah mengisi BBM di SPBU. DPRD Kota Samarinda mengimbau agar warga tak sembarang menuding. Di samping itu, pemerintah juga turut diharapkan bertindak menyusut kasus ini.

Banyaknya motor yang tiba-tiba mogok setelah mengisi bahan bakar di SPBU terus mencuat. Mesin brebet, suara kasar, bahkan ada yang harus dibawa ke bengkel karena kerusakan cukup parah. Warga pun mulai menduga ada sesuatu yang tak beres dengan bensin yang mereka beli.

Kecurigaan ini tidak datang dari satu-dua orang, tapi dari banyak pengguna kendaraan yang mengalami hal serupa dalam waktu hampir bersamaan. Keluhan membanjiri media sosial, grup WhatsApp, hingga pengaduan langsung ke instansi pemerintah.

Baca juga:   Ancaman Penggusuran Pasar Subuh Picu Aksi Solidaritas di Samarinda

Dewan Angkat Suara, Pemkot Diminta Bertindak

Melihat keresahan yang terus berkembang, anggota Komisi III DPRD Samarinda, Abdul Rohim, angkat bicara. Ia mendorong Pemerintah Kota untuk segera membentuk tim khusus yang bertugas menyelidiki kasus ini secara menyeluruh.

“Jangan anggap enteng. Ini menyangkut keselamatan dan kerugian warga. Tim investigasi harus dibentuk, dan melibatkan banyak pihak,” kata Rohim, Senin 7 April 2025 lalu.

Ia menyarankan agar proses penyelidikan tak hanya menyoroti kualitas BBM, tapi juga alur distribusi, penyimpanan, hingga dampaknya pada kendaraan warga.

Menurutnya, tim yang dibentuk sebaiknya melibatkan kalangan profesional seperti akademisi, lembaga independen, hingga aparat penegak hukum.

Jangan Asumsi, Harus Ada Bukti

Rohim juga mewanti-wanti agar semua pihak menahan diri dari menyimpulkan penyebab kerusakan kendaraan secara terburu-buru.

Baca juga:   Indeks Pembangunan Gender Samarinda Tinggi, Tapi Ketimpangan Masih Terjadi pada IPM Perempuan

“Harus ada bukti di lapangan. Jangan sekadar menebak-nebak. Kita butuh data ilmiah agar semua jelas,” ujarnya.

Politikus PKS itu menegaskan bahwa pemerintah harus menunjukkan keberpihakan pada masyarakat.

“Negara tak boleh tinggal diam. Kalau memang ada yang salah, harus ada tindakan. Jangan biarkan warga jadi korban tanpa kejelasan,” pungkasnya. (tha/am)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.